Chapter 14

344 54 6
                                    

Selamat Membaca*

#Seokjin POV.

Tak terasa, masa liburanku di Jepang bersama Minjeong telah usai sehingga kami harus pulang ke Korea karena aku masih harus kembali bekerja.

Selain kami, Joohyun dan Beomgyu juga akan kembali ke Korea hari ini. Jadi, kami berdua menaiki pesawat yang sama.

Saat di bandara, kami semua datang bersamaan dengan diantarkan oleh Sana yang sudah ku anggap sebagai teman baik.

"Terima kasih Sana, kau sudah mau menjadi tour guide kami." Ucapku tak lupa untuk berterima kasih dan juga memberikan beberapa hadiah kecil.

Sana tiba-tiba memelukku, tentu saja aku tak sempat menghindar darinya. "Hati-hati dijalan, lain kali datang lagi kesini ya?"

Aku menganggukkan kepala mengerti lalu melepas pelukannya yang sangat membuatku tak nyaman. "Kami pergi sekarang, sampai jumpa."

Bergegas ku ajak Minjeong masuk ke bandara, menuju ke pintu gerbang keberangkatan.

Disana Joohyun dan Beomgyu sedang menunggu karena kami semua akan pulang bersama.

"Kau lama sekali, apa kau tak rela berpisah dengan Sana?" Sambut Joohyun dengan omelan khasnya.

Mengapa dia membawa-bawa Sana? Aku dan Minjeong juga tak terlambat tapi dia bersikap sangat berlebihan.

Minjeong mendekati Joohyun, entah mengapa perasaanku mulai tak enak. "Maaf bibi, tadi appa berpelukan dulu dengan bibi Sana." Ucapannya seperti tengah mengadu.

Kim Minjeong, apa yang dia lakukan?

"Ah, pantas saja kau lama sekali. Kau dan Sana tampaknya tak ingin pisah. Kenapa kau tidak tinggal lebih lama saja di Jepang?" Omelan Joohyun kini semakin parah akibat dipanas-panasi oleh Minjeong.

Aku yang hendak memberi klarifikasi terus-menerus disela oleh yeoja-yeoja dihadapanku ini.

Minjeong kembali berucap. "Iya bibi, aku kesal karena mereka berpelukan lama sekali sampai kakiku pegal."

"YAKKK!" Bentak Joohyun yang cukup membuatku, Minjeong dan Beomgyu terlonjak kaget.

Joohyun mulai berjalan mendekat ke arahku, melihat ekspresinya sangat membuatku takut. "Sepertinya kamu sangat menyukai Sana ya?"

"Tidak bukan seperti itu..." Gumamku sembari melangkah mundur karena merasa takut dengan tindakan yeoja dihadapanku ini.

Kim Minjeong benar-benar mencari masalah, sekarang aku berada dalam masalah besar.

Eh, tunggu! Mengapa Joohyun harus semarah itu?

Memangnya kenapa kalau aku dekat dengan Sana?

Apa itu masalah untuknya?

Ah, sekarang aku tahu.

Sepertinya Joohyun menyukaiku, dia pasti sangat menyukaiku.

Aku berdeham lalu mulai tersenyum penuh arti. "Memangnya kenapa huh kalau aku menyukai Sana?" Tanyaku balik dengan lebih berani dan penuh percaya diri.

"Dia cantik, pintar dan punya tubuh yang bagus." Pujiku memanas-manasi Joohyun yang wajahnya semakin tak karuan, antara kecewa dan marah.

Joohyun berbalik dengan angkuhnya. "Tidak apa-apa, aku baru tahu kalau ternyata kau menyukai gadis Jepang." Ucapnya berusaha terlihat baik-baik saja tapi aku tahu hatinya kini tengah teriris-iris sakit.

Aku menghampiri Minjeong untuk memprotes ucapannya tadi. "Yakk! Mengapa kau berbicara seperti itu pada bibi Joohyun?"

"Karena hanya bibi Joohyun yang berani memarahi appa, aku tidak suka appa dekat dengan bibi Sana." Ungkapnya membuatku mengerti, putriku takut aku memiliki status atau hubungan dengan yeoja, dia tidak mau punya ibu tiri.

Wonderful LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang