part 39

151 12 0
                                    

permainan kaivan membuat bunda membuka mata yang terpejam sejak pertama kali tangannya menekan tuts piano itu.benda favorit yang selalu ia dambakan sejak kecil dan membuatnya bermimpi untuk menjadi seorang pianist,tapi apalah daya finansial keluarganya tak mendukung.

"kamu disini nak, sejak kapan?"tanya starla

"baru aja bun"ucap kaivan,dan disambut dengan senyum simpul oleh bunda

bunda pun mengelus surai coklat kaivan lembut,suatu hal yang sering starla lakukan kepada kaivan ketika mengunjungi dirinya di panti asuhan.kaivan diam menikmati sensasi yang selalu ia sukai dan rindukan.belaian lembut seorang ibu yang tak pernah lagi ia dapatkan,tetapi berkat adanya starla kini kaivan kembali merasakan sensasi nyaman itu.seakan beban yang ia pikul selama ini terbang dari dirinya.

starla berhenti membelai rambut kaivan,ia teringat sesuatu

"kai,bukannya kamu bilang kalau mau mengenalkan tunangan kamu ke bunda,kok nggak dibawa kesini orangnya?"tanya starla

"untuk bunda ingatkan,kaivan lupa,sebentar bun"ucap kaivan

"kamu ini,bisa-bisanya lupa.yaudah cepetan nanti hilang gimana tunangan kamu di tinggal-tinggal,diambil orang ntar"ucap starla tak habis pikir

"hehe,nggak mungkin bun"ucap kaivan

kaivan mengarahkan pandangan ke arah pintu,dia kaget karena tidak mendapati afra berada di sana.padahal ia cuma meninggalkan afra beberapa menit saja,afra berjalan keluar untuk mencari afra.ia mencari ke segala penjuru mansion tetapi tidak juga mendapati keberadaaan afra di sana.

kaivan pergi ke pintu depan mansion dan melirik ke segala arah mencari keberadaan afra,tetapi nihil.yang ia temukan hanyalah puluhan anak yang sedang bermain di taman bermain dan pengasuh yang sedang sibuk berkeliaran demi memantau ataupun menjaga anak panti agar tidak terluka atau bertengkar.juga penjaga kemanan yang betebaran di sepanjang mansion,tak lupa bodyguard pribadi miliknya yang sibuk mengurus mainan yang ia bawa.

"dia dimana?"

"nggak mungkin juga dia hilang atau kabur dari sini,kan banyak bodyguard dan penjaga di mansion ini.mustahil dia keluar dari mansion"gumam kaivan kepada dirinya sendiri

kaivan akhirnya memutuskan bertanya kepada  salah satu pengasuh di panti ini,agar afra cepat ditemukan dan dirinya tidak pusing sendiri mencari keberadaan tunangannya itu yang entah berada dimana

"permisi"ucap kaivan sopan ke saah satu pengasuh yang sedang mengawasi anak-anak yang sedang bermain perosotan

"ah,tu-tu-an,a-ada y-yang bis-sa saya bantu?"tanya pengasuh itu gugup

sesering apapun kaivan berkunjung di mansion ini dan bermain bersama anak-anak panti,kaivan tidak pernah sama sekali berbicara ataupun menyapa para pengasuh anak-anak yang masih muda atau baru.palingan hanya berbicara dengan pengasuh atau pengurus dari panti yang lama.

jadi wajar saja jika pengasuh itu begitu gugup,apalagi harus berhadapan dengan seorang pewaris tunggal keluarga acies yang sangat terkenal di seantero negeri.ditambah wajah kaivan yang begitu rupawan walaupun terkesan dingin dan tatapan intimidasi dari mata sebiru lautan ,tetapi tajam bak mata elang.

"saya mau bertanya,apakah kamu melihat siswi dengan seragam sma di sekitar sini?"tanya kaivan 

pengasuh itu nampak berpikir sejenak "ah,gadis manis yang datang dengan tuan tadi yaa?"tanya pengasuh itu,dan di balas dengan anggukan oleh kaivan

"tadi saya sempat melihat gadis itu bersama dengan amora,nampaknya amora tertarik dengan gadis itu dan bella membawa gadis itu pergi bersamanya"ucap pengasuh

Backstreet ( Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang