part 50

129 13 1
                                    

Budayakan vote guys⭐️🌟⭐️

Vote dan koment yang kalian berikan adalah penyemangat bagi author menulis karena itu jangan lupa vote dan koment yaa

Vote dong guys masa perbandingan yang baca sama yang kasih vote nggak seimbang banget.malahan banyak part yang nggak dapet vote sama sekali

Kalau seandainnya ada yang kurang memuaskan atau typo tolong di koment,biar author tau letak kesalahan author.

The votes and comments that you give are encouraging the author to write

Okay happy reading guys📖

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"kok ribet banget ya"keluh afra

"mbak,ini make nya emang selama ini ya?"tanya afra

"iya dek,ini gaunya memang kayak gini makainya"ujar karyawan butik itu

"gila,belum mulai acara dah cape duluan gue"batin afra

"mbak mau tanya boleh?"tanya afra

"boleh kok"ucap karyawan itu

"ini yang milih model gaunnya siapa ya?"tanya afra

"nyonya besar acies dan nyonya besar tavisha,dek"jawab karyawan itu

"mama sama mami kok tega banget sih,milih gaun yang modelnya kayak gini"batin afra merintih

"mbak bisa nggak model nya di sederhanain?"diskusi afra kepada seorang karyawan lain,karena karyawan tadi pergi keluar ruang ganti

"maaf dek,model ini sudah di pesan khusus oleh nyonya besar acies dan tavisha.sebaiknya adek diskusi dulu dengan nyonya besar"saran karyawan itu

"oke deh mbak"pasrah afra

afra berusaha menahan kebosanan dirinya yang sejak beberapa menit yang lalu berdiam diri dan berpasrah di kerumuni beberapa karyawan butik,karyawan-karyawan itu sibuk bergantian menghampirinya dengan berbagai kegiatan dan keperluan demi menciptakan gaun indah,bagi mereka.

bagaimana pun afra tidak terlalu peduli akan seperti apa gaun pernikahan tersebut,ia lebih peduli untuk menahan matanya yang beberapa kali hampir masuk ke dunia mimpi.dia merasa fitting gaun pernikahan itu lebih membosankan dari pada ceramah guru matematikanya setelah nilai ulangan di bagikan,tentunya ceramah itu bukan untuk dirinya.karena nilai matematikanya tak pernah berada di bawah kkm,minimal nilainya adalah 9.tetapi dirinya tetap kena imbas ceramah sang guru,walaupun saat pembagian nilai dirinya di puji habis-habisan.tetapi berkat beberapa orang temannya yang mendapat nilai balita (paham yaa,kalau nggak.silahkan cari tahu arti kata balita.oek,eh oke) dirinya pun juga ikutan kena imbas ceramah habis-habisan.

"afra"panggil farah

"mamaa"rengek afra setelah mendengar suara sang mama dan melihat kehadiran wanita itu

"loh,kenapa?"tanya farah heran

"mama kok tega sama afra"kesal afra

"hah,maksudnya?"bingung farah

"iya mama tega,buktinya mama mesan gaun segini hebohnya.liat aja tu printilannya banyak banget,ngapain sih pesan gaun se ribet ini.kenapa nggak yang biasa-biasa aja,yang sederhana?"protes afra

"ih kamu ini,kan gaunnya cantik banget.lihat aja tuh untaian mutiaranya,duh gaun idaman banget ini.iya kan sinta?"tanya farah meminta dukungan

farah sangat mengenal afra.anak perempuannya itu sangat anti dengan sesuatu yang terlalu berlebihan dan dirinya tau protes serta rengekan akan di ajukan oleh anak gadisnya itu,tetapi bagaimana pun farah ingin yang terbaik untuk putri semata wayangnya.lagi pula,tidak ada salahnya kan berlebihan di suatu acara yang hanya akan terjadi sekali dalam seumur hidup

Backstreet ( Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang