26

411 117 20
                                    

Robot Hyunjin dan Seungmin menyatukan badan mereka menjadi pesawat tempur yang cukup dinaiki oleh empat orang. Bangchan, Hyunjin, Ayen dan Felix.

Mereka pergi dengan melacak keberadaan robot Woojin, robot-robot itu bisa saling berkomunikasi dalam jarak tertentu. Dalam jarak yang jauh mereka hanya bisa mengetahui lokasi satu sama lain.

Dari jarak yang sekarang mereka bisa melihat sesuatu yang tinggi dan kokoh. Pasti itu menara yang dikatakan oleh Profesor Nakamoto.

Tapi tunggu, jika jarak mereka dengan menara sudah dekat berarti mereka sudah sampai?

Mereka akhirnya mendarat lumayan jauh dari menara karena melihat pesawat yang dinaiki Jackson ada di sana. Tapi tidak ada orang yang keluar sama sekali.

"Woojin!" Bangchan berseru, saat turun ia melihat robot Woojin yang sedang menghalangi lubang di pintu pesawat agar tidak ada yang keluar.

Kedua tangan robot itu terlihat berubah menjadi tameng yang besar dan kokoh, mereka bisa mendengar suara peluru yang terus menerus mengenai tameng Woojin. Robot itu tidak hanya menghalangi lubang tetapi menahan pintu agar tidak bisa terbuka.

Pesawat tempur mereka sudah kembali ke wujud robot Hyunjin dan Seungmin. Segera kedua robot itu membantu robot Woojin untuk menahan pintu agar tidak bisa dibuka.

"Kita nggak mungkin nahan itu terus." Ujar Hyunjin.

Dibelakang, Ayen dan Felix sedang mengamati sekitar. Hanya Padang pasir yang tandus.  Tidak ada tanda-tanda kehidupan tumbuhan maupun binatang. Sepertinya tempat ini berada dipinggiran kota.

"Lebih baik gitu, tahan sampai vaksinnya dateng." Jawab Bangchan.

Trak. Ayen mengarahkan senjatanya ke depan. "Ada yang datang." Ucapnya.

Sontak Bangchan, Hyunjin dan Felix menatap jauh ke depan. Mereka bisa melihat titik-titik hitam yang berlari ke arah mereka. Titik itu semakin dekat dan bentuknya juga semakin jelas, DAXBOT01!

Pasti mereka datang dari menara di depan itu dan Jackson yang memanggil mereka.

"Sial!" Umpat Bangchan.

Saking kuatnya robot Woojin dan yang lainnya, pintu pesawat yang mereka tahan sampai keluar asap. Pasti panas. Mesinnya terus memaksa untuk terbuka. Orang-orang di dalam pesawat juga menggebrak-gebrak pintu.

"Tembak sebisa kita aja!" Seru Bangchan.

Mereka bertiga mengikuti perintah Bangchan dan terus menembaki para robot-robot besar yang terus mendekati mereka.

Kaki Ayen rasanya seperti karet, sangat lentur. Ia sudah tidak kuat berdiri melihat gerombolan robot besar itu berlari.

Dari jarak 50 meter salah satu daxbot melempar benda berbentuk bulat sebesar kelapa ke arah mereka, benda itu melayang dengan sangat cepat. Bangchan yang berada di depan berhasil mengelak tetapi Hyunjin yang berada tepat di belakangnya terkena hantaman dari benda itu hingga terbawa 5 meter ke belakang.

"Akh!" Pekik Hyunjin.

Robot Hyunjin yang tadinya menahan pintu pesawat langsung menghampiri Hyunjin yang kesakitan.

Otomatis yang menghadang pintu pesawat hanya Robot Woojin, Seungmin dan Ayen, kaki mereka terlihat mundur, pintu pesawat terbuka secara perlahan.

Sial! Daxbot di depan mereka tidak hanya puluhan, melainkan ratusan. Datang dari mana mereka?!

Blar!

Pintu pesawat berhasil terbuka. Robot Woojin dan Felix sontak mundur agar tidak tertindih.

Tapi selang beberapa detik, bom menghujani para Daxbot. Dan dari belakang mereka satu pesawat mendarat. Pesawat itu terlihat tidak asing.

"Here we go again!" Seru seorang yang baru keluar dari pesawat. Johhny, ia keluar sambil menenteng bazoka di pundaknya.

"Nggak ada waktu lagi! Gas in!" Jaehyun muncul dari atap pesawat yang terbuka.

Pesawat itu adalah milik tim SKZ yang mereka ciptakan untuk bertarung, dan mereka hanya membuat satu saja.  Persenjataan di pesawat itu bukan main. Bagian atas pesawat dibuat seperti tank, satu meriam di atas dan dua lagi di kanan dan kirinya.

Bagian depan pesawat itu mirip seperti kereta baja. Dan di dalamnya terdapat 2 jet tempur.

"Kok mereka bisa?" Gumam Felix yang tak henti-hentinya kagum dengan pesawat buatannya sendiri.

"Lix ayo!" Bangchan menarik tangan Felix dan Ayen agar mendekat ke pesawat mereka.

Hyunjin sudah dibantu robot kloningnya untuk mundur. Beruntung Hyunjin masih sadarkan diri setelah terlempar 5 meter. Robot Woojin dan Ayen juga mundur.

Setelah memastikan Bangchan dan yang lain aman di belakang, meriam-meriam pesawat mulai ditembakkan. Jaehyun di bagian atas, Doyoung kanan dan Mark ada di kiri.

Beberapa orang yang seharusnya menetap di markas Savior memutuskan untuk kembali setelah memikirkan beberapa hal. Profesor Nakamoto dibutuhkan untuk membuka pintu di menara.

Para Daxbot mulai berkurang satu demi satu.

Bagasi pesawat terbuka, 2 jet langsung meluncur. Taeyong dan Kira lah yang menerbangkan jet tempur itu. Untung mereka pernah belajar mengenai pesawat-pesawatan.

Dua pesawat jet itu terbang menuju tengah gerombolan Daxbot. Lalu meluncurkan banyak nuklir untuk meledakkan para Daxbot.

°•°•°

"Ternyata mereka sudah sampai." Ucap Profesor Nakamoto sambil menatap ke bawah.

Ia ada di dalam jet dari empat robot tim SKZ. Dan di bawah sana sudah ada Jackson yang dikawal oleh para Daxbot.

Tidak ada yang bisa membuka pintu utama menara jika mereka tidak tau jawaban apa yang harus diberikan saat sistem memberi pertanyaan. Lalu pintu untuk menuju ruangannya juga perlu identifikasi iris mata dari Profesor Nakamoto. Jadi, hanya Profesor Nakamoto yang bisa membukanya.


__________________________________________

[2] SKZ: The Next Of The Z [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang