Ruangan yang sangat sempit mungkin berukuran 1 x 2m dan tidak ada lubang udara di manapun membuat nafas Haechan sedikit sesak. Berbeda dengan Lino yang bahkan tidak membutuhkan udara untuk melanjutkan hidup.
"Gerah banget..." Gerutu Haechan.
Ia menoleh ke Lino yang terlihat tidak ada reaksi. "No, lo nggak kegerahan apa?"
Lino hanya menggeleng sebagai jawaban.
Haechan mendengus kesal. "Dasar mesin."
"Sirik aja lo." Balas Lino membuat Haechan tambah kesal.
Entah sudah berapa menit berlalu sejak mereka ketahuan oleh penjaga lalu dimasukkan ke dalam ruangan sempit itu. Saat mereka sadar, mereka berdua sudah di dalam ruangan itu dengan keadaan duduk dengan kedua tangan dan kaki diikat.
"Halo."
Haechan dan Lino terkejut saat mendengar suara sapaan yang datang dari speaker yang muncul dari pojok ruangan.
Dari suaranya, mereka tau bahwa itu adalah pria berewokan yang tadi mereka temui saat tiba disini.
"Moshi mosh!" Balas Haechan.
Suara itu terkekeh. "Sepertinya kalian masih bersemangat."
"Cih." Lino berdecih pelan.
"Apa mau mu Roma!" Teriak Haechan tidak sabar.
"Ahahah....nama saya bukan Roma. Baiklah, ijinkan saya memperkenalkan diri."
Dinding berwarna putih di depan mereka berubah menjadi kaca yang tembus pandang. Lino dan Haechan dapat melihat seorang pria yang berewokan, benar saja dugaan mereka itu adalah pria yang mereka temui tadi.
Disebelah pria itu ada seorang wanita dan pria yang mengenakan jas putih seperti seorang profesor.
"Saya Jacob, pemimpin di tempat ini." Jacob memberikan senyum yang menggelikan.
"Apa sih om pedo." Gerutu Haechan. "To the point aja om cepet!" Tambahnya dengan nada suara yang lebih tinggi.
"Baiklah, akan saya jelaskan. Saya sebenarnya tidak terlalu perduli dengan adanya kalian disini. tapi pemuda robot itu membuat saya sedikit tertarik."
Tentu saja mendengar perkataan Jacob membuat Haechan dan Lino terkejut. Mereka sudah tau bahwa Lino adalah robot.
"Kok tau om?!" Sahut Haechan.
"Tentu saja saya melihat saat pemuda robot itu bertarung melawan makhluk-makhluk mengerikan tadi. Kami bisa melihat dari CCTV, maka dari itu saya mengirim beberapa bawahan saya untuk membawa pemuda robot itu."
"Saya hanya menyuruh bawahan saya untuk membawa pemuda robot saja, tapi mereka malah membawa pemuda gila juga. Ahahahah.."
"GUA NGGAK GILA OM SINTING!" Teriak Haechan yang tidak terima dibilang gila. "Nyengir Lo!" Haechan melirik Lino sambil melotot.
Dengan cepat Lino merubah raut wajahnya menjadi serius lagi. "Apa tujuan kalian?" Tanya Lino ke Jacob.
Jacob nampak berpikir sejenak, menatap kedua anak buahnya yang juga menatapnya, lalu kembali menatap Lino.
"Sepertinya tidak ada untung dan ruginya jika saya menceritakan tujuan kami."
"Bodo amat mau rugi apa enggak! Ceritain apa susahnya?!" Seru Haechan dengan raut wajah yang masih kesal.
"Maksud dari mengurasi populasi manusia itu apa?" Tanya Lino lagi.
"Oh...kalian sudah tau rupanya. Baiklah baiklah, akan saya ceritakan." Jacob menarik kursi dibelakangnya untuk duduk.
"Betul kami akan mengurangi populasi manusia. Kalian pasti tau bumi semakin tua dan manusia semakin bertambah. Kami berbaik hati untuk membantu mengurangi manusia di bumi."
Jacob mulai bercerita.
Jadi, mereka berasal dari Organisasi yang bernama CLOUD. CLOUD merupakan Organisasi utama di Benua Barat yang berhasil menguasai perdagangan dunia akhir-akhir ini.
Karena populasi manusia beberapa tahun terakhir ini melonjak drastis, hingga banyak bayi dan anak kecil yang dibuang di panti asuhan.
Seluruh data mengungkap bahwa semua panti asuhan yang terdaftar sudah tidak bisa menghidupi anak-anak yang mereka asuh, akhirnya banyak anak-anak yang mati kelaparan. Dan banyak juga gelandangan yang meninggal di jalanan. Semua itu mengakibatkan ekonomi menjadi berantakan.
Akhirnya CLOUD memiliki cara untuk mengurangi populasi manusia dengan cara menyebarkan virus ke seluruh dunia. Mereka mengawalinya dari Benua Selatan, tempat tinggal Haechan, Lino dan yang lainnya.
Awalnya mereka hanya menyebarkan virus ke kota-kota miskin di Benua Selatan, tetapi virus itu menyebar dengan sangat cepat ke kota elite yang isinya orang-orang kaya raya.
Mereka berkata sudah mengirimkan bantuan ke kota yang berisi orang-orang kaya raya agar diselamatkan. Contohnya di kota yang ditinggali Mark dan keluarganya.
Tapi perkembangan virus yang sangat cepat itu tidak diprediksi oleh mereka dan akhirnya menyerang sebagian warga di kota elite.
CLOUD juga menyebarkan virus ke Benua Timur dan Benua Utara, dan mereka berhasil membatasi penularan hanya di kota-kota miskin saja.
Rencananya, CLOUD akan membuat negara baru yang isinya hanya orang-orang kaya yang beruntung. Tapi Benua Selatan menjadi satu satunya penghalang mereka hingga saat ini.
Itu dikarenakan, Irene yang merupakan bawahan mereka menolak dan malah mengobati orang-orang yang sudah berubah menjadi mayat hidup itu.
"Kenapa caranya harus seperti itu?! Langsung saja bunuh mereka daripada menyakiti mereka secara perlahan seperti ini!!!" Lino berontak. Ia sudah berhasil melepaskan tali yang mengikat tubuhnya.
Lino mendobrak kaca di depannya menggunakan tangan besinya. Tapi kaca itu sangat kuat, susah untuk dihancurkan.
Jacob tertawa. "Kalian anak anak kecil tidak tau apa-apa!"
"Kami akan membebaskan kalian, dengan satu syarat. Kalian akan menjadi bawahan saya. Itu akan sangat menguntungkan!" Jacob tertawa lagi.
"Bodoh!! Kami tidak akan menjadi bawahan kalian!" Teriak Lino.
Haechan yang jaraknya tidak jauh dari Lino sangat ketakutan. Bahkan sekarang matanya sudah dipenuhi bulir air mata yang siap jatuh.
"Hei hei hei! Tentu saja setelah semua ini selesai, kami akan melakukan pembersihan bibit penyakit secara besar-besaran di seluruh dunia."
"Kami melakukan itu semua agar tidak mengeluarkan uang yang banyak."
"Bodoh!! Mana mungkin alasan seperti itu kami terima!!" Lino terus berusaha memecahkan kaca.
"Baiklah anak-anak, cerita sudah selesai." Jacob mengakhiri kalimatnya dengan senyuman yang menurut Lino sangat menjijikan.
Kaca di depannya pun sudah berubah menjadi putih seperti semula lagi.
"SIAL! Sedikit lagi gua berhasil mecahin kaca itu!" Kesal Lino sambil memukuli lantai hingga membuat kursi yang diduduki Haechan melompat lompat.
"Lino udah!!!" Teriak Haechan, dia sudah menangis sejadi-jadinya.
"Setelah lo hancurin kacanya, lo mau apa?!"
Lino menatap Haechan dengan raut wajah penuh amarah.
"Gua bakal bunuh orang itu!"
"Terus habis lo bunuh, lo pikir ini semua bakal kembali seperti semula?!"
Lino diam.
Sekarang, mereka tidak tau apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.
Mengikuti jalan main CLOUD atau kembali ke Irene yang tidak tau akan jadi apa nantinya.
Assalamualaikum...
udah berapa bulan aku ga update OMAIGAD😌😌😌
semoga kalian nungguin terus ya :D
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] SKZ: The Next Of The Z [END]
AdventureKami kembali! Dengan wajah baru. Dengan wujud baru. Dan dengan misi yang baru. pt two of nzt update tidak terjadwal. Diharapkan untuk membaca seri pertama dahulu, NZT : Eradication of the virus Z