1

2.2K 340 42
                                    

"Apakah semua sudah siap?"

"Sudah, kita tinggal memasukkan chip memori ke dalamnya."

"Bagus, yang lain sedang berlatih. Mungkin hanya aku yang akan melihat prosesnya."

"Kak!"

Dua orang yang sedang berbicara itu dikagetkan dengan kedatangan seorang laki-laki yang muncul tiba-tiba dari belakang sambil berlari mendekati mereka.

"Kenapa?"

"Pengen ikuttt~"

"Lo nggak manja-manja an lagi sama adek lo?"

"Bah! Cembokur ni."

"Cembokur apaan?"

"Nggak papa, pengen ikut gue pokoknya. Ntar mau gue vidio in."

"Dividio in emang mau liat sapi di beleh? Aneh-aneh aja."

"Ya kan kenangan Kak, ah au dah. Ikut pokoknya."

"Iya iya."

Ya, tiga orang yang sedang berbicara itu salah satunya adalah Han sedangkan yang dipanggil Hyung tadi adalah Bangchan dan orang yang tadi diajak bicara dengan Bangchan adalah salah satu profesor bawahan Bangchan.

Mereka bertiga memasuki ruangan yang lumayan besar dengan sekat kaca di tengahnya. Dan disebrang mereka ada banyak mesin-mesin canggih salah satunya robot.

"Apakah ingin di mulai sekarang?" Tanya salah satu profesor.

Bangchan menatap ke sebrang. "Lebih cepat lebih baik."

Sedangkan Han mengambil sebuah benda berbentuk persegi panjang kecil, ia memencet tombol dan langsung saja layar tembus pandang muncul dari benda itu.

"Yok dah siap ni." Ucap Han.

"Baik."

Saat salah satu bawahan akan memasukkan chip memori ke dalam salah satu robot, tiba-tiba pintu dibuka dari belakang. Lebih tepatnya di dobrak.

"Es tehnya tadi udah kan?"

"Gabusnya kak."

"Gabus gundulmu, ini tuh Popcorn!"

"Eh bentar-bentar!"

"Kenapa lix?"

"Buahnya ketinggalan!"

"Halahh! Yaudah biarin,emang mau jenguk bumil?

"Astaga! Kalian ngapain?" Bangchan membuka suara.

"Ini loh, kita tu mau liat temen-temen kita balik lagi. Masa mereka mau balik kita nggak nyambut mereka." Jawab Seungmin.

"Emangnya kalian nggak latihan?" Tanya Bangchan lagi.

"Halah latihan mah bisa ntar an, masih banyak waktu." Sahut Hyunjin.

"Terus ngapain bawa-bawa makanan segala?"

"Jadi ini tu idenya—,"

"Heh Yen minta." Han memotong perkataan Jeongin atau yang biasa dipanggil Ayen dengan berbisik.

"Oh ini ambil aja," Ayen menyerahkan sekotak besar popcorn ke Han. "Nah jadi, ini idenya Kak Hyunjin biar kita kayak nonton bioskop gitu."

"Yaudah ayok langsung aja!" Seru Han lalu memasukkan segenggam popcorn ke mulutnya.

Semua mata sekarang menatap ke ruangan di depan mereka semua yang dibatasi dengan kaca tembus pandang.

Beberapa orang di dalam sana mulai bekerja. Salah satu dari mereka mendekati robot yang didudukkan di sebelah kanan. Ia memencet bagian kiri dada robot itu, lalu memasukkan chip ke dalam lubang yang terdapat di dalamnya. Dan mereka juga melakukan hal serupa dengan robot disebelehanya.

❖»»»❖

"Tadi mereka ngomong apa sih?"

"Mereka ngomong kalo gua itu cakep tiada tara." Johnny datang lalu merangkul Haechan.

"Yah ada yang kepedean nih." Jungwoo memutar bola matanya malas.

"Makanya Chan, kalo lagi rapat jangan tidur mulu." Sahut Jaehyun.

"Ya namanya ngantuk om, apa bisa di atur."

"Mereka tadi bilang, kalo kita punya misi rahasia." Ucap Jaehyun dengan nada diseram-seramkan.

Saat ini mereka sedang berada di ruangan yang disediakan khusus untuk mereka. Bisa dibilang mansion mereka, karena tempat itu juga digunakan untuk mereka tinggal selama di markas ini.

"Jadi intinya, Profesor Irene udah bentuk kita jadi tim. Dan misi kita sekarang adalah nyelamatin orang orang yang masih selamat di luar sana." Jelas Jaehyun sambil berleha leha di sofa.

"Nana juga ikut kita?" Tanya Haechan.

Johnny langsung mendorong kepala Haechan sedikit kencang. "Kalo ikut kita, nanti lu ya yang nyeret-nyeret kabel sana sini."

Haechan hanya menunjukan deretan gigi putih dan rapinya.

"Oiya, gimana keadaan Nana?" Tanya Kira.

"Kondisinya sedikit membaik, tapi virus yang udah menyebar hampir ke seluruh tubuhnya cuma punya kemungkinan kecil buat Nana bisa  selamat." Jelas Doyoung.

"Iya bener sih, apalagi Nana masih kecil," Mark mengehela nafas sedikit keras, "yah...semoga mereka bisa nyembuhin Nana."

Perkataan Mark membuat semua orang di ruangan itu terdiam.

❖»»»❖

[2] SKZ: The Next Of The Z [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang