"Kak ini kanan atau kiri?" Ayen berhenti karena didepannya terdapat persimpangan.
"Kita ke mana dulu ya? Kalau ke kanan tempatnya orang-orang baru itu kalo kiri Haechan ada di sana sama adeknya." Ujar Bangchan.
"Kita temuin Haechan dulu aja Chan." Kata Felix.
"Oke! Kiri!" Teriak Ayen dan mulai berlari lagi ke arah kiri Han juga mulai berteriak lagi bahkan lebih keras.
Robot Lino belum bisa dinyalakan dengan baik, dayanya belum terisi penuh. Jadi mereka terpaksa meninggalkan robot Lino untuk diisi dayanya terlebih dahulu.
Setelah berjalan beberapa belas meter akhirnya mereka menemukan sebuah pintu di ujung lorong. Hanya orang-orang dalam yang mengetahui password masuk ke pemukiman ini, seperti tim skz dan Johnny beserta teman-teman lainnya.
Pip! Pip! Pip! Pip!
Cklak!Saat melihat masuk ke dalam ruangan, Bangchan sedikit terkejut karena banyak laki-laki dewasa yang membawa pemukul serta beberapa senjata tumpul yang berdiri sambil menatapnya.
"S-saya orang baik om." Bangchan mengangkat kedua tangannya.
"Bang Chan!" Terdengar teriakan yang lumayan tidak asing bagi mereka. Iya, Haechan.
Haechan berlari ke arah mereka lalu matanya tiba-tiba bertemu dengan tatapan Ayen yang mungkin kesal.
"Eh! Bang Bangchan!" Ulang Haechan sekali lagi sambil menunjukan deretan giginya.
"Woi! Kalian kok kece banget sumpah keren! Ini baju apa?" Haechan baru menyadari orang-orang di depannya ini sedang memakai pakaian yang tak biasa.
"Baju renang Chan." Jawab Ayen.
"Nggak percaya gue sama lo Yen. Skip."
"Gue gibeng juga lo Chan!"
"Ini pakaian khusus tempur Chan, keren kan." Jawab Felix.
"Gue nggak dibagi." Han yang terlihat merenung.
"Besok Ayen pakein ya, cup cup cup." Ujar Ayen sambil mengelus-elus kepala Han.
"Apakah disini semua baik-baik saja?" Bangchan menoleh ke kanan dan melihat pria jangkung yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka.
Ya, sebenarnya semua orang disini sedang menyimak pembicaraan mereka. Aneh bukan, baru datang sudah membahasa hal yang absurd.
Pria itu terlihat berbeda dari yang lain. Dia sangat berwibawa dan tegas daripada yang lain.
Pria itu mengangguk. "Hanya ada guncangan yang terjadi beberapa menit, tapi itu tidak menyebabkan hal buruk."
'Ya hal buruknya di atas nggak disini soalnya.' batin Hyunjin.
"Bagus kalau begitu. Terima kasih atas informasinya." Bangchan berterima kasih. Pria itu mengangguk.
"Sekarang kalian bisa kembali beraktivitas seperti semula disini. Setelahnya serahkan kepada saya dan teman-teman saya."
Setelah mengucapkan kalimat itu, suasana pemukiman menjadi lebih tenang dari sebelumnya.
Tapi tidak untuk Han, sepasang suami istri tiba-tiba berlari mendekatinya. Itu ibu dan ayahnya. Ibunya menangis melihat keadaan Han yang datang.
"Jisung...kamu kenapa?" Tanya Ibu Han sambil terisak. Ayah Han memegangi ibunya dari belakang dan menatap Han dengan tatapan kasihan.
Betapa sedihnya mereka melihat kedua kaki putranya terlihat lemas di atas tumpukan kursi roda. Wajah putranya yang pucat dan sedikit babak belur.
"Ji nggak apa apa Ma. Ji cuma sakit sedikit." Ucapan Han semakin membuat ibunya menangis lalu memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] SKZ: The Next Of The Z [END]
AdventureKami kembali! Dengan wajah baru. Dengan wujud baru. Dan dengan misi yang baru. pt two of nzt update tidak terjadwal. Diharapkan untuk membaca seri pertama dahulu, NZT : Eradication of the virus Z