"Create your own happiness today,
so you will get beautiful memories tomorrow."
-----
Law Office Hanafi Arman, S.H, M.H & Partners.
Mercedes-Maybach S560 warna hitam, berhenti tepat di depan biro hukum pengacara kondang yang dipercaya Darmawan Bratajaya.
Pria yang usianya telah melewati setengah abad itu, turun dari mobil ditemani oleh dua orang kepercayaannya.
Darmawan melangkah masuk ke gedung tiga lantai yang dibangun dengan desain modern minimalis.
Ia memilih untuk datang langsung ke kantor kuasa hukumnya. Ada hal privasi yang harus ia bicarakan berdua dengan Mr Hanafi.
Ia tidak ingin banyak karyawan di kantor yang memperhatikan kalau Mr Hanafi menyambangi kantornya. Apalagi kalau Hanafi sampai bertemu Adrian, putra pertama Darmawan.
Saat ini perasaan marah dan kecewa tumpah jadi satu dan berkecamuk di dada Darmawan. Sekarang juga ia ingin memukul putranya hingga babak belur. Meskipun hal itu tidak akan dapat mengembalikan Kayra, mendiang istri yang ia cintai.
Penyesalan selalu datang di akhir. Sekembalinya Darmawan dari Amerika setelah meraih gelar Ph.D, ia justru mendapati kondisi Kayra sedang hamil muda. Sejak itulah ia tidak pernah memperdulikan lagi istrinya. Sampai Kayra melahirkan dan kemudian wafat tidak lama setelah Kamila hadir ke dunia.
Dokter mengatakan Kayra memiliki kelainan katup jantung yang baru terdiagnosa saat hamil. Selama ini Kayra tidak pernah mengeluh. Kehamilan yang dia jalani berisiko tinggi terhadap hidupnya. Tapi Kayra tetap bertahan bahkan berusaha merawat Kamila dengan penuh kasih sayang.
Saat Kayra wafat, separuh dunia Darmawan seperti hilang. Hatinya kosong meskipun hidup bergelimang harta. Ada kebahagiaan dan tawa candanya bersama Kayra yang tidak dapat dibeli dengan uang. Berapa pun itu jumlahnya.
Darmawan menyapa karyawan di bagian resepsionis. Ia pun diantar ke ruang Mr Hanafi. Pintu terbuka dan Darmawan masuk sendirian.
"Assalaamu'alaikum. Selamat pagi Mr Darmawan. Silahkan duduk."
Hanafi sudah lebih dulu datang dan siap menyambut tamunya. Ia kemudian mempelajari dokumen yang dibawa oleh Darmawan.
Semalam Darmawan meminta tolong sekertarisnya menulis apa yang ingin ia tuntut. Termasuk mengusut kasus pemerkosaan terhadap Kayra dan menghukum pidana seberat-beratnya. Meskipun itu adalah Adrian, anak kandungnya sendiri.
Hanafi membaca berulang kali dokumen itu. Termasuk video memilukan yang menjadi saksi perbuatan nista putra mahkota kerajaan Bratajaya.
"Mr Darmawan."
Hanafi melepas kacamata dan menaruhnya di meja. Ada nada yang berat ketika pria itu hendak menyampaikan kebenaran. Mungkin ini akan sangat mengecewakan Bos besar yang duduk di depannya.
"Saya menunggu telaah dari anda, Mr Hanafi." Darmawan mempercayakan masalah hukum sepenuhnya.
Sudah belasan tahun ia berteman baik dengan Hanafi. Pria berkacamata yang duduk di sofa beludru, menghela napas sebelum berpendapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRETS
RomanceThe Secrets Cerita ini berkisah mengenai cinta di antara BANYAK TOKOH di dalamnya. Satu dan yang lain saling meniadakan, saling membenci dan salah satu menjadi penggemar rahasia. Sadar atau pun tidak disadari. Layaknya drama kolosal, untuk pembaca...