"Halo Star." Suara disebrang sana membuat Starla mengerutkan dahinya. Itu suara Aura. Untuk apa Aura menelfonnya pagi-pagi buta seperti ini. Ini masih pukul 5 pagi.
"Iya Ra. Ada apa ya nelfon pagi-pagi?" tanya Starla masih dengan mata terpejam dan ponsel ditelinganya.
Aura dari sebrang sana terkekeh mendengar suara lirih Starla. Ketara sekali gadis itu baru bangun tidur. "Nanti jam 7 ke rumah gue ya," ucap Aura. Aura terdiam sebentar. "Lo sibuk ga?" tanya Aura.
"Ngga. Emangnya kenapa kamu nyuruh aku ke rumah kamu?"
"Ya main aja. Gue kesepian dirumah sendiri. Weekend gue rasanya ga seru banget."
Mendengar pernyataan itu membuat mata bulat Starla yang sejak tadi terpejam karna mengantuk seketika terbuka.
"Iya aku mau kerumah kamu, nanti aku di anter supir Daddy. Kamu gak usah jemput ya..." ujar Starla buru-buru memberitahu Aura agar gadis itu nantinya tidak perlu repot-repot menjemputnya.
"Issh... Dijemput gue aja sih."
"Kan aku yang mau main ke rumah kamu. Masa kamu yang jemput juga, gak enak ah. Gakpapa ya nanti aku dianter supir aja."
"Oke deh ditunggu ya."
"Iya."
"Oke bye..."
____________
Starla memencet bell rumah Aura. Kemudian muncul lah sang pemilik rumah dengan hoodie dan jeans sobek-sobeknya. Starla sendiri mengenakan Off Shoulder Dress berwarna baby pink menampilkan bahu terbuka gadis itu yang putih mulus dengan dipadukan sepatu Flatshoes berwarna baby pink, membuat penampilannya terlihat manis.
Kedatangan Starla disambut Antusias dengan Aura. Gadis itu langsung mengajak Starla ke kamarnya.
Aura memegang kedua bahu Starla. Kemudian berbicara. "Lo harus ikut lomba Fashion show itu Star. Gue yang bakalan dandanin lo. Lo pasti bakalan kepilih, lo cocok Star buat jadi perwakilannya," ucap Aura menatap bola mata Starla.
Starla menggeleng pelan. Dirinya tidak bisa bersaing dengan Mina. Dimana Mommynya mendandani gadis itu dengan antusias lalu dirinya atau orang lain yang memenangkan lomba itu kemudian Luna akan bersedih. Starla tidak mau hal itu terjadi.
"Aku ga cocok ikut lomba itu," ucap Starla lirih.
Aura menghela nafas. "Belum dicoba belum tau Star," ucap Aura mencoba membujuk.
Lagi, Starla menggeleng.
Aura menatap Starla lama kemudian, matanya berkilat jahil dengan mulut melengkung membentuk senyuman. Sebuah ide muncul dikepala Aura.
"Oke hari ini gue mau dandanin lo aja. Gabut banget gue..." Keluh Aura.
Starla mengangguk antusias dirinya ingin didandani, sejak dulu Starla selalu suka jika didandani, rasanya menjadi lebih cantik dan feminim.
Aura berjingkrak kesenangan. Gadis itu mendudukan Starla di kursi riasnya kemudian mulai mendandani Starla.
Beberapa menit terlewat.
"Aku suka dandan," aku Starla.
"Oh yaa?" tanya Aura. Starla mengangguk cepat.