Ada saatnya dimana keluarga bukan lagi tempat ternyaman untuk meluapkan segala keresahan melainkan orang lain.
—————
Di sebuah kamar bernuansa maskulin terdapat seorang gadis mungil tidur meringkuk di atas kasur. Perlahan mata cantiknya terbuka menampilkan pupil berwarna hazel. Ia mengerjap sebentar, lalu bangkit. Starla menatap kamar yang hanya terdapat dirinya seorang.
Kemana Mars? Kenapa laki-laki itu tak istirahat malah jalan-jalan. Starla berjalan ke luar kamar lalu memasuki kamarnya sendiri. Ia berniat mandi.
Sebuah notifikasi whatsapp berbunyi. Starla membukanya.
Njep KM
Gue jemput ya Star. Mamah gue kangen katanya.Starla melamun. Jangan sampai Jefri kesini. Apalagi hari ini anggota keluarga sedang berkumpul.
Starla🐣
Aku yang kesono aja njep. Aku ada urusan dulu sebentar.
Starla bersiap-siap untuk ke rumah Jefri. notif kembali berbunyi.
Njep KM
Oke.
Starla rencananya akan naik grab car. Gadis itu segera memasuki aplikasi lalu memesannya.
—————
Starla mencium punggung tangan Andini, mamah Jefri saat wanita itu menyambutnya di depan pintu. Starla digiring ke arah ruang tamu untuk duduk. Mereka duduk dengan tangan saling bertautan, Seperti melupakan kehadiran Jefri disana.
"Apa kabar sayang." tanya wanita itu lembut.
Jefri terbahak mendengarnya. Lelaki itu memegang perutnya yang terasa keram.
"Mah itu si Rifan aja udah ngerepotin pake segala nambah anak." ucap Jefri membahas adik laki-lakinya.
Starla tersenyum. "Baik mamah. Mamah gimana kabarnya? "
"Alhamdulillah mamah baik sayang."
Andini menatap Jefri garang. "Mamah punya anak cowo cuek-cuek sama mamah. Mending sama si cantik aja. Kalian mau mamah buang." ucap wanita itu sewot.
Jefri kembali terbahak. Starla meringis mendengarnya namun tak ayal ikut tersenyum mendengar guyonan wanita itu.
"Yaudah angkat aja Starla jadi anak Mah. Dia mah baik. Jefri kasian dia di kasarin terus sama keluarganya." ucap lelaki itu sambil tertawa, Jefri keceplosan. Lelaki itu menghentikan tawanya saat sadar telah menyinggung perasaan Starla.
Starla menunduk sambil tersenyum canggung.
"Ih Jeje sana ah. Ganggu ciwi-ciwi ngerumpi aja... Sana-sana." ucapnya mendorong tubuh Jefri agar pemuda itu segera pergi.
Jefri membuat ekpresi tak enak pada Starla lalu meninggalkan mereka berdua. Andini menatap Starla lama.
"Kita ke dapur yuk sayang. Kebetulan mamah belum masak." ajak wanita itu.