🌟PART 45🌟

13.1K 558 57
                                    

Jericho bersandar ke rooftop rumah sakit. Menatap lurus ke arah jalanan ibu kota. Ia mengingat kata-kata dokter tadi. Dokter bilang tembakan itu tidak mengenai jantung, namun karena mendarat di sekitaran jantungnya membuat jantung Starla tidak dapat memompa lagi. juga Starla kehabisan banyak darah.

Sekarang penanganan awal adalah mencari pendonor jantung untuk Starla sebab jika donor darah sudah Jericho berikan tadi, golangan dorah Jericho dan Starla sama, bisa-bisanya ia dulu meragukan posisi Starla. Dokter bilang tadi operasi ini hanya kemungkinan 15% berhasil, selebihnya mungkin bisa gagal, apalagi daya tahan tubuh pasien lemah.

Jericho mengepalkan tangannya. Dilema dengan apa yang dikatakan dokter. Jericho selamanya tak akan pernah ikhlas jika sampai Starla tak selamat.

Mars datang lalu terduduk di kursi yang tersedia disana. Di rooftop itu hanya terdapat mereka berdua. Pintu itu telah dijaga oleh salah satu bodyguard Jericho.

Mars melamun dengan muka lebam. Satu mata lelaki itu bengkak membiru hingga tidak dapat terbuka lebar. Mars tiba-tiba saja menangis.

"Apa Mars harus donorin jantung Mars untuk Starla dad?" tanya Mars.

Jericho membalikan tubuhnya untuk menatap Mars sepenuhnya.

"Kamu masih hidup Mars. Jangan membuat semuanya menjadi semakin rumit." ucap Jericho.

"Apa kita harus pakai jantung gadis brengsek itu dad, dia sudah mati." ucap Mars.

Rahang Jericho mengeras.

"Tidak akan pernah." ucap Jericho dengan wajah marah.

"Mars tau sebenarnya daddy gak ada niatan sedikitpun untuk bunuh Starla. Daddy bisa aja nembak tepat ke jantung Starla tapi daddy gak lakuin itu. Daddy bertahun-tahun pandai menembak gak mungkin bisa meleset begitu aja."

Jericho terdiam. Semuanya benar ia tak sama sekali berniat untuk membunuh Starla.

"Tapi apa gunanya. Sekarang adikmu pun lagi di ambang kematian karena daddy." ucap Jericho getir.

Mars bangkit lalu memeluk tubuh ayahnya itu erat.

"Mars menyesal dad. Maafin Mars sudah jahat sama Starla. Semua ini penyebabnya adalah Mars." ucap Mars menangis.

Jericho mengelus kepala Mars.

"Kamu harusnya meminta maaf kepada Starla nanti." suruh Jericho.

"Pasti dad."

"Maafkan daddy dan mommy jika selama ini Mars merasa kekurangan kasih sayang." ucap Jericho.

"Daddy dan mommy gak salah. Mars yang terlaku kekanakan, Setelah ini tolong jangan ada satupun anggota keluarga yang menyakiti Starla. Kita semua harus jaga Starla sebisa kita. Mars rela daddy mencurahkan semua perhatian daddy ke Starla nanti. Asal Starla tetap hidup."

Jericho mengangguk.

Walau sebenarnya pikirannya sedang berkecamuk. Ia harus menyerahkan diri ke polisi, Atau tidak ia akan terus dihantui rasa penyesalan.

—————

Gema mengetuk pintu rumah seseorang. Pintu terbuka munculah seorang pelayan menyambutnya.

"Maaf mas. Cari siapa ya." tanya pelayan itu melihat tampilan Gema dari atas sampai bawah.

"Jefri ada bu?" tanya Gema sopan.

Ia akan membenarkan semua kekeliruan, juga tuduhan yang pernah Jefri-jefri itu layangkan pada Starla.

"Lagi di luar mas.." ucap pelayan itu memasang wajah tak enak pada Gema.

STARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang