Menangis adalah solusi terbaik saat tidak ada satupun alasan yang membuatmu lega
-----
Flashback on
Jericho mendobrak sebuah pintu usang. Setelah terbuka lelaki tampan berumur 27 tahun itu meneliti keaadan sekitar ruangan yang terlihat berdebu di duga gudang tempat menyimpan barang-barang usang.
Suasana sunyi sekali. Jericho berjalan menelusuri ruangan itu. Lelaki itu menajamkan telinganya mendengar suara krasak-krusuk berasal dari belakang tumpukan kardus. Lalu dia berjalan cepat mendekati suara itu. Setelah sampai Jericho menemukan seorang anak kecil dengan tangan dan kaki yang terikat sementara mulutnya di sumpal oleh sarung tangan, tubuhnya dekil sebab terkena debu di ruangan itu.
Anak kecil itu menengok ke arahnya lalu menatapnya sendu. Air mata mengalir membanjiri wajah mungilnya. Namun tidak bisa berbicara apa-apa karena mulutnya di sumpal. Jericho buru-buru mendekati gadis kecil itu kemudian tergesa-gesa membuka ikatan tali yang mengeratnya kencang.
Setelah semuanya terlepas Jericho mengangkat tubuh kecil itu lalu menggendongnya, kecupan-kecupan Jericho bubuhkan pada kepala gadis kecil itu.
"Daddy!" teriak gadis kecil itu menangis. Baru menyadari ayahnya datang menjemputnya.
Gadis berumur 4 tahun itu memeluk leher ayahnya kencang. Tidak henti-hentinya menjerit dalam tangisannya.
"Daddy hiks!" tangisan itu semakin mengencang. Jericho meneteskan air matanya merasakan sesak pada dadanya. Starla pasti sangat takut.
Starla melonggarkan pelukannya menatap ayahnya. "Starla takut dad." ucap Starla kecil masih menangis.
"It's okay sayang. Disini sudah ada daddy. " jawab Jericho menenangkan.
Starla kembali memeluk leher Jericho. "Ayo pergi dari sini dad." ucap Starla merengek.
Jericho mengangguk kemudian membawa tubuhnya menjauhi ruangan itu. Kejadian itu adalah kejadian paling mengerikan seumur hidup Starla. Penculikan oleh rival bisnis Jericho.
Flashback off
-----
Starla tertawa getir melihat tubuhnya yang basah kuyup. Menyedihkan sekali hidupnya, Starla rasanya ingin menangis sekarang. Ingin menumpahkan segala kegundahan hidupnya kepada seseorang. Tapi dengan siapa? Tidak ada lagi yang mempercayainya. Starla hanya butuh pelukan atau sekedar tepukan menenangkan pada bahunya. Suara langkah kaki terdengar. Starla melihat ke arah suara itu menemukan Jericho yang berjalan dari arah kantor miliknya hendak ke luar Mansion.
Starla memutar arahnya berjalan cepat menghampiri Jericho. Setelah sampai di depan tubuh Jericho Starla mendongak menatap wajah tampan milik ayahnya berkaca-kaca. Starla ingin melupakan sebentar saja ingatan mengerikan tentang Jericho waktu itu. Gadis itu tanpa persetujuan meringsek memeluk tubuh kekar ayahnya mencari keamanan dan kenyamanan.
"Dad." panggil Starla bergetar, suara gadis itu teredam di dada bidang sang ayah.
"Daddy hiks!"
Gadis itu terisak. "Starla takut dad." adu gadis itu pada sang ayah.
"Starla takut dad."