Happy Reading
•
•
•
•Venus berjongkok di depan kursi roda Starla.
"Setelah ini Starla harus siap untuk tidak lagi bertemu mereka." Ucap Venus, lelaki itu menatap Starla dalam.
Starla mengangguk. Membuat Venus menerbitkan senyumnya. Lelaki itu bangkit.
"Abang panggil mereka dulu, untuk pamitan." Ucap Venus, di angguki oleh Starla.
Satu persatu keluarga Madison masuk. Senyum senang berpatri di wajah mereka, karena mengira saat ini Starla sudah siap bertemu dengan mereka.
"Ada yang mau Venus omongin..." ucap Venus menggantungkan ucapannya.
"Starla akan Venus bawa ke Amerika." Ucap Venus memberi tau.
Senyum mereka luntur.
"Gak bisa gitu dong!" Ucap Leo naik pitam.
"Kenapa tidak bisa?" Tanya Venus menaikan alisnya.
"Starla keluarga kita bang, abang gak berhak bawa Starla gitu aja tanpa persetujuan kita." Ucap Mars ikut angkat suara.
"Lalu saya bukan keluarga kalian?" Tanya Venus datar.
"Mommy dan daddy orang tua Starla bang. Abang jangan egois dong." Ucap Mars dengan wajah marah.
"Kalau ini mau Starla sendiri bagaimana?" Tanya Venus.
Mereka terdiam. Menatap ke arah Starla yang terus menatap kosong ke arah depan.
"Benar Star?" Tanya Jericho. Jericho berharap Starla menggeleng atau menolak. Namun ternyata malah mengangguk.
Seketika Luna menangis histeris.
Wanita itu menghampiri Starla kemudian berlutut memeluk kaki Starla.
"Jangan tinggalin Mommy sayang. Mommy minta maaf." Ucap Luna menangis sesegukan.
Wajahnya ia benamkan ke kaki Starla. Memohon ampun pada Starla, meminta gadis itu memaafkannya lalu tidak jadi pergi ke luar negri.
Starla memejamkan matanya membuat air matanya menetes dari sela-sela matanya yang sudah sejak tadi berkaca-kaca, ia melipat bibirnya ke dalam menahan isakan. Rasa sesak memenuhi dadanya. Starla tidak bisa melihat Luna memohon seperti ini.
Kenapa sulit sekali menjadi dirinya. Kenapa keinginannya tidak pernah berjalan sesuai rencana.
"Ayo Starla sekali ini aja kamu jadi egois." Ucap Starla dalam hati.
Venus menghampiri Luna.
"Mom jangan seperti ini." Ucap Venus menyuruh Luna untuk bangkit namun Luna menepis tangan Venus.
"Starla akan tetap pergi." Ucap Venus tak terbantah.
Jericho memijat pangkal hidungnya. Merasa kepalanya tiba-tiba pening. Ia hafal Venus seperti apa. Pasti anak itu akan melarang Starla bertemu siapapun.