Selalu menjadi seseorang yang tidak bisa membela diri sendiri
—————
"Apa lagi yang kamu lakukan Starla?" tanya lelaki itu menatap Starla dingin.
Starla menatap Jericho takut.
"Dad omah kenapa?" tanya Mars baru saja datang. Jericho mengabaikan Mars malah terus menatap Starla.
"Gara-gara dia lagi?!" tanya Mars menatap Starla tajam. Lelaki itu menarik tangan Starla kencang lalu membawa gadis itu meninggalkan tempat itu.
"Sakit bang." lirih Starla. Memegang lengan Mars yang sedang mencengkram tangannya.
Setelah sampai di depan rumah sakit Mars menghempaskan tangan itu membuat tubuh mungil Starla terhempas hampir kehilangan keseimbangan.
"Pergi lo dari sini." ucap Mars dingin.
Starla menggeleng kencang. Starla ingin tau keadaan Carina. "Bang tadi Starla dateng terus omah—"
"Alah gue udah gak percaya lagi sama semua omongan lo." ucap Mars.
"Abang Starla mau jelasin semuanya." ucap Starla sendu.
"Gak perlu ada yang di jelasin. Pergi jauh-jauh dari keluarga gue!" ucap Mars tanpa belas kasih.
Starla menggeleng kemudian melewati badan Mars hendak masuk, tapi lelaki itu tahan.
"PERGI GUE BILANG. BUDEK APA TOLOL LO!" teriak Mars tanpa memperdulikan keadan sekitar yang mulai memperhatikan mereka.
"Mas jangan kasar-kasar sama cewe." tegur seorang ibu-ibu.
"Jangan ke dalem atau bakal gue usir lagi." ucapnya sebelum pergi meninggalkan Starla sendiri.
Starla tercenung kemudian membalikan tubuhnya menemukan Jefri berdiri di samping pintu masuk. Lelaki itu menatapnya dalam. Apa sejak tadi Jefri memperhatikan Starla dan Mars bertengkar?
Lelaki itu berjalan menghampiri Starla. "Lo gapapa Star?" tanyanya khawatir. Jefri yang selalu memasang wajah jenaka itu saat ini sedang menatapnya serius. Starla menggeleng tanpa mau berbicara.
"Udah makan?" tanya jefri lagi.
Starla menggeleng lagi. Jefri menatap lengan kanan Starla yang memerah lalu meringis melihat wajah Starla yang membiru dengan sudut bibir berdarah. Jefri menggenggam lengan kiri Starla, membawa gadis itu keluar rumah sakit
"Makan dulu yok udah mau sore." ucapnya menarik lengan Starla pelan. Starla mengikuti saja kemana Jefri menariknya. Pikiran gadis itu kosong.
————
Jefri membawanya ke restouran chinese food tidak jauh dari rumah sakit. Lelaki yang biasanya paling aktif di kelas itu kini terlihat tidak banyak bicara.
"Makan." ucapnya menyodorkan makanan-makanan itu lalu mendekatkannya ke depan Starla. Starla mengangguk.
Starla masih saja makan sambil melamun. Jefri tau gadis itu sedang tidak baik-baik saja. Jefri pun tidak mau banyak bertanya.
"Stt.. Udah gak usah mikirin bill nya gue yang bayari. Gengsi lah gue, masa cowo yang dibayarin mana gue yang ngajakin kan hehehehhe. " lelaki melawak walau tau lawakannya sama sekali tidak lucu.
"Tuh.. Tuh..Tuh mienya keburu jadi cacing. Makan Starla. Dagingnya juga keburu idup lagi tuh lari-lari." ucapnya menunjuk ramen milik Starla yang sejak tadi gadis itu aduk-aduk.