🌟PART 34🌟

7.8K 416 18
                                    

Jangan memaksakan sesuatu yang memang sudah seharusnya di lepaskan.

—————

Starla mengelap beberapa meja kemudian juga mengantar makanan ke beberapa meja. Starla sangat antusias menekuni pekerjaannya.

Beberapa menit kemudian hal yang tak terduga terjadi, Luna berjalan berdampingan dengan Mina memasuki restaurant. Di belakangnya ada Virga menyusul. Starla menghentikan langkahnya.

Ada Virga. Starla sangat antusias melihat kehadiran Virga karena sudah rindu dengan adiknya itu. Banyak sekali yang ingin Starla ceritakan pada Virga tentang kehidupnya akhir-akhir ini.

Saat mereka tak terlihat lagi batang hidungnya Starla kembali melanjutkan pekerjaannya. Saking antusiasnya karena kehadiran Virga, Starla tidak ada hentinya tersenyum sejak tadi. Namun tiba-tiba saja Virga berjalan hendak keluar dari restaurant, Starla spontan mengejarnya. Gadis itu menarik tangan Virga sampai ke parkiran.

Starla memajukan tubuhnya memeluk tubuh besar Virga. Tidak lama kemudian isakan keluar dari bibirnya. Baru beberapa hari Starla pergi, namun rindunya pada adiknya benar-benar tidak dapat di bendung lagi.

"Kangen Ga." ucap Starla terisak.

Virga melepaskan pelukan mereka, menyisakan kekosongan dalan hati Starla. Gadis itu mendongak untuk dapat melihat wajah Virga lebih jelas.

"Kenapa Ga?" tanya Starla merasakan keanehan pada sikap Virga.

"Sebaiknya kita jangan deket-deket lagi Star." ucap Virga.

"Kenapa?"

Virga terdiam. "Kamu marah karena kemarin Starla gak ikutin perintah kamu untuk jangan pergi dari Mansion?" tanya Starla.

"Ini lebih baik buat kita." ucap Virga.

"Untuk kita? Untuk Starla ngga." seru Starla.

"Intinya kita udah gak bisa seperti dulu lagi." ucap Virga.

"Ya kenapa. Sebelumnya kamu gak gini. Starla ada buat salah sama Virga, kalau ada Starla minta maaf." ucap Starla.

"Kamu mau tinggalin Starla Ga?" tanya Starla terluka. Wajahnya sudah mulai memerah dengan mata berkaca-kaca.

Virga lagi-lagi tak mampu menjawab. "Jawab Virga Radith Madison!" teriak Starla pada Virga.

"Kalau kamu tinggalin aku. Aku sama siapa?" tanya Starla sendu.

Siapapun boleh pergi asal jangan Virga. Siapapun boleh membencinya asal jangan lelaki kesayangan Starla itu. Untuk apa lagi Starla hidup kalau tidak ada Virga yang mendampinginya.

"Kamu kan sudah janji sama Starla mau terus di samping Starla. Kamu bohong!" pekik Starla.

Baru kali ini Starla kehilangan kendali diri. Gadis itu mendorong tubuh Virga walaupun tidak ada pengaruh apapun pada tubuh besar Virga.

"Satu-satunya alasan aku masih bertahan di dunia ini itu kamu." ucapnya pilu.

"Maaf Star."

STARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang