Special Chapters

758 82 3
                                    


DIBALIK TIKET MEMORIES OF THE SEA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






DIBALIK TIKET MEMORIES OF THE SEA


Krist tengah disibukkan untuk mempersiapkan perayaan ulang tahun putra dan putri kembarnya di Kastil Edelweiss bersama dengan Ratu Alana yang memang bertugas untuk mempersiapkan dan mengatur segala perayaan di dalam Kastil Edelweiss. Seperti biasanya, tamu undangan yang akan datang adalah pejabat-pejabat Kerajaan, keluarga bangsawan dan para konglomerat di Edelweiss yang berelasi dengan Ruangroj Corp.

Perayaan ulang tahun yang diadakan di Kastil Edelweiss memang bersifat resmi dan formal. Oleh karena itu, Krist dan Singto biasanya tetap akan mengadakan pesta ulang tahun bagi kedua anaknya di luar Kastil, khusus untuk mengundang teman-teman anaknya agar kedua anak mereka juga dapat merayakan ulang tahun seperti anak-anak pada umumnya.

Acara ulang tahun di dalam Kastil Edelweiss hampir menyerupai acara arisan para pengusaha papan atas dikarenakan tamu undangan yang hadir kebanyakan adalah rekan bisnis Ruangroj Corp. yang kian bertambah dan terasa segan apabila tidak diundang. Kini Singto telah resmi menjadi orang terkaya di Edelweiss setelah kedua orang tuanya memberikan seluruh aset yang mereka miliki kepada Singto karena ingin pensiun dini. Kedua orang tua Singto kini memilih untuk istirahat menikmati masa tua mereka dan pindah ke Wisteria Hills. Tetapi, pada hari itu kedua orang tua Singto telah menyempatkan datang ke Leontopodium untuk menghadiri acara ulang tahun kedua cucunya.

Krist melihat ke sekeliling ballroom Kastil yang ramai dengan orang-orang yang tengah menikmati jamuan makan di dalam Kastil itu. Hanya satu rasanya yang kurang. Tahun itu adalah kali pertama Mr. Winson tidak hadir di pesta ulang tahun kedua anak Krist, karena pria paruh baya itu telah menutup usia beberapa bulan yang lalu. Krist merasa sedih tentunya, karena ia memang telah menganggap Mr. Winson sebagai kakek kandungnya.

Pandangan mata Krist melihat ke arah sekumpulan pengawal kerajaan yang berjaga di pintu masuk untuk memastikan tamu yang datang adalah tamu undangan. Tidak sengaja Krist melihat sosok yang tidak asing baginya. Ketika Krist akan pergi untuk menghampiri orang itu, suaminya menarik lengannya.

"Kamu mau kemana, sayang?", ucap Singto.

"Oh. Itu. Disana seperti ada pengawal yang terlihat tidak asing."

Singto menyipitkan matanya untuk melihat seorang pria yang mengenakan seragam pengawal kerajaan dan berdiri di samping rekan-rekan kerjanya. Ia juga tidak tahu siapa orang itu karena hanya terlihat punggungnya saja. Hingga ketika pria itu berbalik badan, Krist dan Singto seketika mengenali siapa pengawal itu.

"GODT?!!!"

Krist dan Singto langsung turun dari balkon untuk menghampiri pengawal kerajaan yang nampak seperti Godt itu dan ternyata memang seperti dugaan mereka.

"GODT!!", seru Krist sambil menepuk bahu pria itu.

"Krist! Maksud saya Pangeran Krist.", jawab Godt sembari membungkuk memberi hormat.

Singto menatap tajam pada Godt. "Bagaimana kau bisa ada disini?"

"Tenang Tuan Ruangroj. Perkenalkan saya Godt Narapat, ketua divisi pasukan khusus team C."

Ucapan Godt itu membuat Singto dan Krist sama-sama terkejut.

"Sejak kapan?", sela Krist dengan penuh rasa penasaran.

"Sejak dari awal bertemu dengan Yang Mulia di provinsi Elester, Elcastar Barat. Saya dikirim ke Elcastar untuk menjalankan sebuah misi."

Krist terbelalak. Jadi selama ini....

Krist pertama kali bertemu dengan Godt setelah ibunya telah tiada. Ketika Krist pindah ke sebuah kontrakan satu kamar, Godt adalah tetangga di sebelah kontrakannya. Godt mengaku pada Krist memiliki pekerjaan sebagai pemain biola serabutan. Tetapi, jika diingat-ingat, setiap kali Krist tidak dapat uang untuk makan, tiba-tiba Godt akan mentraktirnya makan karena beralasan sedang dapat uang lebih.

"Misi apa?", tanya Singto pada Godt.

"Misi untuk membawa Pangeran Krist kembali ke Edelweiss dengan selamat. Pimpinan misi saya pada saat itu adalah Tuan Winson. Tuan Ruangroj dapat berada di sisi Pangeran Krist juga karena perintah Tuan Winson. Menurut protokol misi, jika anda menyakiti atau berniat jahat pada Pangeran Krist maka tugas saya adalah harus membunuh anda."

Singto masih menatap Godt dengan tatapan tidak suka. Sejak awal bertemu memang Singto tidak suka pada Godt, karena ia tahu bahwa Godt merupakan seorang alfa dominan, bukan beta. Tetapi Krist percaya bahwa Godt adalah beta. Sejak saat itu, Singto merasa bahwa Godt adalah penipu dan tidak dapat dipercaya. Entah apa motif dibalik kebohongan Godt pada Krist. Dulu, Singto berpikir bahwa Godt juga menyukai Krist.

Krist langsung menarik pergelangan tangan Godt dan suaminya untuk keluar dari ballroom. Krist menarik mereka pergi ke dalam ruangan yang lebih sepi, yaitu ke dalam perpustakaan istana yang tidak ada orang karena mereka sedang terlibat dalam percakapan serius.

"Jadi Godt, kakek Winson selama ini sudah tahu siapa aku dan juga sudah tahu aku dimana?"

"Ya, Pangeran. Saat mendiang Ratu Ellise telah tiada dan Pangeran Krist ingin melaporkan kematiannya, dari situlah tuan Winson menemukan keberadaan anda. Yang Mulia Raja memerintah Tuan Winson untuk membawa anda kembali ke Edelweiss dengan selamat. Pada saat sampai di Elcastar, saya menyamar menjadi orang biasa karena jika saya datang untuk memberitahu langsung siapa Pangeran Krist sebenarnya, Yang Mulia Raja takut anda tidak ingin kembali ke Edelweiss. Jadi dari situlah misi kami dimulai."

"Kami?"

"Saya dan orang yang memberi anda dua tiket kapal pesiar dengan mengajak bermain poker. Ia juga anggota dalam misi. Tidak ada orang yang rela memberikan dua tiket kapal pesiar mahal secara cuma-cuma hanya karena patah hati diselingkuhi istrinya."

"Jadi itu semua bagian dari rencana kalian?", tanya Krist.

"Benar. Hal yang diluar dari rencana misi adalah Tuan Ruangroj."

Singto masih tidak dapat mempercayai cerita dari Godt, meskipun sangat mungkin bagi pasukan divisi khusus untuk melakukan misi penyamaran hingga bertahun-tahun.

"Tapi... Mengapa kalian harus menunggu satu tahun lamanya untuk membawa Krist ke Edelweiss?", tanya Singto.

"Karena dilihat dari karakter Pangeran Krist, ia pasti akan memilih untuk melunasi hutang-hutangnya di Elcastar terlebih dahulu sebelum pergi ke Edelweiss. Tidak sengaja bertepatan dengan waktu Pangeran Krist telah membereskan hutangnya, terdapat pelayaran perdana kapal Memories of The Sea yang menuju ke Edelweiss. Tidak disengaja pula Pangeran Krist bertemu dengan anda di kapal itu. Oleh karena itu, Tuan Winson menganggap anda dan Pangeran Krist sebagai fated pair sehingga Tuan Winson tidak menghalangi anda untuk bersama dengan Pangeran Krist."

"Jadi kamu tidak masuk dalam orchestra seperti kata Singto?", tanya Krist.

Godt tersenyum. "Saya turun dari kapal untuk melaksanakan misi selanjutnya, karena pimpinan saya mengatakan bahwa misi saya untuk membawa Pangeran Krist kembali ke Edelweiss sudah selesai. Tanpa Yang Mulia Pangeran ketahui, selama ini anda selalu diikuti oleh pasukan yang menyamar. Seperti misalnya, seorang satpam di terminal bus Desa Amarylis yang mengantar Pangeran Krist sampai di rumah Tuan Winson."

Krist terdiam tertegun. Ia masih mencerna semuanya. Jadi selama ini, ia diarahkan tanpa ia ketahui. Kecuali pertemuannya dengan Singto yang murni disebabkan oleh takdir.





-END-

Blossom of Snow (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang