Part 19: Karma

1.2K 145 4
                                    




Raja Marck XI masih menunggu di samping putranya yang terbaring di rumah sakit. Ia menggenggam tangan putranya yang tertidur itu.

Maafkan ayah tidak dapat melindungimu.

"Bangun nak.."

Sudah 2 hari sejak operasi dilakukan dan Krist masih belum sadarkan diri.

"Permisi Yang Mulia. Saya bawakan laporan penyelidikan dari team intel.", ucap pengawal pribadinya.

"Siapa dalang dibalik semua ini?"

"Putri Diane."

"Diane?! Kenapa dia berusaha membunuh putraku?"

"Sepertinya karena Putri Diane cemburu pada Pangeran Krist yang dekat dengan Tuan Singto. Laporan lain mengatakan bahwa selama 5 tahun terakhir ini, Putri Diane telah membunuh banyak orang. Ini daftar korbannya, Yang Mulia." Pengawal itu menyerahkan folder yang dibawanya kepada raja.

"Ada sekitar 7 wanita beta dalam daftar itu. Semuanya dibunuh menggunakan racun sianida yang dimasukkan ke dalam minuman maupun makanan. Ini adalah kasus pembunuhan berantai yang diselidiki oleh polisi dan hingga kini belum ditemukan pelaku sebernarnya. Ternyata pelakunya adalah Putri Diane. Yang membuat saya menyimpulkan bahwa ini berkaitan dengan Tuan Singto, karena semua wanita yang tercatat dalam daftar itu adalah wanita bayaran yang terakhir kali melayani Tuan Singto. Kami juga menemukan bukti bahwa Putri Diane mengirimkan orang untuk mengikuti Tuan Singto diam-diam."

"Dion. Panggil pembawa stempel dan komandan pasukan Kerajaan. Aku akan memberikan surat titahku."

Pengawal resmi raja itu pun memberi hormat dan langsung menjalankan perintah raja.


***

Singto memasuki ruangan tempat dirinya akan mengadakan press conference. Disana para wartawan sudah berkumpul untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh Singto kepada publik.

"Terima kasih kalian semua sudah datang kemari. Aku tidak ingin berlama-lama. Aku mengundang kalian semua kemari untuk meluruskan satu hal. Jika kalian mendengar kabar perjodohanku dengan Putri Diane, itu benar. Namun pernikahan antara Putri Diane denganku tidak akan terjadi. Aku telah membatalkan perjodohan secara sepihak."

"Saya Natasya dari NBS news, apa alasan anda membatalkan perjodohan secara sepihak? Bukankah belum lama ini Putri Diane mengatakan kalian sedang berkencan dan akan segera melangsungkan pernikahan?"

"Itu adalah kesalahpahaman. Aku tidak pernah berkencan dengan Putri Diane. Dari awal aku sudah menolak dijodohkan."

"Apa alasan anda menolak perjodohan? Apakah anda sudah punya pasangan lain?"

"Iya.", jawab Singto.

Lalu semua wartawan yang ada di ruangan itu berbisik-bisik sambil saling menunjukkan handphone nya satu sama lain, ada yang menelepon, ada yang sibuk dengan laptop nya. Semua wartawan terlihat panik, tapi bukan karena pernyataan Singto. Mereka sibuk sendiri dan tidak memperhatikan Singto, bahkan ada yang langsung mengemasi barangnya dan berlari keluar ruangan. Ada wartawan yang tetap tinggal dan langsung bertanya pada Singto.

"Tuan Singto, apakah anda tahu semua ini?"

"Tuan Singto, apakah anda membatalkan pernikahan karena tahu putri Diane adalah pengkhianat Kerajaan Edelweiss?"

"TUNGGU! APA YANG TERJADI? APA YANG KALIAN KATAKAN?", bentak Singto yang tidak mengerti perkataan mereka. Lalu ada satu wartawan yang menjelaskan padanya.

"Kami mendapat kabar dari kantor pusat bahwa sekarang Kastil Tulipa, kediaman Putri Marcelie dan Pangeran Andrews sedang dikepung pasukan militer kerajaan bersenjata lengkap, serta komandan pasukan militer yang membawa surat TITAH RAJA."


Blossom of Snow (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang