Part 29: Wedding Night

1.4K 123 3
                                    

❗️⚠️ Mature content ⚠️❗️

21+

Harap bijak dalam membaca








Setelah upacara pernikahan di chapel dan di sepanjang jalan Leontopodium, resepsi pernikahan di lanjutkan di dalam ballroom istana dan dihadiri oleh para bangsawan, pejabat, serta konglomerat Edelweiss, kecuali Tuan Putri Marcelie dan suaminya. Kedua orang tua Diane itu sudah kacau balau sejak kejahatan putri tunggal mereka terungkap.

Andrews, suami Putri Marcelie terungkap telah melakukan korupsi pada dana subsidi di daerahnya. Ditambah lagi kasus perselingkuhannya yang diketahui oleh media. Putri Marcelie menceraikan suaminya itu, sehingga Andrews dicopot dari gelar bangsawannya dan kini ia mendekam di dalam penjara, mengantri untuk menerima hukuman mati. Karena persidangan memutuskan sesuai dengan peraturan Edelweiss, hukuman bagi para koruptor adalah hukuman mati. Kehidupan Putri Marcelie yang mendadak hancur itu membuatnya gila. Raja yang kasihan pada adiknya, mengirimnya pergi ke pulau Ekuador, ke tempat Diane berada. Sepertinya tinggal dengan Diane membuat kondisi mental adiknya itu sedikit membaik. Kini Diane dan ibunya tidak lagi tinggal di rumah sakit jiwa. Mereka menjadi tahanan rumah, karena belas kasihan Krist yang meminta pada ayahnya agar jangan terlalu kejam pada mereka. Krist memang sangat membenci Diane, namun membalasnya dengan keji bukanlah kepribadian Krist. Diane sudah mendapatkan hukumannya dan Krist pun sudah hidup bahagia sekarang. Krist tidak ingin menyimpan dendam, karena itu akan menjadikannya sama saja dengan Diane. Marcelie dan Diane tidak akan dapat keluar dari pulau Ekuador selamanya, karena mereka dijaga ketat oleh prajurit keamanan negara dan juga selalu berada dalam pantauan psikiater.

Singto mengulurkan tangannya pada Krist sambil tersenyum, "mau berdansa denganku?". Krist pun mengangguk seraya memberikan tangannya pada Singto. Ia menarik Krist ke dalam pelukannya. Mereka berdansa, saling bertatap-tatapan dengan ujung hidung saling bersentuhan. Krist sudah tidak peduli lagi dengan tamu undangan di sekelilingnya, karena pandangannya hanya terfokus pada Singto.

Seorang bangsawan yang merupakan paman dari Raja Marck menghampiri Krist dan Singto.

"Pangeran Krist dan Singto. Selamat atas pernikahan kalian."

"Terima kasih Pangeran Dave.", ucap Singto sambil menjabat tangan Dave.

"Aku berharap pernikahan kalian bahagia dan semoga segera dikaruniai keturunan."

Krist hanya mengucapkan terima kasih sambil tersenyum, padahal dalam hatinya ia teringat pada gadis kecil dalam mimpinya yang melepaskan genggaman tangannya. Mana mungkin ia melupakan kejadian itu. Meskipun tidak lagi berduka, namun kejadian itu akan selalu teringat.


***

Seusai acara resepsi pernikahan, Krist dan Singto melanjutkan dengan sesi upacara adat berikutnya. Bukan sebuah upacara yang disaksikan oleh banyak orang, tapi hanya upacara adat yang dilakukan oleh mereka berdua. Dalam budaya kerajaan Edelweiss, pada malam pertama, pasangan yang baru saja menikah akan ditempatkan pada ruangan yang disebut wedding chamber. Ruangan tersebut memiliki tempat tidur dan kolam di dalamnya, serta penuh dengan dekorasi berwarna merah dan kelopak bunga mawar. Warna merah melambangkan sukacita dan tentu saja menambahkan nuansa yang intim.

Krist dan Singto telah mengganti pakaiannya menggunakan bathrobe berwarna merah. Mereka berjalan ke arah kolam yang berisi air hangat dan bertabur dengan kelopak dari beraneka ragam bunga. Singto melepas bathrobe nya di samping kolam, sehingga menampakkan tubuhnya tanpa sehelai benang pun, memperlihatkan dadanya yang bidang, otot perutnya, serta bagian bawahnya yang masih jinak. Singto memasuki kolam itu terlebih dahulu, "Kau tidak masuk?". Krist pun melepaskan bathrobe nya dan entah mengapa tangannya sibuk menutupi bagian bawahnya yang terekspos, padahal ini bukan kali pertama Singto melihatnya, tapi mengapa Krist masih merasa malu. Singto terkekeh dalam hatinya ketika melihat wajah Krist yang merah padam itu. Krist berjalan pelan memasuki kolam dan berendam bersama Singto.

Blossom of Snow (Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang