Krist berada di satu taman penuh dengan bunga wisteria, kesukaan ibunya. Di depannya, ia melihat punggung seorang pria yang tidak asing baginya. Dari belakang saja, Krist sudah tahu pria yang berada di depannya adalah kekasihnya yang sangat ia cintai.Tiba-tiba muncul seorang gadis kecil yang menggandeng tangan Krist dan menariknya menuju ke pria yang ada di depannya itu. Pria itu menoleh ke samping, menatap Krist.
"Singto..."
Singto menggandeng tangan Krist yang satunya dan menggenggamnya erat. Lalu gadis kecil itu pun melepaskan gandengannya dari tangan Krist.
"Goodbye, mama.", ucap gadis kecil itu sambil tersenyum manis pada Krist, lalu menghilang.
***
Raja Marck yang telah kembali dari pengadilan, tetap setia duduk di samping putranya yang masih tertidur. Ia memerintahkan juru bicara kerajaan untuk mengurus pers. Sekarang, Raja Marck hanya ingin berada di samping putranya hingga ia bangun. Raja Marck melihat air mata terjatuh dari pelupuk mata Krist yang terpejam. Krist mulai menggerakkan tangannya, samar-samar Raja Marck mendengar putranya itu menggumam.
"Singto..."
Raja pun menekan tombol darurat di dekat tempat tidur dan membuat dokter berlarian datang ke kamar Krist.
"Apa terjadi sesuatu, Yang Mulia?"
"Putraku.. Sepertinya ia bangun."
Dokter mengecek kondisi Krist yang memang benar telah sadar. Krist perlahan membuka matanya yang masih terlihat lemas.
"Krist..", panggil ayahnya sambil menggenggam tangan putranya.
"Singto..", hal pertama yang keluar dari mulut Krist ketika sadar adalah Singto.
"Iya Krist, ayah akan bawa Singto kemari."
"Kau dengar, Dion? Bawa Singto kemari.", perintah raja pada pengawal pribadinya.
"Siap. Laksanakan, Yang Mulia.", jawab pengawal pribadi raja itu yang langsung bergegas meninggalkan ruangan Krist dan menuju ke kediaman Singto.
***
Singto buru-buru meninggalkan ruang konferensi pers dan kembali ke rumah orang tuanya untuk menemui ayahnya.
"Ayah. Bagaimana cara menemui raja?", tanya Singto yang baru masuk ke rumah tidak mengucapkan salam atau basa-basi terlebih dahulu.
Ayah dan ibu Singto sedang menonton berita di televisi. Semua channel TV sedang memberitakan headline news yang menghebohkan seluruh Edelweiss. Di layar TV sedang muncul juru bicara kerajaan yang sedang diwawancarai. Acara wawancara tersebut disiarkan secara langsung, serentak di seluruh channel TV yang ada di Edelweiss.
"Tuan Perdana Menteri, bisa tolong jelaskan mengenai Pangeran Krist Perawat?"
Nafas Singto seperti terhenti setiap mendengar nama Krist disebut.
"Pangeran Krist adalah putra Raja Marck XI dari mendiang ratu pertama."
"Ratu pertama Edelweiss?"
"Iya. Ratu Ellise. Istri sah raja yang pertama."
"Mengapa rakyat tidak pernah tahu?"
"Karena mendiang ratu pertama tidak ingin hidup di dalam istana. Sehingga beliau memilih untuk tinggal di Elcastar, bersama dengan putra satu-satunya."
"Apakah dengan kembalinya Pangeran Krist ke Edelweiss akan menggeser posisi Putra Mahkota yang sekarang? Apakah Pangeran Krist akan berada di posisi pertama sebagai penerus tahta kerajaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossom of Snow (Sequel)
Romantizm[SingKit] ⚠️OMEGAVERSE (A/B/O), 21+⚠️ Sequel Memories of The Sea. Blossom of Snow, Edelweiss. Biasa melambangkan harapan dan cinta yang abadi. Kelanjutan kisah Singto Prachaya dan Krist Perawat di Edelweiss. Apakah akan abadi seperti arti Edelweiss?