MISI KHUSUSMr. Winson pernah diperintahkan oleh mendiang Ratu Valmira untuk membunuh Ellise. Namun, mana mungkin Winson bisa membunuh seorang wanita yang sudah ia sayangi seperti anak kandungnya sendiri, ditambah lagi wanita itu tengah mengandung. Sehingga Winson pun menyuruh Ellise untuk kabur ke Elcastar karena ia masih mempunyai teman yang tinggal di Kota Elcister yang merupakan ibukota dari negara Elcastar.
Mr. Winson meminta Ellise untuk menulis surat pesan terakhir sebelum bunuh diri dan memalsukan kematian Ellise sebagai kasus bunuh diri karena didukung oleh surat yang ditulis secara sengaja oleh Ellise. Padahal kenyataannya, Ellise tidak bunuh diri menenggelamkan dirinya di tengah Pelabuhan Dianthus, melainkan kabur ke Elcastar.
Ketika tiba di Elcastar, seorang teman dari Winson merupakan pengacara di Elcastar, sehingga ia yang membuat dokumen palsu untuk Ellise dengan menggunakan dokumen dari mendiang ibu kandung Ellise yang bernama Millera. Menurut data di Elcastar, Millera masih merupakan warga negara Elcastar dan kematiannya belum dilaporkan karena Millera meninggal di Edelweiss. Begitulah akhirnya Ellise dapat tinggal di Elcastar dengan menggunakan nama Millera.
Mr. Winson berani menulis surat lagi kepada ibu Krist yang tinggal di Elcastar setelah kematian Ratu Valmira, ibu dari Raja Marck IX, atau nenek Krist yang tidak pernah diketahui oleh Krist. Ia mengirim pesan tersembunyi yang intinya menyuruh Ellise untuk pulang ke Edelweiss, karena Ratu Valmira telah tiada. Mr. Winson juga mengatakan di surat itu bahwa Raja Marck masih sangat terpukul atas kepergiannya dan Ellise masih bisa kembali pada Raja Marck.
Ellise mengetahui bahwa suaminya itu kini telah menikah lagi dengan seorang wanita bernama Alana dan telah memiliki dua anak dari Ratu barunya. Sehingga Ellise tidak ingin kembali. Bukan karena kecewa pada suaminya, tetapi karena ia tidak ingin lagi mengusik suaminya setelah ia sendiri yang pergi meninggalkan suaminya. Ellise merobek-robek surat dari Winson itu dan membuangnya ke tempat sampah. Namun, ia mengambil kembali secarik robekan kertas yang berisi alamat tempat tinggal Winson di Edelweiss. Ia menyimpannya karena mungkin suatu saat Krist akan membutuhkannya.
Kemudian Ellise menulis surat balasan terakhir pada Winson. Dalam suratnya, Ellise mengatakan agar Winson tidak perlu menghubunginya lagi, karena ia takut Raja Marck akan menyadari keberadaannya di Elcastar. Ia tidak ingin jika suaminya mengetahui bahwa ia dan seorang putranya masih hidup. Mungkin Ellise dapat dikatakan bodoh. Tapi ia benar-benar melakukan itu karena memikirkan kepentingan Marck di atas kepentingannya sendiri. Ia takut jika kembali ke Edelweiss, dirinya hanya akan dicap sebagai perusak keharmonisan keluarga kerajaan, ia tidak ingin putranya ikut mendapat cap yang sama dari rakyat Edelweiss. Terlebih lagi, Ellise melihat Marck yang nampak sudah bahagia dengan keluarga barunya, sehingga sudah tidak ada tempat untuk Ellise.
Setelah menulis surat terakhir itu, Ellise pun pergi dari ibukota Elcister ke sebuah provinsi terpencil di Elcastar, yaitu provinsi Elester. Setelah kepindahan Ellise yang diam-diam itu, Mr. Winson hilang kontak dengannya karena temannya di Elcastar pun tidak tahu kemana Ellise pergi. Raja Marck mendapat informasi dari intel yang diperintahkan untuk mengamati pergerakan Mr. Winson, sehingga ia mendapati bahwa Mr. Winson mengirim surat ke Elcastar untuk seseorang bernama Millera, padahal jelas Millera adalah ibu dari Ellise yang telah lama tiada.
Raja Marck menemui langsung Mr. Winson secara empat mata hingga akhirnya Mr. Winson yang terpojok, terpaksa menceritakan segalanya kepada sang Raja. Kemudian, Raja Marck memberi misi pada Mr. Winson untuk mencari dimana Ellise berada. Tetapi sudah 10 tahun lamanya, Raja dan Mr. Winson tidak menemukan keberadaan Ellise, karena Elcastar adalah negara yang luas, ditambah lagi Raja Marck tidak memiliki wewenang di Elcastar seperti di negaranya sendiri.
Ellise tinggal di Elester hingga kematian datang menjemputnya. Penyakit yang dideritanya telah membawa kemalangan pada putra satu-satunya itu. Ia hanya akan meninggalkan putra tunggalnya tanpa harta dan malah menambah hutang. Sehingga, disaat terakhirnya, Ellise memberikan secarik kertas berisikan alamat Mr. Winson kepada putranya dan menitipkan pesan pada Krist agar pergi ke Edelweiss untuk menyampaikan pesan terakhirnya pada Winson.
Krist pergi ke kantor pencatatan negara untuk melaporkan kematian ibunya yang ia ketahui bernama Millera. Hingga terkuak bahwa usia Ellise tidak sama dengan usia Millera yang terdaftar di catatan negara. Sehingga status Ellise berubah menjadi seorang imigran gelap, karena datanya ketahuan dipalsukan. Krist pun harus mengikuti persidangan karena statusnya sebagai anak imigran gelap. Tetapi Krist memiliki sertifikat kelahiran dari rumah sakit di Elcister dan juga memiliki kartu tanda penduduk sebagai warga negara Elcastar, sehingga ia tidak dideportasi. Dari kasus itu pula lah, intel Mr. Winson yang berada di Elcastar akhirnya mendapati dimana keberadaan Krist. Meskipun Ellise telah tiada, tetapi putra satu-satunya masih hidup.
"Tuan Winson. Saya mendapat kabar dari kantor pencatatan negara bahwa ada yang melaporkan kematian seorang wanita bernama Millera.", ucap seorang intel bawahan Winson yang ditempatkan di Elcastar.
"Millera... Sudah tiada?"
"Iya, Tuan Winson. Saya juga mendapat kabar bahwa orang bernama Millera yang meninggal dunia tidak sesuai dengan catatan negara dan data-data yang diberikan pun adalah palsu."
"Siapa yang melaporkan kematiannya?"
"Seorang pria yang mengaku sebagai putra Millera, namanya Krist Perawat."
"Kau cari tahu tentang Krist Perawat. Jika benar ia adalah anak kandung dari Millera, berarti ia adalah putra kandung Raja Marck."
Setelah itu, Mr. Winson menutup teleponnya dan menangis karena mengetahui bahwa Ellise putri kesayangannya telah tiada.
Sejak mengetahui bahwa wanita yang dicintainya telah tiada, Raja Marck yang mengetahui bahwa putranya masih hidup memberikan sebuah misi untuk membawa putranya kembali ke Edelweiss. Ia menunjuk Mr. Winson untuk menjadi pimpinan dalam misi dan menugaskan divisi pasukan khusus untuk menjalankan misi secara diam-diam, serta harus senatural mungkin agar Krist tidak memiliki kecurigaan apapun hingga sampai di Edelweiss.
Begitulah akhirnya divisi pasukan khusus team C menerima tugas misi khusus untuk menjemput putra Raja Marck di Elcastar. Godt yang saat itu merupakan ketua divisi pasukan khusus team C mendapat perintah dari atasannya untuk menjaga dan mengawasi Krist Perawat. Penyamaran yang ia lakukan adalah dengan menjadi teman di kos sebelahnya agar mereka bisa kenal sedekat mungkin.
Ketika berhasil membawa Krist ke kapal pesiar Memories of The Sea, Godt mendengar cerita Krist yang telah tidur dengan seorang alfa yang baru saja ia temui. Ditambah lagi bukan sembarang alfa, tapi seorang yang terpandang di kalangan rakyat Edelweiss.
"Bagaimana komandan Winson? Pria bernama Singto itu menyuruh saya untuk menjauhi Pangeran Krist dan menawari saya pekerjaan di orchestra. Apakah saya harus membunuhnya?"
"Jangan Godt! Membunuh pria itu hanya akan menimbulkan masalah, karena ia bukan orang sembarangan. Biarkan Krist pergi bersamanya. Aku akan mengirim team A dan team B untuk mengawasinya. Ketika tiba di Edelweiss, misimu telah selesai Godt. Silakan kau dan Maya melanjutkan misi berikutnya."
"Siap! Komandan."
Godt menutup teleponnya setelah memberi kabar kepada atasannya itu. Seorang wanita yang baru keluar dari toilet, masih hanya menggunakan pakaian dalam dan terbalut dalam selimut bertanya pada Godt. Iya, wanita bartender di bar kelas ekonomi yang Krist kira pacar baru Godt ternyata juga adalah anggota divisi pasukan khusus team C.
"Bagaimana perintah komandan?", tanya wanita bernama Maya itu.
"Katanya kita lanjutkan misi kita berikutnya. Setelah tiba di Edelweiss, kita akan langsung pergi ke Pulau Ficus untuk menyelidiki sindikat perdagangan narkotika terlarang oleh geng White Tiger."
"Siap ketua."
-END-
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossom of Snow (Sequel)
Romance[SingKit] ⚠️OMEGAVERSE (A/B/O), 21+⚠️ Sequel Memories of The Sea. Blossom of Snow, Edelweiss. Biasa melambangkan harapan dan cinta yang abadi. Kelanjutan kisah Singto Prachaya dan Krist Perawat di Edelweiss. Apakah akan abadi seperti arti Edelweiss?