Sudah seminggu Krist berada di mansion tengah hutan ini. Tetapi ayahnya tidak kunjung datang. Mr. Winson mengatakan bahwa ayahnya sedang ada urusan penting di luar negeri dan akan segera datang setelah urusannya selesai. Selama 1 minggu di mansion ini, Krist dilayani bak tuan rumah sendiri. Ia bahkan tidak menyangka bahwa ayahnya sekaya ini. Krist baru tahu bahwa bukan hanya mansion tapi seluruh hutan hingga bukit di sebelah hutan adalah milik ayahnya. Krist menduga kekayaan ayahnya ini tidak beda jauh dengan Singto. Tapi jika ayahnya sekaya ini, kenapa selama ini diam saja ketika ibunya dan dirinya sangat membutuhkan bantuan. Kemana ayahnya selama ini, banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan oleh Krist tapi nanti saat langsung bertemu di hadapan ayahnya.
Selama seminggu ini, Mr. Winson menceritakan kisah hidupnya pada Krist, dari kisah persahabatannya dengan kakeknya, hingga bagaimana ia mengurus ibunya seperti anaknya sendiri. Namun, Mr. Winson juga tidak pernah bercerita mengapa dirinya tidak pernah bertemu dengan ibunya dan mengapa tidak membantu ibunya selama di Elcastar. Setiap Krist bertanya, Mr. Winson selalu menjawab "ada suatu kejadian yang memisahkan ku dengan ibumu dan aku harus diam untuk melindungi ibumu." Selain tidak menceritakan kejadian apa itu, Mr. Winson juga tidak menceritakan perasaan yang ia miliki terhadap kakek Krist, Jere.
***
Selama seminggu sudah, Singto tidak meninggalkan Amarylis. Setiap hari dirinya selalu datang ke rumah Mr. Winson dan menunggu berjam-jam di depan rumah itu hanya untuk menunggu Mr. Winson kembali atau berharap Krist akan datang ke tempat itu. Namun, penantiannya selama 1 minggu selalu berujung sia-sia.
"Tuan Singto, saya mohon kembalilah bersama saya.", Jane memohon pada Singto.
"Aku tidak akan pergi dari sini."
"Tolonglah Tuan, sudah seminggu anda disini dan Tuan Krist masih belum juga ketemu kan? Kembalilah dulu ke Leontopodium. Kasihan Tuan dan Nyonya Ruangroj mengkhawatirkan anda."
"Bilang saja pada mereka, aku baik-baik saja."
"Tuan Singto! Apakah anda tidak melihat berita? Kabar pernikahan anda dengan Putri Diane semakin simpang siur. Bahkan beberapa hari yang lalu Putri Diane datang ke rumah menemui Nyonya.", ucap Jane
"APA KATAMU?", akhirnya Singto mulai memperhatikan Jane.
"Iya, beberapa hari yang lalu Putri Diane datang ke rumah menemui Nyonya dan ia berkata akan melakukan konferensi pers untuk meluruskan kabar tentang pernikahannya dengan anda yang simpang siur. Kemarin konferensi pers itu dilakukan."
"Lalu apa yang dikatakan wanita itu?"
"Putri Diane mengatakan bahwa memang benar anda dan dirinya sudah dijodohkan dan akan melangsungkan pernikahan secepatnya setelah pekerjaan anda selesai. Dia beralasan anda sedang pergi mengurus pekerjaan, Tuan."
"BENAR-BENAR WANITA JALANG!", amarah Singto pun memuncak lagi. Kini ia benar-benar membenci wanita gila bernama Diane itu. Wanita penipu. Wajahnya saja yang cantik tapi hatinya busuk. Tidak peduli statusnya sebagai Tuan Putri atau apapun itu. Singto tidak habis pikir bagaimana bisa ibunya bersikeras memaksanya menikah dengan seorang wanita penipu.
"Sekarang, apa anda akan kembali ke Leontopodium, Tuan?", tanya Jane. Singto pun tak berkutik lagi karena ia sangat ingin mengamuk kepada wanita jalang itu, meskipun hatinya masih sedih tidak tahu dimana Krist berada. Singto berpikir jika ia segera menyelesaikan urusannya dengan Diane dan mengumumkan ke seluruh media bahwa perjodohannya batal, mungkin Krist akan kembali padanya. Hanya itu lah yang dipikirkan oleh Singto, sehingga ia memutuskan untuk kembali ke Leontopodium bersama Jane.
***
Krist terkejut melihat seluruh pelayan berlarian dan langsung berbaris berjejer di depan pintu masuk mansion. Ketika pintu terbuka, munculah sesosok pria yang sudah cukup berumur tapi masih lebih muda dari Mr. Winson. Pria itu memiliki rambut hitam legam dengan beberapa garis rambut putih. Ia mengenakan tuxedo hitam dengan pin emas di dada sebelah kirinya. Ketika pria itu muncul di depan pintu, seluruh pelayan berlutut di hadapannya, termasuk Mr. Winson yang ada di samping Krist. Mr. Winson menarik pergelangan tangan Krist.
"Berlutut, Krist."
"Siapa dia, Mr. Winson?", tanya Krist sambil berlutut.
"Dia ayahmu."
Seluruh pelayan pun serentak berteriak:
"Selamat datang di Villa Mirabilis, Paduka Raja."
Pria itu berjalan ke arah Krist dan menariknya untuk berdiri, lalu memeluknya erat.
"Putra pertamaku telah kembali."
Krist tidak dapat mengatakan apa-apa dan tubuhnya masih kaku karena terkejut. Isi kepalanya masih memproses apa yang terjadi.
Ayahku adalah Raja Edelweiss?
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossom of Snow (Sequel)
Romance[SingKit] ⚠️OMEGAVERSE (A/B/O), 21+⚠️ Sequel Memories of The Sea. Blossom of Snow, Edelweiss. Biasa melambangkan harapan dan cinta yang abadi. Kelanjutan kisah Singto Prachaya dan Krist Perawat di Edelweiss. Apakah akan abadi seperti arti Edelweiss?