Campus Life || WonRin [Completed]

66 - Maaf, Aku Mencintaimu

Cinta Tak Mungkin Berhenti Secepat Saat Aku Jatuh Hati - Jeongyeon dipenghujung 2k21

****

Setelah menghabiskan bubur kacang hijau semangkuk berdua dengan Yerin. Wonwoo pergi ke dapur untuk mencuci mangkuknya. Taehyung masih main di sawah dengan Seungjae.

Yerin akhirnya mengikuti Wonwoo pergi ke dapur. "Nu, mau bikin apa?" tanya Yerin yang melihat Wonwoo mengambil cangkir

"Susu coklat, mau?"

"Mau,"

"Oke," Wonwoo hendak mengambil susu coklat di laci atas yang berada tepat di atas kepala Yerin.

"Mau ngapain?" Yerin terkejut, Wonwoo tiba-tiba berdiri di depannya

"Susu coklatnya ada di atas kamu,"

Tubuh Yerin membeku, harusnya ia minggir dan membiarkan Wonwoo leluasa mengambil susu coklat di laci atas, tapi tubuhnya tidak ingin bergerak.

Hampir tidak ada jarak diantara tubuh Wonwoo dan Yerin, cukup lama Wonwoo mencari-cari susu coklat di laci itu yang membuat jantung Yerin berdebar lebih kencang, "ini dia," ucap Wonwoo saat sudah menemukan bungkusan susu coklat yang tinggal sisa sedikit.

Wonwoo melihat gadis imut di hadapannya yang juga sedang menatap matanya, "susunya udah, terus sendoknya mana ya, ah ini dia," Wonwoo mengambil sendok yang berada di meja belakang Yerin. Yerin perlahan mundur hingga menyentuh ujung meja di belakangnya. Kini tidak ada jarak lagi diantara tubuh mereka.

"Nu, sengaja banget sih. Bilang aja pengen meluk," ujar Yerin. Mereka pun saling bertatapan dengan jarak wajah yang sangat dekat dan tiba-tiba ....

Cup

Wonwoo mencuri kecupan singkat di bibir Yerin. Buru-buru Yerin mendorong dada Wonwoo "Wonu!!" Wonwoo hanya tersenyum dan menjauh dari Yerin, ia mulai membuat susu coklat.

"Kamu kangen gak?"

"Kangen apa? Kangen kamu?"

"My kiss. Udah lama banget kan? Mau gak?" goda Wonwoo sambil memberikan secangkir susu coklat untuk Yerin.

Sedangkan Yerin masih diam mematung memperhatikan Wonwoo. Tidak, maksudnya bibir Wonwoo. Saat tersadar ia memalingkan pandangan ke mana saja asal bukan pada Wonwoo. "Rin, sadar Rin lu lagi KKN. Astaga liar sekali pikiranku," batinnya