"Wonu... Tante masih inget pertama kali ketemu Wonu, Wonu jauh-jauh dateng dari Jakarta ke Bandung cuma karena khawatir sama Yerin yang gak ada kabar..." ungkap Ibu dari Yerin melalui vidio call. Wonwoo hanya tersenyum mendengar cerita dari Ibunya Yerin sedangkan Yerin buru-buru pergi dengan kesedihan di matanya
"Sejak saat itu first impression Tante ke Wonu adalah Wonu laki-laki yang baik."
"Saya gak sebaik itu Tante, maaf," lirih Wonwoo
"Iya, manusia memang gak ada yang sempurna. Wonu juga bisa ngelakuin kesalahan. Tapi... Yerin selalu cerita yang baik-baik tentang Wonu ke Tante. Tante seneng ada manusia lain di bumi ini yang bisa buat Yerin bahagia selain keluarganya dan teman-temannya si Doy, Joy sama Jun. Saat dia cerita tentang kamu dia begitu bersemangat dan gak ada tatapan kebohongan dari matanya. Kebahagiaannya saat bersama kamu dan rasa sayangnya kepada kamu itu jujur dan nyata," jelas Ibunya Yerin panjang lebar yang selalu sedikit diselipkan kata-kata puitis. Maklum Ibunya Yerin alumni mahasiswa sastra
"Kalian jalanin aja hubungan yang sehat, santai aja. Kalian kan masih muda, andai patah hati sekarang masih ada banyak waktu untuk menyembuhkan." tambah sang Ayah
"Walau nantinya kalian karam, entah apapun itu alasannya. Tante sama Om tetap ingin bilang makasih ke Wonu karena sudah menjaga Yerin selama dia jauh dari kita," ucap Ibu Yerin
"Iya Tante, terima kasih juga karena sudah percaya pada saya,"
"Iya sama-sama Wonu. Yerinnya mana ya Nu?"
"Lagi ke kamar mandi Tante, sebentar saya panggilin dulu ya Tante," Wonwoo berjalan menuju kamar mandi ia juga khawatir takut terjadi sesuatu pada Yerin.
Yerin baru saja keluar dari kamar mandi. "Umi masih vidio call?" tanya Yerin dengan matanya yang sembab. Wonwoo menyerahkan telepon genggam Yerin yang masih menampilkan wajah Ibunya
"Hallo Umi,"
"Rin, keuangan kamu gimana? Kamu kekurangan uang gak?"
"Alhamdullilah nggak kok Mi, masih cukup uangnya,"
"Umi ada uang sedikit nih, Umi abis panen mangga kemaren. Umi kirim ke rekening Yerin ya!"
"Gak usah Mi, Yerin masih ada uang. Buat Umi aja buat beli makanan yang enak-enak, dimakan bareng Abi,"
"Yerin di sana makan yang enak-enak gak?" tanya ibunya yang membuat mata Yerin sedikit berkaca-kaca.
"Yerin makan enak kok Mi, jangan khawatir."
"Maafin Umi ya Rin, karena Umi, kamu jadi harus kerja sambil kuliah. Pasti berat ya Rin?"
"Ngga kok Mi, ini kan udah jadi keinginan Yerin."
"Andai keluarga kita juga kaya, seperti Doyoung dan Joy kamu gak usah cape-cape kerja ya Rin,"
"Gak ada yang salah Mi, ini bukan salah siapa-siapa. Yerin yang pengen kuliah, Yerin sendiri yang harus bertanggung jawab sama pilihan yang udah Yerin ambil ini,"
"Iya Yerin putri Umi yang kuat. Nangis aja gapapa, Umi akan peluk Yerin dari jauh. Ceritain semua kesulitan kamu sama Umi ya Rin, Umi akan selalu dengerin cerita kamu,"
"Untuk saat ini Yerin cuma kangen Umi sama Abi,"
"Iya kita juga kangen kamu Rin,"
"Yaudah udahan dulu ya Mi, Yerin harus balik ke posko,"
"Iya Rin, jaga diri kamu baik-baik ya! Kalo sakit bilang ya! Jangan dipendem sendiri. Kalo kita terlalu jauh, cerita aja sama Wonu atau sama sahabat-sahabat kamu yang lebih deket,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Campus Life || WonRin [Completed]
Fiksi PenggemarKata mama jadi mahasiswa itu enak, tinggal dateng ke kampus, duduk, terus pulang atau main di mall, nongki-nongki ala anak muda. Pokoknya jadi mahasiswa kerjaannya cuma maen-maen aja. Bener gak sih? Yuk kita buktiin lewat perjalanan Yerin di kehidup...