79 - Antara Obsesi dan Cinta

120 25 7
                                    

Hari ini Wonwoo baru mendapatkan gaji pertamanya sebagai karyawan kontrak. Sekarang ia bukan lagi karyawan magang.

Wonwoo akan membelikan Bunda kesayangannya hadiah, tidak lupa juga dengan Ayah dan adiknya. Karena untuk Wonwoo, keluarga adalah segalanya.

Selesai berbelanja ia melihat ada toko perhiasan, ia melihat-lihat sejenak.

"Selamat sore Kak, mau nyari cincin kah untuk tunangannya?"

"Boleh, bisa tolong cariin yang cantik tapi... jangan terlalu mahal,"

"Baik sebentar ya Kak akan saya carikan,"

"Cincin ini sebagai hadiah gaji pertama aku Rin,"

"Ini ada beberapa koleksi kita yang cantik namun tidak terlalu mahal,"

"Hmm... saya mau yang ini aja deh, kayaknya cocok di tangan dia

 saya mau yang ini aja deh, kayaknya cocok di tangan dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Yerin bergegas menuju rumah sakit setelah ia mendengar kabar bahwa seorang temannya sedang dirawat di sana karena kecelakaan lalu lintas.

Ia langsung menyerbu meja resepsionis menanyakan di mana kamar tempat temannya itu di rawat. Setelah ia mendapatkan informasi tersebut, Yerin langsung bergegas menuju ruangan itu.

Di ruangan kelas 2 itu ada beberapa pasien yang dirawat di sana. Ia mencari-cari keberadaan bangsal temannya.

Dan akhirnya ia menemukan temannya berada di bangsal paling ujung dekat jendela. Ia sedang tertidur dengan satu kakinya diperban.

"Hai, kang cubit," sapa si teman. Wajah dan tangannya terdapat luka-luka kecil yang sepertinya tidak terlalu parah namun salah satu kakinya mengalami patah tulang.

Karena hati Yerin sangat lembut, ia merasa sedih saat melihat kondisi temannya itu, ia menutup mulutnya dengan satu telapak tangannya.

"Kok bisa kaya gini?" tanya Yerin khawatir

"Biasalah kan gue pembalap,"

"Gak lucu banget tau gak sih, kaki lu sampe patah gini,"

"Selow, gue bakal cepet sembuh kok, kan lu udah ada di sini. Makasih ya lu udah mau dateng ke sini,"

"Keluarga lu ke mana?" Yerin sempat ragu menanyakan hal itu. Tapi, ia penasaran karena di dekat Seungyoun tidak ada siapa-siapa selain dirinya. Iya, sang teman itu adalah Seungyoun.

"Gue gak punya keluarga,"

"Serius?"

"Seluruh keluarga gue meninggal pas gue masih kecil karena kecelakaan bus. Ayah, Ibu dan Adik kecil gue, gue selamat karena gue emang gak diajak sama mereka. Sejak saat itu gue dititipin di panti asuhan di Semarang karena gak ada yang mau ngasuh gue," Seungyoun mulai menceritakan masa lalunya yang menyedihkan.

Campus Life || WonRin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang