Extra Chapter 3 + Epilog = Finish

323 31 6
                                    

Hari ini adalah hari kepulangan Yerin beserta bayi-bayinya dari rumah sakit. Yerin beserta bayi kembarnya sementara akan tinggal di rumah mertuanya, karena kondisi kesehatan Yerin pasca operasi caesar yang belum sepenuhnya pulih. Setelah Yerin pulih, dan bisa beraktifitas normal, mereka akan kembali pindah ke apartemen Wonwoo.

Di rumah mertuanya sudah kedatangan banyak tamu yang menyambut kedatangan bayi kembar Yerin. Tentu ada Umi dan Abi Yerin yang datang jauh-jauh dari Bandung untuk melihat cucu-cucunya. Juga ada keluarga dari kakak kandungnya.

"Assalamualaikum," sapa Yerin dan Wonwoo yang pertama kali masuk rumah. Yerin jalannya masih dipapah oleh Wonwoo, karena bekas operasinya masih terasa sakit untuk berjalan. Yerin juga belum bisa menggendong si kembar.

"Waalaikumsalam," sahut Ibunda Yerin dan para tamu yang datang.

"Umi," Yerin berjalan pelan ke arah Ibunya dengan tangis bahagia.

"Kamu berhasil sayang, kamu hebat, kamu sudah menjadi ibu yang hebat sayang," ujar ibunda Yerin dengan penuh haru dan bangga dengan anaknya. Ia tidak bisa memeluk putrinya itu jadi ia hanya mengusap lembut pipi Yerin dan membelai lembut rambutnya. "Sekarang, kamu harus lebih kuat lagi untuk merawat anak-anak kamu ya sayang,"

"Iya Umi," sahut Yerin, air matanya sudah tidak bisa dibendung lagi. Ibunya membantu Yerin mengusap air mata yang membasahi pipinya.

Kini Ibunda Yerin berpindah ke Wonwoo, "Wonu, makasih udah rawat Yerin dan jadi suami yang siaga 24 jam buat Yerin,"

"Iya Umi, itu udah kewajiban Wonu, buat jaga Yerin," balas Wonwoo

"Umi senang sekali, Yerin bisa dipertemukan oleh pria yang sangat sabar dan telaten dalam menghadapi masa kehamilan Yerin yang sangat sensitif. Yerin selalu muji-muji kamu kalo lagi telponan sama Umi. Katanya, Wonu sabar banget ngadepin mood swing-nya Yerin, makasih ya Nu,"

"Iya Umi," jawab Wonwoo singkat, ia bingung harus jawab apa lagi setelah dipuji sebegitunya oleh keluarga Yerin.

"Abi jadi gak khawatir lagi sekarang, karena Yerin sudah dijaga oleh pria sebaik kamu," ujar ayahanda Yerin

"Makasih Abi,"

"Good job Nu, makasih udah jagain adek saya," ucap Hoseok

"Iya Kak, itu udah jadi kewajiban saya,"

"Dia gak takut darah kaya kamu Mas," cibir Naeun

"Loh aku juga gak takut darah dek," sahut Hoseok

"Masa?" tanya Naeun tidak percaya

"Bohong, Aa Hoseok takut darah waktu Mba Naeun ngelahirin Hafsya," sambar Yerin

"Jangan buka kartu dong Rin, malu Aa," ujar Hoseok, mereka pun tertawa karena Hoseok.

"Wonu adalah pria terhebatku setelah Abi," puji Yerin sambil menggandeng lengan Wonwoo.

"Apasih Rin, perasaan biasa aja," ucap Wonwoo malu-malu sambil mengusap tengkuknya.

"Cie malu-malu," goda Yerin

"Mana nih cucu Abi, Abi mau liat," ucap Abinya Yerin

Campus Life || WonRin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang