Extra Chapter 2 - My Happiness

248 29 6
                                    

Memasuki trimester pertama kehamilannya, Yerin sering mual-mual. Makin lama, rasa mual yang Yerin rasakan semakin menyiksa.

Hari ini saja, ia tidak bisa masuk kerja karena rasa mualnya yang tak terkendali, makanan yang ia makan pun tidak ada yang bisa masuk, selalu dimuntahkan lagi.

Mulai dari obat-obatan tradisional hingga obat dari resep dokter sudah ia konsumsi tapi rasa mualnya tak kunjung reda.

"Rin, sakit banget ya," tanya Wonwoo yang seperti biasa menunggu Yerin di depan kamar mandi dengan wajah sendunya. Ia tidak tega melihat Yerin harus semenderita ini saat mengandung anaknya.

Wonwoo sampai mohon-mohon pada atasannya untuk diberi cuti hari ini saja, ia ingin merawat Yerin di rumah.

Keluar dari kamar mandi, wajah Yerin pucat pasi, Yerin hanya bisa memeluk Wonwoo sambil menangis karena tidak sanggup menahan rasa mualnya yang menyiksa.

Wonwoo mendekap erat tubuh Yerin dan memberikan rasa nyaman untuknya. Ia tidak tega melihat istrinya menderita sendirian seperti ini.

Wonwoo juga bingung harus bagaimana, untung ada Bundanya yang selalu memberi saran dan merawat Yerin saat ia kerja kemarin.

Ia tidak boleh cuti lama-lama, tapi di tempat kerja juga selalu kepikiran dengan kondisi istrinya, sehingga tidak fokus pada pekerjaannya.

"Wonu, jangan tinggalin aku ya! Kamu di sini aja, aku gak bisa kalo gak ada kamu," ujar Yerin sambil terisak dipelukan Wonwoo.

"Iya sayang, aku di sini, aku gak akan kemana-mana. Bunda buatin kamu bubur nih, makan ya,"

"Aku gak nafsu makan Wonu," ucap Yerin sambil melepaskan pelukannya.

Wonwoo membelai lembut rambut Yerin, "kamu harus tetep makan, bukan hanya untuk diri kamu sendiri tapi juga untuk mereka. Kamu udah gak bisa egois lagi sayang," bujuk Wonwoo sambil mengusap perut Yerin

"Aku coba ya," Wonwoo menuntun Yerin ke tempat tidurnya, dan menyuapi Yerin dengan bubur buatan Bundanya yang tadi pagi-pagi datang ke apartemen mereka hanya untuk memberikan bubur dan air jahe.

Wonwoo menyuapi Yerin dengan telaten, "besok kita ke rumah sakit lagi ya,"

Yerin menggeleng, "gak usah, ada kamu di sini udah cukup kok buat aku," ucap Yerin. Wonwoo menciumi kening dan rambut Yerin sebagai bentuk rasa cinta dan rasa khawatirnya.

"Aku akan selalu di sini, aku gak akan biarin kamu menderita sendirian Rin. Aku tau ini gak mudah, tapi aku mohon, bertahanlah! Yang kuat ya Rin, aku akan terus di sisi kamu," ujar Wonwoo sambil memeluk istrinya.

"Iya sayang, aku akan bertahan,"

****

Untunglah setelah lewat trimester pertama rasa mualnya sudah tidak terlalu parah lagi. Kini usia kandungan Yerin sudah memasuki minggu ke 15

Mereka sedang di rumah sakit untuk USG lagi.

"Kalian baru USG lagi ya setelah 2 bulan lalu?" tanya sang dokter kandungan

"Iya dok," sahut Yerin

"Apa kalian udah tau kalau anak kalian itu kembar?" tanya sang dokter lagi, karena dokter yang menangani USG pertama Yerin berbeda dengan yang sekarang.

Campus Life || WonRin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang