55 - Rumah Pak Kades

127 26 5
                                    

Masih dengan kekocakan dan kerandoman para anggota kelompok 13. Ini lanjutan Chapter yang kemarin ya, kasian kalo ditinggal, jadi langsung aku up aja 😹😹

Happy Reading

****

Akhirnya 5 sekawan pun sampai di rumah Pak Kades yang sangat besar seperti rumah-rumah orang kaya di sinetron-sinetron.

"Gede banget, masuknya lewat mana nih Yut?" tanya Yooa yang terpesona oleh kemegahan rumah Pak Kades

"Ini ada bell Yu, jangan norak deh," cibir Yuta. Yuta pun menekan bell yang menempel di gerbang besar rumah Pak Kades, ia berbicara dengan seseorang di dalam rumah tersebut, setelah pembicaraannya selesai pintu gerbang pun terbuka secara otomatis.

"Wihhh canggihh," ujar Yerin terkagum-kagum. Mereka berlima pun masuk ke dalam rumah yang seperti istana tersebut, rumah besar dengan halaman yang dipenuhi oleh bunga seperti negeri dongeng.

"Eh sudah pada datang anak-anak KKN," sambut Pak Taeil sang kepala desa yang sedang berdiri di depan pintu rumahnya untuk menyambut para anak-anak KKN

"Assalamualaikum Pak," salam Yuta ramah

"Waalaikumsalam, ayo masuk!" Pak Taeil mempersilahkan kelima anak KKN itu masuk ke dalam istananya

"Mbak tolong buatkan minum! Ini anak KKN sudah pada datang," seru Pak Kades pada pembantu rumah tangganya.

Pak Taeil duda kaya raya satu anak yang sedang mencari mamah muda. Sering dijodohkan dengan Teh Seola yang juga seorang janda.

"Gak perlu repot-repot Pak, kita hanya sebentar kok di sini. Hanya ingin meminta daftar remaja desa yang ikut organisasi," jawab Yuta

"Oh sebentar Bapak Print-kan dulu daftar nama-namanya. Kalian duduk saja dulu! Anggap saja rumah sendiri," seru Pak Taeil, Pak Taeil orangnya sangat ramah dan berwibawa, wajar ia menjadi kepala desa 4 periode. Pak Taeil pun masuk ke ruang kerjanya untuk mencetak daftar nama-nama organisasi remaja yang diminta oleh Yuta.

"Bangkunya empuk banget, di rumah gue mah sofanya keras," ujar Yerin

"Iya sama Rin, di rumah gue malah udah bolong-bolong," ucap Momo kedua sahabat itu pun sambil bermain dengan sofa yang dapat membuat tubuh mereka memantul-mantul

"Heh lagi di rumah orang ini, jangan malu-maluin," seru Yuta yang membuat dua sahabat ini berhenti bermain

"Ayo diminum dulu, ini namanya teh chamomile asli dari Jerman. Teh ini Pak Taeil beli waktu beliau ke Jerman," ucap sang pembantu rumah tangga Pak Taeil sambil menyajikan teh hangat kepada para anak-anak KKN

"Mbak cantik namanya siapa?" bukan Yuta, bukan Jaehwan juga yang bertanya tapi Momo. Ternyata Momo menggombal tidak memandang jenis kelamin.

"Nama saya Suzy,"

"Mbaknya cantik banget saya jadi iri,"

"Kamu juga cantik,"

"Ah bisa aja nih Mbaknya," ucap Momo sok malu-malu kucing

"Wihh keren, teh dari Jerman, biasa gue kalo di rumah Umi adanya teh tubruk," ujar Yerin

"Gini ya Rin tubruk tubruk," ucap Momo sambil menubrukkan badannya ke Yerin dan Jaehwan yang berada di sebelahnya

"Heh heh!" seru Yuta lagi

"Maaf Pak ketu," ucap Momo

"Enak cuy teh dari Jerman," ucap Yerin senang, saat pertama kali mencoba teh tersebut

Campus Life || WonRin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang