87 - Fakta Yang Tertunda

160 33 3
                                    

Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Sudah lewat jam pulang kantor tapi Yerin masih ada beberapa berkas yang harus ia tangani.

Teman-temannya yang lain sudah pada pulang, karena kebanyakan dari mereka sudah berkeluarga. Di ruangan departemen keuangan hanya tinggal Yerin dan manajernya.

Yerin ke ruangan manajer dulu untuk minta tanda tangan beberapa dokumen, sebelum ia pulang.

"Udah lewat jam pulang, kamu gak pulang?" tanya Yerin setelah Wonwoo menandatangi dokumen yang Yerin berikan.

"Cuma kamu loh yang gak manggil saya Pak," ucap Wonwoo sambil menatap mata Yerin dengan tatapan tajam dan mengintimidasi.

"Iya maaf, Pak,"

Ponsel Wonwoo berdering dan ada satu penggilan masuk di ponselnya, ia pun menggeser icon berbentuk telepon itu dan menjawab panggilan dari si pemanggil

"Halo May... iya aku sebentar lagi selesai... kamu udah di kantor aku...? oke, tunggu ya bentar," ucapnya pada seseorang di ujung sana.

"Apa itu pacarnya?" Yerin bertanya-tanya dalam hati

"Apa ada lagi yang perlu saya tanda tangani?" tanya Wonwoo saat sadar Yerin masih diam di depan mejanya

"Telepon dari pacar kamu?" Yerin memberanikan diri untuk bertanya, Wonwoo yang sibuk mengetik menghentikan sejenak aktivitasnya.

"Gak usah nanya yang gak ada sangkut pautnya sama pekerjaan," sahutnya datar

"Kenapa? Apa dia cemburu? Apa dia masih nungguin gue selama ini?" batin Wonwoo

"Dinginnya kaya di kutub bbbrrr, udah ah, saya pulang duluan ya, kerjaan saya udah selesai semua," pamit Yerin, namun sebelum pergi ia tidak sengaja menjatuhkan beberapa berkas yang ada di meja Wonwoo.

"Yahh,"

"Dasar ceroboh," cibir Wonwoo

Yerin memasang wajah sinisnya karena cibiran Wonwoo, ia mencoba membereskan beberapa dokumen yang berserakan di lantai.

Saat ia menunduk kalung berliontin cincin yang tersembunyi di balik kemejanya kini menampakkan wujudnya.

Saat Yerin berdiri, Wonwoo memperhatikan dengan seksama cincin yang bersandar di dada Yerin. Yerin tidak sadar kalau kalung itu keluar dari sarang persembunyiannya.

Wonwoo mendekati Yerin dan hendak menyentuh cincin itu tapi Yerin salah paham.

"Kamu mau ngapain?" ucap Yerin panik sambil menyilangkan kedua tangannya di dada

"Cincin, itu cincin yang aku kasih kan?" tanya Wonwoo serius

"Bukan, ini bukan cincin kamu," Yerin mengelak dan mencoba kabur dari ruangan Wonwoo namun tangannya ditahan oleh Wonwoo. Wonwoo menyudutkan tubuh Yerin hingga menyentuh dinding, ia mencengkram kedua bahu Yerin.

"Cincin nikah kamu mana? Suami kamu mana? Uyon, di mana dia sekarang?" pertanyaan bertubi-tubi keluar dari mulut Wonwoo dengan rasa penasaran yang tinggi dan penuh penegasan

"Lepas! Kamu gak perlu tau," ujar Yerin sambil berusaha melepaskan diri dari Wonwoo tapi tenaganya kalah dengan Wonwoo. Wonwoo terus mencengkram dengan sangat erat lengan atas Yerin.

Campus Life || WonRin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang