The Necklace [Jennie POV]

2.7K 394 5
                                    

Saat ini, aku berbaring di tempat tidur tanpa melakukan apa-apa. Aku benar-benar bosan. Aku banyak menghela nafas karena aku merasa kosong. Teman-temanku semua sibuk, dan tidak ada yang bisa aku lakukan.

Beberapa saat kemudian aku mulai melihat sekeliling di ruang pribadiku. Sejujurnya, sampai aku melihat sekeliling ruangan hari ini, aku tidak pernah menyadari bahwa dulu aku begitu kekanak-kanakan. Aku perhatikan ada banyak boneka beruang di ruangan ini, dan aku mulai bosan memandangi mereka. Jadi, pada akhirnya, aku memilih untuk merombak kamar tidurku agar terasa lebih segar dan berbeda.

Sekarang jam satu siang, dan aku mulai membersihkan tempatku. Aku memeriksa ulang semuanya sebelum memasukkannya ke dalam kotak besar yang kosong.

Aku tidak pernah berharap memiliki begitu banyak boneka beruang di kamarku; mereka lucu, tapi aku harus menyingkirkannya karena aku bukan anak kecil lagi. Jadi semuanya tidak pantas berada di sini.

Ini melelahkan, jujur; Aku merasa diriku yang dulu begitu memalukan sehingga aku tidak ingin mengingatnya lagi. Tidak ada yang ingin menjadi abnormal. Benar? Itu termasuk aku sendiri. Bagaimanapun, kita hidup di dunia yang penuh dengan orang-orang waras. Tidak ada yang ingin di tinggalkan. Aku pikir lima tahun lebih dari cukup bagiku untuk tidak sehat. Dan aku tidak punya niat untuk mengambil ingatanku dalam rentang waktu itu. Aku berharap itu tidak akan pernah kembali karena aku tidak menginginkannya.

Aku telah menghabiskan 30 menit terakhir mencoba untuk menghapus semua item yang tidak diinginkan. Sungguh melelahkan, apalagi mengingat kamarku yang begitu besar. Aku berharap ada seseorang yang dapat membantu ku dalam situasi ini.

Aku selesai setelah beberapa saat. Aku mulai mengambil kotak itu dan membawanya ke tempat penyimpanan. Aku menjatuhkannya di lantai segera setelah aku sampai di sana.

Sesuatu baru saja menarik perhatianku ketika aku melihat sebuah kotak merah muda besar dengan berlabel namaku di dekat tempatku berdiri.

Tiba-tiba, sebuah ide muncul di benakku; mungkin ada sesuatu di sana yang bisa aku gunakan di masa depan. Jadi aku mulai mengobrak-abrik kotak dan berhenti ketika aku menemukan t-shirt putih terlipat dengan kartun Minnie mouse di tengahnya. Menurutku itu lucu, dan aku pikir aku akan menggunakannya. Jadi aku segera mengeluarkannya dan membukanya lebar-lebar.

Aku mengalihkan pandanganku dari pakaian itu saat aku mendengar dentingan di lantai.

Ternyata kalung perak dengan liontin emas di tengahnya jatuh ke lantai. Liontin itu diukir dalam bentuk kucing. Ini mungkin terselip di kartun Minnie mouse secara tidak sengaja. Jadi aku mulai mengambilnya dan mengamatinya sebentar. Namun, tiba-tiba bayangan Lisa muncul di benakku dalam sekejap. Aku terkejut dan jantungku berdebar begitu cepat. Kepalaku mulai terasa sakit. Aku menyempatkan diri memijat keningku sebentar hanya untuk membuat diriku lebih baik.

Aku mulai berpikir mendalam, ada begitu banyak pertanyaan yang bermain dalam benakku. Kenapa bayangannya tiba-tiba muncul? Apakah dia memiliki hubungan dengan kalung ini?

Kemudian aku keluar dari ruang penyimpanan dan menemukan saudara perempuanku di pulau dapur melakukan pekerjaannya. Aku mulai mendekatinya.

"Unnie, tahukah kamu tentang kalung ini? Aku menemukannya di dalam kotak yang berlabel namaku" Tanyaku penasaran.

"Oh, ini milikmu. Kau tidak ingat? Terakhir kali aku bertanya padamu apakah kamu ingin menyimpannya, kurasa itu setelah kita kembali dari rumah sakit" Jelasnya. Sejujurnya aku bahkan tidak ingat. Mungkin pikiranku belum sepenuhnya pulih saat itu sehingga aku mungkin melewatkannya.

Pada akhirnya, aku menghabiskan sepanjang hari dengan mengamati kalung itu.

__

Kami berdua berbaring berhadap-hadapan di sofa. Aku tidak bisa berhenti memandangi wajah cantik Lisa. Tatapanku kemudian turun ke lehernya, di mana aku melihat sebuah kalung dengan liontin emas yang menjuntai darinya.

"Ini terlihat sangat lucu!" Saat aku menyentuhnya, aku memujinya. Di antara kami, senyum tidak pernah pudar. Suasana begitu nyaman dan hangat.

Dia lalu berkata sambil tersenyum, "Sudah bersamaku sejak aku masih sangat kecil, itu seperti jimat keberuntunganku, itu berarti segalanya bagiku." Saat dia berbicara, suaranya sangat lembut. Dia mulai melepasnya dan mengenakannya padaku.

"Ini sekarang milikmu. Aku harap ini memberi kamu keberuntungan, karena keberuntungan mu adalah keberuntungan ku." Katanya sambil membelai pipiku.

Saat aku terbangun dari tidurku, jantungku berdegup kencang. Aku terkejut ketika Lisa memasuki mimpiku. Ini adalah yang pertama. Entah bagaimana rasanya begitu nyata. Aku bingung untuk sesaat.

Aku segera mengambil kalung itu dari meja samping tempat tidur dan mengamatinya sebentar. Ini sama seperti dalam mimpiku. Sesuatu dalam diriku berubah begitu aku menemukannya. Seolah-olah aku berubah menjadi pengecut.

Hari demi hari, memori antara aku dan Lisa mulai muncul. Aku menyadari bahwa dia dulunya adalah bagian dari hidupku. Dan dia satu-satunya yang pernah menemaniku saat aku sakit. Dia ada di sana untuk menghiburku setiap saat, ketika tidak ada yang melakukannya. Aku menyadari jantungku mulai berpacu seperti orang gila setiap kali aku memikirkannya. Dan perlahan aku mulai merindukan kehadirannya.

••

Abnormality [ID] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang