0.7 Hal Indah

1.3K 131 8
                                    

Haiiiii

💫💫💫

Arsen telah selesai mengganti bajunya, dan ketika ia mau keluar dari kamar mandi dia mendengar suara Kia berteriak.

"Arsen jangan keluar dulu, aku lagi ganti baju!". Jadilah ia masih di kamar mandi.

"Iya Kia, cepetan gua udah selesai soalnya!!". Jawab Arsen agak keras.

"Udah boleh keluar!!"

Arsen bersyukur karena Kia tidak terlalu lama.

Akhirnya Arsen keluar dan melihat Rizkia memakai hoodie putih, kakinya tidal terlalu terlihat karena tertutup selimut.

"Kenapa pake hoodie? Dingin? Selimutan juga". Tanya Arsen, Kia pun menganggukkan kepalanya.

"Ngapain masih di situ? Tujuan ke sini katanya kan cape, ga mau peluk?" Tanya Kia.

Mendengar hal itu, Arsen pun segera naik ke atas kasur king size Kia, dan langsung menarik Kia ke dalam pelukannya.

Setelah Kia nyaman berada di dekapan Arsen, Arsen pun segera menyamankan kepalanya pada ceruk leher Kia. Mencium aroma tubuh Rizkia membuat Arsen nyaman dan melupakan masalah masalah Arsen.

"Kalo cape istirahat, jangan dipaksa, tapi juga jangan nyerah. Kamu ga sendiri, lakuin hal yg bikin kamu semangat lagi". Kata Kia yang membuat Arsen menatap dalam mata Kia.

"Gua mau jujur, hal yg bikin gua nyaman, semangat, itu cuma lu. Dengan cara kita pelukan, dan gua cium aroma tubuh lu, itu bisa bikin semangat gua bangkit. Dan gua bisa lupain semua masalah gua. Cuma sama lu gua ngerasa gitu". Jelas Arsen, yang setelah itu pipi Kia memerah.

💫💫💫

Kia hanya menganggukkan kepalanya ketika mendengar kata Arsen. Pipinya yang memerah membuat Arsen gemes, dia mencium pelipis Kia.

"Kamu kok suka cium cium aku? Suka ya? Hehe". Canda Kia, dia sudah terbiasa dengan perlakuan Arsen.

"Emang, gua suka sama lu, bahkan udah cinta. Cinta sama Nathanio Rizkia Aldiansyah, anaknya Ibu Lestari". Jawaban Arsen yang membuat Kia kaget bukan main.

"K-kamu bercanda kan?". Kia kaget mendengar pengakuan Arsen.

"Ngga, gua serius bahkan gua udah bilang ke Erik. Gua aslinya ga mau ngaku, cuma sakit sendiri. Jadi maafin gua karena punya perasaan cinta sama lu". Jawab Arsen yang semakin mengeratkan pelukannya pada Kia.

"Tapi, sejak kapan? Maksudku, bukannya kamu suka perempuan? Terakhir putus juga baru satu bulan, pasti cuma pelarian kan aku?". Pertanyaan Kia yang bikin Arsen menggelengkan kepalanya pelan.

"Nanti bakal ada saatnya, gua cerita ke lo tentang semua alasan gua deketin lu. Tapi untuk sekarang, biarin gua nikmatin ini dulu. Gua sayang sama lu serius, gua beneran cinta sama lu".

Benar, begitu lah adanya, Arsen sudah jatuh cinta kepada seorang Rizkia. Orang yg ingin dijebak, tetapi malah dia yang terjebak. Semua perlakuan Kia kepadanya yang membuatnya merasakan ini, katakanlah semua ini karma. Karma yang harus Arsen terima karena mempunyai rencana sejahat itu pada Rizkia dan 2 temannya.

"Janji sama gua ya, kita emang belum pacaran. Tapi lu punya gua, dan gua punya lu. Gua sayang sama lu, jangan pergi apapun yg terjadi."

Arsen hanya tersenyum melihat Kia menganggukkan kepalanya perlahan.

"Maafin aku ya, kamu pasti sakit rasain itu sendirian. Aku gatau kalo kamu serius soal itu". Ucap Kia merasa bersalah.

"Hei gapapa sayang, gua kan kuat. Yang penting lo udah tau perasaan gua, lega banget." Jawaban Arsen yg malah membuat Kia semakin membenamkan kepalanya di dada sang dominan.

"Sayang are you okey? Kenapa makin kenceng peluknya? Kamu ga bisa napas nanti. Hei Kia?". Arsen panik karena Kia yg malah menggelengkan kepalanya cepat.

"Aku gapapa, kamu jangan panggil gitu!! Malu". Jawab Kia yang membuat Arsen terkekeh mendengarnya.

"Kok malu sih? Emangnya kamu mau pacaran sekarang atau perlu pengorbanan aku lagi?". Pertanyaan Arsen membuat Kia berpikir.

"Bingung, eh bentar aku mau ambil minum, haus". Kata Kia yg langsung turun dari kasur meninggalkan Arsen yang mematung melihat penampilan Kia.

Ternyata di balik selimut, Kia hanya memakai celana pendek di atas lutut. Arsen tidak menyadarinya karena dia tidak memakai selimut tadi. Oh tuhan kuatkan iman Arsen.

💫💫💫

"Nih minumnya, adanya susu coklat ibu ga belanja". Kata Kia sembari memberikan gelas berisi susu coklat pada Arsen.

"Lo kenapa pake celana gitu? Ga sopan sayang, katanya dingin tapi celananya hampir ga keliatan". Ucap Arsen dengan tangan mengambil gelas dari Kia.

"Tadi bingung pake apa, terus ada selimut jadi aku tutupin aja celananya biar anget". Sepertinya Arsen akan mimisan, Kia terlalu gemes kawan kawan.

"Lain kali ga boleh pake segitu, apalagi kalo keluar rumah. Aset gua itu! Jangan diumbar aurat!".

Kia hanya membalasnya dengan anggukan dan kembali ke kasur setelah meletakkan gelasnya ke nakas.

"Jangan marah terus, serem. Sini peluk lagi, dingin~". Kia merayu Arsen dengan merengek, tentu saja Arsen langsung menarik Kia dan menghujani puncak kepalanya dengan ciuman berkali kali.

"Gua sayang sama lo, cinta sama lo. Jangan pernah pergi dari gua, sekarang, nanti dan selamanya. Makasih udah jadi bagian indah dalam hidup gua". Ucapan Arsen sambil menatap dalam manik Kia.

Kia tersenyum setelah itu menjawab dengan menatap balik manik sang dominan. "Aku juga sayang sama kamu, jangan pergi dari aku. Kita berjuang sama sama, makasih udah jadiin aku spesial".

"Sama sama sayang, dah tidur, hujan tuh dingin". Kata Arsen.

Setelah ia melihat Kia mulai memejamkan matanya, Arsen langsung mencium kening Kia dan mengatakan kalimat yg berhasil membuat Kia tersenyum dalam tidurnya.

"Good night, i love you".

Ia pun ikut memejamkan matanya dan mengeratkan pelukannya pada Kia. Lalu terbang ke alam mimpi.

Tbc.

huaaaaa cringe bgt😭. jadi intinya mereka belum pacaran, tunggu aja hehe. nia nulis apa sihh ಥ‿ಥ. jangan lupa vote comment<3

Lari Ada Fujo! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang