haii, nia balik lagi hehe. oh iyaa, maaf buat yg kangen kania dinda, nia bakal masukin dikit. Untuk chapter 7 kemarin itu beneran kesalahan NIAA, jadi maaf bgt yaaa🤍🤍🤍
✨✨✨
Keesokan harinya, Kia membuka matanya dan merasakan ada tangan memeluk pinggangnya. Ia menatap ke arah jam dinding, jam menunjukan pukul 05.25.
Saat Kia ingin menjauhkan tangan itu dari pinggangnya, sang pemilik tangan, Arsen mengecup tengkuk Kia dan mengeratkan kembali pelukannya pada pinggang Kia.
"Selamat pagi sayang, udah bangun? Jangan berdiri dulu, mau peluk". Ucap Arsen manja.
"Hmm pagi, aku mau mandi udah jam segini, kita harus sekolah". Jawab Kia.
"Iya, baru setengah 6 sayang, bentar ya". Lanjut Arsen sambil mengecupi tengkuk Kia.
"Udah setengah 6, buruan keburu Dinda ke sini nanti. Geli Arsen, jangan cium terus!". Kia melepas paksa pelukan Arsen, dia berlari ke kamar mandi untuk bersiap ke sekolah.
Tok Tok
Suara ketukan pada pintu depan mengganggu Arsen. Dia pun membuka pintu dengan malas, masih belum sadar total.
"Lho kok ada lu sih? Kia mana? Gua mau nganterin sarapan nih". Dinda, si pengetuk pintu bertanya.
"Dia lagi mandi, gua nginep semalem makanannya taro aja di meja makan. Gua masih ngantuk". Jawab Arsen malas.
"ANJING JANGAN BILANG KALIAN CUDDLE? AAAAAAA GUA HARUS TELFON KANIA ABIS INI!". Lanjut Dinda heboh.
✨✨✨
Mereka berdua sudah sampai di sekolah, tapi hampir semua pandangan mata mengarah kepada mereka. Mungkin karena tangan Arsen yang berada di pinggang Kia.
"Arsen tangan kamu! Aku malu kita udah di sekolah lho!". Kata Kia sambil berusaha melepas tangan Arsen.
"Gapapa sayang, lagian kenapa sih kalo di sekolah, aku aja ga malu". Jawab Arsen berbisik di telinga Kia yang membuat wajahnya memanas.
"Jangan bisik bisik, sensitif. Kamu juga jangan panggil gitu di sekolah, aku malu". Lanjut Kia dengan wajah memerah.
"Maaf sayang, gatau kalo itu area sensitif kamu. Kalo bisa ya aku ga keceplosan panggil kamu 'sayang'." Jawab Arsen.
Mereka pun sampai di kelas XI IPS 4, seperti dugaan Kia beberapa orang langsung menatap ke arahnya.
"APA NIH TANGAN DI PINGGANG?". Tanya Cindy sambil teriak girang.
"Oh ini yg semalem nginep?". Ucap Dinda pelan, tapi semua orang bisa denger itu.
"Hahh nginep? KOK LU GA KASIH TAU GUA??". Itu Kania yang langsung ngambek sama Dinda.
"Wihh udah nginep aja bos? Gimana, cuddle doang atau sambil yg 'iya iya' nih?". Tanya Aldo, temen Arsen.
"Anjing lo, ga ada ya yg 'iya iya'!". Jawab Arsen sembari pergi ke tempat duduk mereka.
"Oh iya sayang! Gua lupa belum kerjain tugas sejarah! Kalo Pak David marah serem, kamu udah kerjain belum?". Ucap Arsen agak kencang sampe semua murid menoleh ke arah mereka.
"SAYANG? ANJING KALIAN DAH JADIAN?" Tanya Cindy, Dinda, Kania secara bersamaan.
Saat ini Kia benar benar sangat malu.
✨✨✨
"Anjing anjing anjing, ini apaan Dinda! Gua baru denger mereka abis cuddle dan sekarang Arsen panggil Kia sayang?!" Kata Kania.
"Gua baru tau jir mereka udah kaya gitu, padahal baru mau sebulan". Jawab Dinda yang tidak kalah heboh.
"Jadi rencana kita udah berhasil nih?". Lanjut Kania exited.
"Belum, tadi kan lu denger sendiri dari Arsen kalo dia sama Kia belum jadian. Karena Arsen mau berjuang lebih buat dapetin Kia".
Flashback
Setelah adegan sayang tadi, Dinda dan Kania langsung menarik Arsen ke belakang sekolah.
"Lu harus ikut kita, lu harus jelasin apa maksud lu panggil Kia sayang dan nginep di tempat dia semalem!" Ucap Kania yang menarik tangan kanan Arsen.
"Iya, kita harus tau ada hubungan apa lu sama Kia. Gua gamau Kia disakitin sama cowo brengsek kaya lu". Ucap Dinda yang menarik tangan kiri Arsen.
"Oke gua jelasin, tapi jangan tarik gua kanan kiri gini dong. Sakit anjing!". Jawab Arsen.
"Jadi kemarin gua cemburu karena si Tio itu liatin Kia mulu, gua jadi yakin kalo gua udah cinta sama Kia. Nah gua tuh mau cuddle sama dia di kelas awalnya, tapi dia malu, jadi gua diajak ke rumahnya aja". Penjelasan Arsen.
"Terus terus? Kalian udah jadian apa belum?" Pertanyaan Kania yang dibalas gelengan oleh Arsen.
"Jadian sih belum, cuma kita udah saling tau perasaan masing masing. Gua panggil dia sayang karena gua nyamannya gitu. Gua sengaja ga tembak dia sekarang, karena gua tunggu waktu yg tepat. Kalian doain gua aja! Semoga secepatnya gua bisa tembak dia!". Jawab Arsen panjang yg dibalas anggukan oleh dua perempuan itu.
"Oke kita pasti doain kok! Kan kita shipper lu sama Kia, lu jangan cape berjuang ya! Semangat bapak seme!". Ucap Kania.
"Lu jaga Kia ya, dan perjuangin dia juga. Karena gua yakin hubungan lu sama Kia ga akan semudah itu". Ucapan Dinda yang membuat Arsen memandangnya heran.
"Kenapa emangnya? Kok ga mudah?". Tanya Arsen pada Dinda.
"Gua yakin ibunya Kia bakal larang hubungan kalian, karena ibu Kia adalah golongan homophobic. Lu berjuang aja!". Lanjut Dinda menjelaskan.
"Lu serius? Gua kok baru tau?". Tanya Kania pada Dinda.
"Gua mau kasih tau lo, cuma gua takut lu jadi over thinking dan berenti ngeship Kia sama Arsen, maafin gua baru kasih tau kalian". Jawab Dinda.
"Yang penting sekarang kita udah tau, lu jangan nyerah sebelum jalan ya Sen? Gua tau lu pasti bisa perjuangin Kia!". Ucap Kania menyemangati Arsen.
"Gua pasti berjuang kok, gua sayang sama Kia. Ga mungkin gua nyerah, gua udah terlalu jatuh sama Kia!". Ucap Arsen semangat
Dinda dan Kania hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya. Mereka tau Arsen pasti bisa!
Tbc
Hmm bau konflik sudah tercium hehe, tenang, konflik pertama bukan itu kok! Itu masih jauh, tapi konflik pertama akan mendekat wkwk!! Jangan lupa vote comment! Tunggu nia update ya!<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Lari Ada Fujo! [END]
Teen FictionEnd [28-04-2023] 🌟 Arsen anak tunggal keluarga Maheswara yg berniat menjebak laki-laki sekelasnya. Tetapi malah terjebak di permainannya sendiri "Kalo misal gua cinta sama lu gimana?" -Arsen "Jangan, itu dosa" -Rizkia "Kalo mereka pacaran, kita tum...