2.2 Pamit

451 31 1
                                    

jangan lupa vote comment!!

Benar saja, sampai di rumah Kia langsung menceritakan semua pada ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar saja, sampai di rumah Kia langsung menceritakan semua pada ibunya. Terlebih tentang hubungannya dengan Arsen dan sandiwaranya dengan Kania. Ibunya tentu kecewa, namun Kia langsung mengatakan bahwa dia mau dipindah ke luar kota dengan alasan untuk melupakan Arsen. "Kamu beneran yakin kan mau ikut nenek? Lanjut sekolah di sana dan menetap di sana" Tanya ibu Kia sambil menatap putranya yang sedang sibuk menata baju.

"Aku yakin bu, lagipula ini hukuman buat aku karena bikin ibu kecewa" Jawabnya singkat, ia sebenarnya belum benar benar rela, namun inilah langkah yang dia ambil. "Ya sudah ibu beliin tiket dulu, kamu siap siap aja" Ucap wanita tersebut saat ingin meninggalkan kamar putranya. "Kia mau pamit ke Arsen dulu boleh?" Tanya Kia setelah cukup lama diam.

"Silahkan, untuk yang terakhir kalinya. Nanti sore kamu berangkat, jadi mungkin siang ini kamu bisa pamit ke keluarga itu" Jawab sang ibu dengan senyuman manis. "Makasih bu, Kia janji ini yang terakhir" Ucap Kia memeluk ibunya. "Pamit sama Dinda Kania jangan lupa, untuk sekolah kamu biar ibu yang urus" Lanjut wanita paruh baya tersebut.

⚡⚡⚡

Selesai menyiapkan pakaian yang akan ia bawa pindah, Kia buru buru pergi ke rumah Arsen untuk berpamitan. Ia ingin perginya dia dari kota ini diketahui pria tersebut. Kia mengetuk pintu rumah tersebut, pintunya dibuka oleh mama Arsen. "Loh Kia, ada apa ke sini?" Tanya mama Arsen panik karena Kia langsung menangis setelah melihatnya.

"Mama, Kia mau pamit sama mama papa, sama Arsen juga. Kia mau pindah ke Jogja ikut nenek, ibu beneran ga mau Kia ketemu lagi sama Arsen" Ucapnya di pelukan hangat mama Arsen. "Kapan pindahnya sayang?" Tanya wanita itu, Kia melepas pelukan tersebut dan menjawab pertanyaan nyonya Maheswara itu. "Nanti sore, Kia pindah nanti sore"

Pyarr

Terdengar suara gelas pecah di belakang mereka, itu Arsen. Arsennya mendengar semua yang Kia ucapkan, dengan panik Arsen berlari memeluk Rizkia yang masih berada di depan pintu tersebut. "Beneran pergi sore ini? Maafin aku, aku salah, aku egois, aku sayang sama kamu, jangan pergi" Ucap Arsen menangis memeluk Kia. "Aku udah maafin kamu, aku juga sayang sama kamu. Tapi aku minta maaf ga bisa nemenin kamu selamanya, aku harus pergi" Jawab Kia melepas pelukan tersebut.

"Mama, tolong bilang ke papa ya kalo Kia pergi. Dan Arsen, jaga diri baik baik ya jagain mama papa juga, salam buat Erik sama Tio, aku sayang kamu" Ucap Kia sebelum pergi meninggalkan rumah tersebut. Arsen menangis, ia menyesal karena ucapannya semua jadi berantakan. Kesayangannya pergi meninggalkannya, berkata ini terakhir kalinya mereka bertemu. Ketakutannya benar benar terjadi, ancaman ibu Kia tidak main main.

⚡⚡⚡

"Aku harap takdir ga sejahat ibu aku sen"
Batin Kia yang saat ini sudah berada di dalam Bus menuju Jogjakarta. Kenyataan memang terkadang tidak sesuai ekspetasi, namun inilah yang terjadi. Mungkin ini yang bisa membuat semua orang puas, akhir yang bahagia untuk sebagian orang. Walaupun memang menyakitkan untuk dirinya dan Arsen, mungkin.

---

Arsen yang berada di rumah pun sama kalutnya dengan Kia, dia bahkan hanya melamun dengan air mata yang perlahan turun. Ia menyesal, sekarang dirinya hanya bisa berharap takdir berpihak padanya. Orang tuanya yang mencoba menenangkan Arsen pun sedikit lega saat dilihatnya putra mereka sudah tertidur walaupun dalam kondisi yang tidak bisa disebut baik.

---

Kia sampai di tempat tujuannya, dengan yakin ia memasuki rumah neneknya tersebut. Di dalam banyak foto jadul dirinya bersama sang nenek dan ibunya, mungkin dengan suasana seperti ini ia akan lebih mudah melupakan Arsen. "Nenek, Kia sampai" Ucapnya masuk ke dalam dapur yang masih bernuansa tradisional itu, di sana ada nenek kesayangannya yang terlihat sedang mengaduk sesuatu.

"Oalah kamu udah sampai, nenek kira masih nanti. Ini sayurnya udah mau matang, kamu tunggu di depan aja" Ucap nenek Endang, ia pun menunggu wanita lansia tersebut menyelesaikan masakannya. "Udah mateng kalo kamu mau makan dulu" Kata neneknya setelah keluar dari dapur, Kia menjawabnya dengan gelengan. "Nenek tau alasan aku pindah ke sini?" Tanya Kia, sang nenek mendudukkan diri di samping cucunya tersebut. Menggeleng pelan, "Gak tau, ibumu bilang kamu pengin cari suasana baru aja. Padahal tinggal satu tahun lagi lulus" Jawabnya membuat Kia bernapas lega.

"Emangnya kenapa? Ibumu bohong ya?" Tanya neneknya memastikan. "Bukan gitu nek, aku pengin ganti suasana, tapi ada satu alasan lain yang bikin aku pindah ke sini. Nanti kalo aku siap, aku bakal cerita" Jawabnya tenang, "Ya udah terserah kamu aja, sekarang makan dulu ya" Lanjut neneknya dibalas anggukan.

Kia dan neneknya pun makan bersama dengan tenang, biarlah dia sedikit menikmati waktu tanpa cintanya.

⚡⚡⚡

Di tempat yang berbeda, Arsen dijenguk oleh Erik dan Tio. Sepasang kekasih tersebut adalah orang yang orang tua Arsen hubungi untuk menghibur putra mereka. "Saya tinggal dulu, tolong hibur Arsen ya, jangan biarin dia inget Rizkia dulu. Kasian, dia nyesel banget kayanya" Ucap papa Arsen, Tio dan Erik pun mengiyakan perintah ayah temannya itu.

Mereka berdua sedikit bingung cara menghibur temannya yang sedang putus cinta tersebut, Erik lebih memilih memandangi Arsen dan Tio yang berusaha menghubungi Rizkia. "Jangan hubungin Kia, biarin mereka menjauh dulu. Ini masalah pribadi mereka, sayang" Ucap Erik yang melihat kekasihnya sibuk menghubungi mantan pacar sahabatnya tersebut.

"Iya maaf Rik, aku cuma kasian sama Arsen. Kasian sama Rizkia juga" Balas Tio, "Aku kenal baik sama Arsen, dia pasti bakal membaik beberapa hari lagi. Tugas kita support dia buat lupain Kia" Kata Erik menatap kekasihnya dengan senyuman lembut. "Mereka emang saling cinta, tapi Kia milih pergi. Jangan dipikirin ya? Kita hibur Arsen aja" Lanjut Erik menenangkan Tio.

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc

Maaf pendek, jangan lupa vote!!

Lari Ada Fujo! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang