haii, apa kabar? baik kan ya, makasih udah nunggu update, jangan lupa vote and comment!!
Rizkia yang berada di kamarnya dikejutkan dengan kedatangan sang sepupu, Dinda. Tanpa memanggil Kia, Dinda langsung menarik tangan sepupunya itu menuju rumahnya. Di sana ada Kania yang sedang duduk di sofa, Dinda pun menyuruh Rizkia untuk duduk di samping Kania.
"Kalian mau mulai kapan sandiwaranya? Ibunya Kia tadi gua liat lagi pergi keluar" Ucap Dinda memulai pembicaraan. "Sekarang aja? Kita tunggu ibu pulang" Jawab Kia yakin, Kania menghela napas. Ia takut hal ini menjadi semakin rumit.
"Lo yakin? Maksud gua ga ada jalan lain ya?" Tanya Kania pada Kia, Kia tidak langsung menjawab. "Aku pengin ngomong sama ibu lagi, kalo ga kaya gini aku ga akan bisa ngomong sama ibu" Jawab Kia dibalas anggukan oleh dua perempuan tersebut. "Ya udah, semoga ini ga bikin hubungan lo sama Arsen jadi jauh" Ucap Dinda.
15 menit mereka menunggu di dalam rumah Dinda, akhirnya ibu dari laki laki tersebut pulang. Mereka tidak langsung ke rumah Kia, takut dicurigai. Kurang lebih 5 menit kemudian, hanya Dinda yang menuju ke rumah Kia yang berada di seberang.
"Tante ini Dinda" Ucap Dinda memasuki rumah tantenya tersebut. "Masuk aja, Kia mungkin di kamar" Jawab ibu Kia sedikit berteriak. "Kia sama Kania tan, tadi di rumah aku" Kata Kania yang membuat wanita tersebut langsung keluar dari dapur menuju ruang tamu.
"Maksudnya gimana Din? Kia sama Kania ngapain?" Tanya wanita paruh baya tersebut pada sang keponakan. "Lah tante gak tau kalo Kia sama Kania pacaran?" Jawab Dinda, iya ini rencana mereka. Jika Kia yang bilang, ibunya mungkin tidak percaya.
"Kamu serius? Sejak kapan mereka pacaran? Tante kok baru tau?" Bertubi-tubi pertanyaan beliau sampaikan pada ponakannya tersebut. Dinda sedikit merasa bersalah, karena dari nada bertanya sang tante terdapat nada yang benar benar bahagia. "Udah hampir seminggu, kok bisa baru tau ya kan tante sering godain Kia sama Dinda, aku kira udah tau" Ucap Dinda yang tentu saja berbohong.
"Oh jadi mereka beneran pacaran? Tante kira Rizkia beneran sama nak Arsen, seneng banget tante jadi punya menantu perempuan" Jawab wanita tersebut, sedikit membuat hati Kia yang mendengarkan dari luar rumah teriris. "Ibu beneran gak mau aku sama Arsen" Katanya dengan suara hampir berbisik, Kania yang berada di sampingnya pun mengelus punggung sang teman.
"Kita balik aja yuk ke rumah Dinda? Ga usah didengerin semuanya, yang penting ibu udah percaya" Ucap Kania dibalas anggukan oleh Rizkia.
Kembali pada Dinda dan ibu Kia, Dinda berpura pura terkejut mendengar penuturan tantenya. "Kok bisa tante mikir Kia sama Arsen ada hubungan?" Tanya Dinda. "Mereka selalu pergi berdua, Arsen selalu jemput maupun anter Rizkia. Tante curiga, dan dari sikap Arsen sama Kia kemarin pun mereka ga menentang waktu tante ngomong mereka ada hubungan" Jawab ibu Kia.
"Mungkin waktu itu Kia capek tan, dia baru pulang kan? Dan Arsen juga katanya lagi sakit pas itu jadi mereka ga bisa menyangkal, tapi tante tenang aja. Kia pacaran kok sama Kania" Ucap Dinda yang setelah itu terdengar suara motor menjauh dari depan rumah Kia.
⚡⚡⚡
"Gua goblok banget ya rik?" Tanya Arsen yang duduk di sofa tongkrongan pada sahabatnya. "Konteks? Jelasin dulu, biar gua nilai lo goblok atau gak" Jawab Erik sambil menyesap rokoknya yang tinggal setengah.
"Gua awalnya ga percaya kalo Kia sama Kania ada hubungan, lo tau kan kalo Kania yang bikin gua jadian sama Kia? Malah ternyata dia yang nusuk gua dari belakang" Ucap Arsen menjelaskan, Erik tidak menjawab namun menyuruh Arsen untuk melanjutkan ceritanya. "Tapi tadi, saat gua mau ke rumah Kia ada Dinda yang lagi ngobrol sama ibunya Kia. Dia ngomong kalo Kia sama Kania pacaran, saat itu gua belum terlalu percaya sampe gua nengok ke rumah Dinda yang di seberang, ada Kania lagi pelukan sama Kia" Lanjut Arsen.
"Kalo ceritanya gitu, lo gak goblok. Mungkin ini akhir dari perjuangan lo, tapi bisa aja kan mereka bertiga punya rencana? Lo tau sendiri gimana Dinda Kania kalo masalah hubungan lo" Jawab Erik berniat menenangkan Arsen. "Kalaupun ini rencana mereka, kenapa ga ada yang bilang ke gua? Gua pacar Kia bro, dan ga mungkin mereka pelukan tanpa ada ibu Kia" Ucap Arsen dengan sedikit berteriak.
"Gua ga tau jelasnya gimana, Kia pun ga ada cerita apapun, apalagi Kania. Gua terakhir ketemu dia pas ulang tahun Kia" Kata Erik, dapat ia lihat ada keputus-asaan dari mata Arsen. "Tapi kalo lo liat mereka kaya gitu, mungkin bener ucapan Dinda. Mereka pacaran" Lanjut Erik.
⚡⚡⚡
•Flashback•
Arsen sedang menuju rumah Rizkia, niatnya meminta maaf karena lupa menghubungi sang kekasih. Namun saat sampai ia melihat Dinda yang sedang mengobrol dengan ibu Rizkia. Tanpa ada niatan, ia tidak sengaja mendengar obrolan kedua perempuan itu. Terdengar jelas di telinganya bahwa Dinda, sepupu sang kekasih berkata bahwa Rizkia mempunyai hubungan khusus dengan Kania.
Dia langsung teringat berita 2 hari yang lalu, sebuah informasi dari Erik dan Tio yang membuat kondisi Arsen benar benar melemah sampai tidak sanggup menghubungi pacarnya itu. Tanpa pikir panjang, ia yang ingin pergi dari rumah Rizkia. Tapi saat menoleh ke belakang, ada rumah Dinda yang pintunya sedikit terbuka, membuat dia bisa melihat apa yang terjadi di rumah tersebut. Di sana ada dua orang lawan jenis yang sedang berpelukan, terlihat jelas di matanya bahwa itu kekasihnya dengan orang yang ia anggap temannya. Arsen semakin hancur melihat itu semua, ia langsung pergi dari rumah itu dan melajukan motornya.
Sedangkan di dalam rumah Dinda, yang terjadi adalah Kia menangis di dalam pelukan Kania. Ini terlalu menyakitkan baginya, beberapa menit mereka berpelukan dengan Kia yang tak ada hentinya menangis, mereka mendengar motor melaju begitu kencang. Sebelumnya mereka mendengar motor berhenti, tetapi mereka menghiraukannya. Kia baru menyadari bahwa suara motor tersebut, seperti suara motor Arsen, kekasihnya.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lari Ada Fujo! [END]
Teen FictionEnd [28-04-2023] 🌟 Arsen anak tunggal keluarga Maheswara yg berniat menjebak laki-laki sekelasnya. Tetapi malah terjebak di permainannya sendiri "Kalo misal gua cinta sama lu gimana?" -Arsen "Jangan, itu dosa" -Rizkia "Kalo mereka pacaran, kita tum...