0.4 Sakitnya Seseorang

1.5K 154 3
                                    

i am back!! ada yg nunggu ga ihh? gr bgt niaa('∀`)♡. kalo baca jangan lupa vote comment!! <3

💫💫💫


Paginya ketika Arsen mau berangkat tiba tiba Erik mengirim pesan padanya yang katanya ingin berangkat bersama. Arsen mengiyakan karena kebetulan dirinya sudah siap.

"Ma Arsen berangkat ya". Arsen pamit kepada mamanya yang sedang berada di dapur, papanya memang jarang pulang.

"Berangkat aja sihh, udah siap juga kan? Udah sana ntar telat". Ucap mama Arsen.

Arsen pun keluar dari rumah dan mulai jalan menuju ke rumah Erik. Sampai di rumah Erik, ternyata ketua osis itu sudah menunggu Arsen.

"Weh cepet juga lu bro, baru gua chat perasaan". Kata Erik.

"Iyalah jing, gua mah gercep anaknyaa!". Jawab Arsen sombong.

Mereka berdua akhirnya berangkat bersama, ketika sampai kelas terlihat ada sesuatu yang aneh, karena teman sebangku Arsen tidak ada. Padahal Rizkia kalau berangkat lebih pagi daripada Arsen. Akhirnya Arsen memutuskan bertanya pada sepupu Rizkia, iya Dinda.

"Sepupu lu kenapa ga berangkat?" Tanya Arsen.

"Kia maksud lu? Dia demam dari semalem, abis ujan ujan kemarin kayanya". Jawab Dinda santai.

"Hah? Serius dia demam? Anjing gara gara gua dong! Kan gua yg anterin dia. Gua harus jenguk!".

"Tenang dia cuma demam jing, kok lu panik bgt sihh, besok juga sembuh". Ucap Kania.

"Bodo amat ntar pulang sekolah gua ke rumah Kia".

Arsen bingung, kenapa dia sepanik ini?

💫💫💫


"AAAAAAAAAA Arsen kok peduli bgt jir sama Kia!!". Iya itu Kania, orang yang selalu heboh kalau Arsen peduli pada Kia.

"Santai jir, kalo ada yg denger gimana? Ini toilet rawan soalnyaa". Jawab Dinda.

"Hehh itu nanti beneran Kia dijengukk? Ga bisa bayangin, bisa mimisan gua Dindaa".

"Ya buktinyaa? Emang kita harus siapin mental jing susahh ini mah susahh, merek terlalu gemes". Ucap Dinda tidak kalah heboh.

"Ga sabar mau pulang!!" Ucap Kania exited.

"Sabar Kania!! Ntar juga pulng kok". Jawab Dinda. Dan drama mereka pun selesai.

💫💫💫

Sudah pukul setengah 4, yang artinya murid SMA Kebangsaan sudah waktunta pulang. Dan Rizkia masih berada di atas kasur karena badannya yang masih sangat lemas. Tapi tiba tiba ketika Rizkia ingin bangun, dia bisa mendengar suara motor Dinda, dan satu motor lain yang tidak asing.

Setelah itu ia melihat ada Arsen yang lari terburu buru ke rumahnya.

"Tante saya mau jenguk Kia boleh?". Ucap Arsen saat memasuki rumah tersebut.

"Silahkan nak, siapa namanya?". Tanya ibu Rizkia.

"Arsen tan, saya ke kamar Kia dulu yaaa?" Jawab Arsen dengan sopan.

"Iyaa nak Arsen, tante ke dapur dulu".

Tiba tiba pintu kamar Rizkia terbuka, dan terlihat keberadaan Arsen yang mukanya sudah sangat panik. Dia berlari ke arah Arsen dan langsung memeluk Rizkia.

"Lu gapapa? Apa yg sakit? Kok ga bilang gua sihh, gua minta maaf bikin lu demam". Ucap Arsen yang malah membuat Rizkia semakin terkejut.

Dinda Kania yamg di depan pintu pun tidak kalah kaget, Dinda bahkan sampai mimisan.

"Aku gapapa, kamu tanya satu satu, aku bingung jawabnya. Muka kamu juga biasa aja gausah panik gitu, serem tauu". Jawab Kia sambil tertawa kecil.

"Gua tuh khawatir Kia, lu ga bilang kalo demam, dan itu gara gara gua kemarin. Tapi lu beneran gapapa kan?".


"Aku gapapa, kamu tenang ini bukan karena kamu kok. Kan aku yg minta". Jawab Rizkia sambil berusaha melepas pelukan Arsen, pelukan itu terasa sangat kencang, sampai Rizkia cukup sulit bernapas.

💫💫💫

Arsen yang merasakan Kia berusaha melepas pelukan pun peka, dia melepas pelukan dengan perlahan.

Entah setan apa yang ada di dalam Arsen saat ini, dia tiba tiba mengecup kening Kia sekitar 10 detik. Kia yang merasakan kecupan itu mematung, Dinda dan Kania yang melihat itu juga mematung.

"Gua tuh khawatir, gua takut lu kenapa napa, jangan bikin gua panik lagi. Ada apa apa harus lapor ke gua, ini yang terakhir lu kaya gini Kiaa!". Kata Arsen setelah menjauhkan bibirnya dari kening Kia. Dia lanjut memeluk Kia kencang seperti sebelumnya.

"Kamu lagi kenapa sih Arsen? Kok aneh banget?". Tanya Kia saat sadar, iya Kia jadi patung tadi.

"Gua takut lu kenapa napa, gua khawatir sama lo Nathanio Rizkia Aldiansyah". Jawah Arsen dengan penekanan kata di nama Kia.

"I-iyaa maaf, jangan bentak gituu, t-takut". Jawab Kia ragu, dia takut Arsen yg seperti ini.

"M-maaf ga sengaja bentak, sekarang lu istirahat aja, biar besok udah sembuh. Gua temenin mau?". Ucap Arsen, dia kenapa?

"T-terserah kamu, aku mau istirahat dulu, lepasin ini pelukannya". Rengek Kia ke Arsen.

Arsen yang mendengar rengekan Kia salting sendiri, akhirnya melepaskan pelukannya. Dia kenapa jadi seperti ini? Gampang banget salah tingkah? Ga mungkin kan dia jatuh cinta duluan sama Kia?

"Oke maaf, gua terlalu panik tadi, istirahat yg bener biar cepet sembuh. Gua temenin sampe lu tidur". Ucap Arsen, Kia hanya menganggukkan kepalanya.

Kalian tanya keadaan Dinda Kania? Mereka masih jadi patung mimisan. Untung ga sampe pingsan para fujoshi ini.

Tbc

Uwuuu, Arsen kenapa segitunyaa? Nia puyengg gemes bgt✨.

Lari Ada Fujo! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang