Jangan lupa vote and comment, makasihh 🥰
Semua konflik telah usai, dunia Arsen yang awalnya abu kini kembali berwarna. Kini kebahagiaan yang mereka harapkan datang, semua hal yang mereka takutkan tidak terjadi. Nyatanya mereka bisa bertahan sampai di titik ini.
Mereka kini tengah menikmati waktu bersama di taman rumah sakit. Dengan Kia yang bersandar pada bahu sang dominan. "Akhirnya" Ucap Arsen sambil tersenyum pada Kia.
"Takdir ternyata ga sejahat itu sama kita"
Balas Rizkia mengangkat kepalanya. Bahagia tentu, mungkin memang cerita mereka sudah digariskan sebaik mungkin. Jadi inilah yang mereka dapatkan dari kesabaran.Cukup lama mereka diam menikmati keheningan, Arsen baru teringat bahwa ada orang lain yang harus ia kabari. "Sayang aku lupa kabarin Dinda" Ucapnya sambil mencari nama Dinda di kontaknya.
"Halo Din" Ucapnya. "Iya gimana sen" Jawab Dinda di seberang. Arsen dengan sengaja menyalakan loudspeaker pada ponselnya agar Rizkia dapat mendengar suara Dinda juga.
"Bisa ke Rumah Sakit deket sekolah ga?" Tanya Arsen pada yang di seberang. "Lah lo sakit sen?" Pertanyaan pun muncul dari Dinda.
"Bukan gua, tapi tante Lestari. Tolong ke sini sama orangtua lo ya" Jelas Arsen. "Oke gua otw sekarang, makasih sen infonya" Ucap perempuan itu sebelum akhirnya sambungan ponsel mereka terputus.
"Ibu ga akan kenapa napa kan sen" Ucap Kia setelah diam beberapa menit.
"Ibu pasti sembuh sayang, ada aku, Dinda, Kania yang selalu nemenin kamu buat jagain ibu di sini" Jawab Arsen menenangkan Kia.
"Kenapa kamu masih baik sama ibu, kan ibu udah jahat misahin kita?" Tanya Kia lagi. Arsen menghela napas mendengar pertanyaan kekasihnya itu. "Buat apa aku jahat sama tante, beliau sangat baik. Ibu kamu pisahin kita karena punya trauma sayang, bukan salahnya kan dia dulu bertindak kaya gitu. Yang penting sekarang kita semua udah damai" Jawab Arsen, membuat Kia langsung memeluknya sambil menangis dan mengucap terimakasih.
"Aku bersyukur bisa sampe di titik ini sama kamu" Ucap Arsen sambil mengecupi kening lelaki di dekapannya itu.
⚡⚡⚡
Dinda akhirnya sampai di rumah sakit dengan kedua orangtuanya. Mereka segera mencari ruangan di mana ibu Rizkia dirawat. Akhirnya mereka pun bertemu dengan Arsen yang bersedia menemani mereka ke ruangan yang dituju.
Saat masuk ke dalam ruangan tersebut, betapa terkejutnya Dinda melihat sepupunya, Rizkia sedang menyuapi ibunya yang terbaring itu.
Dia tanpa basa basi langsung berlari ke arah orang yang sangat dirindukannya dan memeluk orang itu di depan semua orang di ruangan itu. "Gua kangen lo" Ucap Dinda memeluk Rizkia.
"Kenapa ga bilang kalo udah di sini sih" Ucapnya lagi tetapi kini sambil menangis. "Jangan nangis, aku sengaja bikin kejutan buat kamu" Jawab Kia menenangkan Dinda.
"Gua mau panggil Kania ke sini, dia pasti seneng bukan main" Ucap Dinda lagi, dan ya dia segera menghubungi sahabatnya tersebut.
Semua orang di sana tersenyum melihat kehangatan hubungan Dinda dan Rizkia. "Adek ini siapa ya, yang tadi hubungin Dinda bukan?" Ucap ayah Dinda menatap Arsen.
"Saya temen Dinda sama Rizkia om, kebetulan tadi saya yang menemukan tante Lestari pingsan jadi saya yang bawa beliau ke sini" Jelas Arsen pada orangtua Dinda.
"Oh terimakasih ya nak, kamu juga ya yang kasih tau Rizkia tentang keadaan ibunya?" Lanjut pria paruhbaya tersebut. "Iya om, saya yang menghubungi Rizkia dari ponsel tante. Soalnya kontak saya sendiri sudah diblokir sama Rizkia" Jawab Arsen mendapat tatapan pertanya dari lawan bicaranya.
"Dia Arsen kak, orang yang bikin aku jahat. Dia orang yang aku pisahin dari anak aku sendiri" Ucap Ibu Kia menjawab tatapan tersebut.
"Kamu pacar Rizkia ya? Dijaga ya anaknya, dia sebahagia itu sama kamu" Ucap kakak ipar dari ibu Rizkia tersebut.
"Om tidak keberatan dengan kehadiran saya di hidup ponakan om?" Tanya Arsen.
"Ga sama sekali, kalian berhak bahagia. Saya justru berterimakasih karena bisa membuat Rizkia selalu tersenyum sebelum pergi ke Jogja" Jawab pria tersebut.
"Terimakasih om, saya janji akan selalu jaga Rizkia" Jawab Arsen tersenyum lebar. Ayah dari Dinda pun tertawa dan menepuk punggungnya memberi kepercayaan.
"Ibu ga pernah menyangka kalo anakku dicintai sama lelaki sekuat nak Arsen" Ucap Ibu Kia yang masih terbaring itu.
"Tante, saya mau ucapin terimakasih karena udah melahirkan Rizkia, tanpa dia sekarang mungkin saya masih jadi bajingan tan" Ucap Arsen tulus menghadap pada seluruh anggota keluarga kekasihnya tersebut.
"Sama sama nak, jaga anak tante ya. Tante percaya sama kamu Arsen" Balas wanita tersebut.
Semuanya sudah berbahagia, luka yang mereka lalui telah berakhir. Semesta masih berbaik hati memberi kesempatan bagi Arsen dan Rizkia. Terimakasih untuk Semesta yang telah mempertemukan lelaki brengsek bernama Arsen, dengan seorang lelaki lugu bernama Rizkia. Tanpa adanya pertemuan mereka, belum tentu Arsen mengenal indahnya mencintai makhluk Tuhan seperti Rizkia.
"Makasih banget ya sen, udah berusaha sampe sini. Makasih juga Kia, udah berkorban sampe ke Jogja" Ucap Dinda memeluk sepupunya.
Cerita ini belum berakhir sampai disini, masih ada beberapa cuplikan kisah manis mereka.
Tbc.
maaf ya cuma update pendek, sibuk bgt akhir akhir ini, semoga sukaa jangan lupa vote dan comment ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Lari Ada Fujo! [END]
Teen FictionEnd [28-04-2023] 🌟 Arsen anak tunggal keluarga Maheswara yg berniat menjebak laki-laki sekelasnya. Tetapi malah terjebak di permainannya sendiri "Kalo misal gua cinta sama lu gimana?" -Arsen "Jangan, itu dosa" -Rizkia "Kalo mereka pacaran, kita tum...