7

5.5K 506 32
                                    

Happy Reading Guys <3

Bantu Cari Typo yah..👍

Hari ini hari minggu seperti biasa gadis cantik itu membersihkan apartemen. Saat sadang membersihkan ruang tamu gadis itu menemukan cincin perak dan lingkaran dalamnya bertuliskan nama F.I.O.N.Y. Chika langsung menyimpannya di saku celananya dan akan memberikan Aran nanti. Karena sudah pasti itu milik Aran. Setelah selesai beres2 Chika masuk kekamarnya dan masuk kekamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah itu  Chika merebahkan dirinya di kasur karena kelelahan Chika terlelap sampai sore. Setelah selesai mandi Chika keluar untuk ke dapur dia ingin memasak untuk makan malam.

Terlihat Aran bolak balik seperti kebingungan mencari sesuatu.

"Lo cari apaan?" Tanya Chika

Aran hanya diam sambil menunduk ke bawah kolong meja ruang tamu.

Chika yg merasa ingat sesuatu langsung pergi ke kamarnya. Mengambil sesuatu.

"Lo cari ini". Ujar Chika sambil tangannya terulur di depan Aran

"Kok bisa ada di lo?". Tanya Aran sambil tangannya terulur meraih cincin yg ada di telapak tangan Chika.

" Iya tadi gue nemuin di bawah kolong sofa pas lagi bersih2". Ujar Chika

"Makasi". Ujar Aran datar

"Kalo boleh tau. Fiony siapa?". Tanya Chika ragu

"Orang yg gue sayang". Ujar Aran

" Kalo emang lo sayang sama dia. Kenapa lo mau aja nerima perjodohan ini. Kenapa lo ga sama dia aja?". Ujar Chika suaranya sudah bergetar

"Kalo aja gue bisa sama dia gue ga akan mungkin sekarang sama lo". Ujar Aran dingin

" Kenapa? Seharusnya lo perjuangin dia kalo lo emang bener2 sayang sma dia". Ujar Chika

"Karena dia udah ga ada di dunia ini. Puas lo". Ujar Aran

Seketika Chika diam mematung air matanya sudah tidak bisa ia tahan lagi.

Saat itu juga Aran langsung pergi ntah kemana tanpa memperdulikan Chika.

Chika tidak bisa tidur khawatir karena perasaannya tidak enak. Dia melihat jam yg sudah menunjukan pukul 01.00 malam. Tiba2 smartphone yg dia genggamnya berbunyi. Tertera kontak Aran yg sedang menelfon. Chika langsung menggulir lambang hijau itu kesamping.

" Hallo..". Ujar Chika

"........"

"Okey gue kesana sekarang. Makasi ya". Ujar Chika panik.

Setelah sampai di Rumah Sakit. Di depan ruangan Aran sudah ada Aldo dan Flo.

"Aran knapa kak?". Tanya Chika tangan dan kakinya sudah bergetar

"Tadi di depan caffe Aran nolongin anak kecil yg mau di tabrak Chik. Belum sempat aran menghindar tubuh Aran udah terpental kakinya kebentur trotoar".

Kaki Chika langsung lemas. Flo langsung memapah Chika untuk duduk di kurai ruang tunggu depan ruangan Aran.

Setelah beberapa menit dokter yg menangani Aran keluar.

"Gimana dok teman sy". Tanya Aldo

"Pasien tidak apa2 hanya luka ringan. Tapi di bagian kakinya cukup parah mungkin masa pemulihannya cukup lama sekitar sebulan". Ujar dokter sambil beranjak pergi.

" Makasi dok". Ujar mereka

Setelah dokter pergi Aldo dan Flo pamit untuk pulang pada Chika. Sekarang Chika sedang tertidur di kursi samping tempat tidur Aran.

Sekarang sudah jam 5 subuh. Aran terbangun yg pertama masuk di indra penciumannya bau Rumah Sakit. Aran tidak suka sekali bau Rumah Sakit. Kepalanya sangat pusing. Saat membuka matanya ternyata benar dia sedang berada di Rumah Sakit. Seketika dia ingat apa yg terjadi tadi malam. Saat ingin membalikan badannya ternyata ada seorang gadis yg sedang tertidur.

Aran hanya diam menatap wajah cantik itu. Saat Aran melihat alis gadis itu mengkerut menandakan gadis itu akan bangun. Aran langsung memejamkan matanya. Pada saat itu Chika membuka matanya dan menggeliat karena badanya   terasa pegal karena tertidur seperti itu.

"Hoaaam"

"Ternyata lo belum bangun Ran". Ujar Chika sambil mengelus pipi Aran

"Bangun Ran gue khawatir sama lo. Gue sholat dulu ya". Ujar Chika

Saat Chika sudah menutup pintu. Aran tersenyum.Chika langsung keluar dari ruangan Aran menuju Mushola Rumah Sakit.

Sebelum kembali ke ruangan Aran Chika menghubungi orang tua Aran.

Sesampainya di ruangan Aran. Chika melihat Aran sedang duduk bersandar. Chika langsung menghampirinya.

" Perasaan lo gmna Ran?" Tanya Chika

"Alhamdulillah baik". Jawab Aran

"Gue panggilin dokter ya biar dokter cek keadaan lo". Ujar Chika

"Ga usah gue gpp ko. Boleh minta minum ga?". Ujar Aran sambil menatap Chika

Untuk pertama kalinya Aran menatap mata Chika selembut ini. Tiba2 Chika gugup

" B-boleh bentar". Ujar Chika gugup

"Makasi". Ujar Aran sambil tersenyum menerima gelas yg Chika berikan.

Dan untuk pertama kalinya Chika melihat Aran tersenyum padanya. Jantung Chika semakin berdegup.

" Lo ga ke kampus?". Tanya Aran

"Ga tadi gue udah minta tolong sama Eli buat izinin gue".

Tiba-tiba pintu ruangan Aran terbuka. Dan menampakan wajah dua orang paruh bayah tapi masih terlihat sangat muda dan tampak khawatir.

"Assalamu'alaikum". Ujarnya kompak

"Wa'alaikumussalam". Jawab Chika dan Aran

" Perasaan km gimana sayang? Ada yg sakit? Kenapa bisa gini?". Tanya Shani sambil mengusap kepala anaknya

"Asataga bun. Bunda kaya wartawan deh. Satu2 bun". Ujar Aran sambil terkekeh melihat bundanya

"Dasar km bikin orang khawatir aja. Bukannya jawab malah cengengesan". Ujar Cio

"Aran gpp ko Bun.. Yah..". Jawab Aran sambil tersenyum

"Kita sarapan yuk sayang. Bunda udah bawain nih". Ajak shani pada Cio dan Chika

"Kalo Aran biarin aja ntar dia makannya makanan Rumah Sakit". Ejek Shani pada Aran

"Tega banget bun. Kan Bunda tau Aran ga bisa makan makanan Rumah sakit". Ujar Aran sambil memajukan bibir bawahnya.

Chika yg melihat itu hanya cengo. Tidak menyangka seorang Zahran Putra Khaulah bisa manja seperti itu. Chika sangat gemas ingin sekali menampar bibir Aran.

"Haha.. Bunda becanda sayang jangan manyun gtu km jelek tau". Ujar Shani terkekeh sambil mengeluarkan makanan untuk Aran dari paper bag besar yg dia bawa.

" Biar Chika aja yg suapain Mas Aran Bun. Bunda sarapan aja dulu sama Ayah". Ujar Chika sambil mengulurkan tangannya meraih mangkok yg Shani genggam.

"Yaudah Bunda sama Ayah sarapan dulu ya. Km suapin aja bayi gede itu". Ujar Shani sambil terkekeh.

Chika hanya tersenyum. Dia langsung mendekati Aran.

" Aaaaa.."

Aran langsung memasukan sendok yg ada di depan mulutnya. Chika yg melihat Aran sangat menikmati makananya tersenyum menatap Aran. Aran yg melihat Chika tersenyum tak sengaja ikut tersenyum.

Chika hanya menggelengkan kepalanya saat Aran tidak mau meminum obatnya. Ingin rasanya Chika melempar Aran ke danau toba. Dan untuk pertama kalinya setelah hidup bersama Aran berbulan2 Chika sekarang tau sifat Aran yg sesungguhnya di balik wajah dingin dan mata tajam itu ternyata menyimpan sifat manja.

Soryy Kalo Ngebosenin atau Ga Jelas Guys..

See You👋

Tinggalin Jejak Vote and Komen Guys😉👇

T.A.K.D.I.R [ CHIKARAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang