T.A.K.D.I.R [ CHIKARAN ]

28

Happy Reading <3

_
_
_
_

Setelah sholat subuh berjamaah Chika mengajak Ara jalan-jalan di taman depan Apartemen.

Sekarang mereka sedang jalan-jalan menghirup udara pagi yang belum banyak asap kendaraan.

"Ahhh seger banget". Gumam Chika sambil merentangkan tangannya.

" Kamu ga kedinginan sayang?". Tanya Ara.

"Ga sayang kan ada kamu nanti kalo dingin aku peluk hehe".

" Sayang nanti aku mau ngantor ada rapat direksi".

"Iya sayang kamu mau sarapan apa nanti aku buatin?". Tanya Chika

" Apa ya? Aku pengen nasi goreng keju aja sayang udah lama ga makan itu".

"Oke sayang nanti aku buatin yah". Ucap Chika dan di angguki Ara.

" Tapi ada bayarannya".

"Ihh pamrih dasar kamu mau apa istri aku yang paling gemoy".

"Ihh ko gemoy maksud kamu aku gendut gitu hah?".

" Iya kan emang iya kan kamu ga sendiri sayang berdua tuh sama baby".

"Oiyaya aku lupa hehe".

"Kamu mau diapain atau mau gimana pun tetep cantik sayang". Ucap Ara gemas.

" Ya udah bayaran nasi gorengnya cium".

"Ihh itu mah aku ikhlas sayang nanti ya". Ucap Ara girang

" Sekarang".

"Hah?k-kamu serius ini kan di tempat umum sayang banyak orang tu". Ucap Ara karena banyak sekali orang-orang yang memulai aktivitasnya dengan berolahraga di taman ini. Karena taman ini cukup luas dan punya fasilitas untuk terapi kaki yang di buat dengan batu-batu.

"Ya udah kalo kamu ga mau kamu tidur di luar ya nanti malem dan seterusnya". Ucap Chika sambil melipat tangannya di dada. Ara langsung memajukan wajahnya dan mencium pipi Chika.

" Ko dipipi?".

"Ya terus dimana sayang astaga". Heran Ara

" Nih". Ucap Chika dan memajukan bibirnya.

"Chik malu". Ucap Aran sambil celingak celinguk

Chup.

Chika mengecup ujung bibir Aran dan sontak Aran membulatkan matanya ua tidak menyangka istrinya bisa seperti ini.

" Padahal tinggal gitu aja kamu lebay banget ". Ucap Chika dan berlalu meninggalkan Aran.

" Sayang tungguin".

Setelah puas jalan-jalan dan sarapan bubur ayam di taman. Sekarang mereka sedang mandi berasam karena Chika ingin di gosokan punggungnya oleh Aran. Karena ia sudah kesusahan untuk menggosok punggungnya sendiri.

Setelah mandi Aran bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Chika membantu Aran untuk memasang dasi yang berwarna senada dengan celana dan jasnya.