2

7.3K 527 9
                                    

Happy Reading Guys <3

Bantu Cari Typo 🤭

Tidak terasa sebulan pun berlalu hari ini adalah hari pertunangan Aran dan Chika yang di selenggarakan di kediaman rumah orang tua Aran. Karena ini hanya acara pertunangan cukup dihadiri oleh Keluarga Aran dan keluarga Chika.

Setelah makan malam selesai. Saatnya Aran dan Chika untuk saling memasangkan cincin di jari manis mereka yg di mulai oleh Aran terlebih dahulu.

"Ran mulai besok kamu tinggal sama Chika ya di apartemen". Cio

"Loh ko gtu Yah. Kan kita belum nikah"?. Tanya Aran.

" Ya gpp simulasi Ran. Tujuannya buat kalian lebih deket aja. Kan kalian baru kenal. Ayah percaya ko sama km klo kamu ga akan macem2". Jawab Cio

"Ya udah terserah". Ujar Aran dingin

**

Di sebuah apartemen terlihat seorang gadis sedang sibuk membereskan barang-barangnya sambil menggerutu. Dan di ruang tamu apartemen itu ada seorang pria yang sedang asik dengan gamenya. Tidak memperdulikan gadis yang sekarang sedang menggerutu di kamarnya.

"Dasar ga peka banget jadi orang bantuin gue kek". Gerutu Chika setelah selesai dengan kegiatan beres-beresnya. Setelah itu dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Karena dari tadi siang Chika belum makan karena beres2 dia langsung pergi ke dapur niatnya untuk memasak makan malam karena sudah sangat kelaparan. Saat sampai di dapur dia tidak menduga ada sosok pria yang sedang asik memasak di dapur sampai2 pria itu tidak sadar ada seorang gadis yang sedang memperhatikannya.

Betapa kagetnya Aran saat berbalik menuju meja makan menaruh masakannya ke atas meja dia melihat gadis yg sedang cengar-cengir yang juga melihat dirinya.

"Lu ngapain disitu?". Tanya Aran Dingin

"Lu masak apa?tau aja gue lagi laper". Jawab gadis itu

"Lu bisa liat kan?"

"Makasi ya padahal tadi niatnya gue yang mau masak tapi udah lu duluan".

" Emm."

Setelah selesai makan malam Chika yang mencuci piring kotor dan peralatan masak yang Aran pakai tadi. Saat Chika hendak masuk kekamarnya di berpapasan dengan Aran yang terlihat rapi.

"Mau kmana?" Tanya chika

"Bukan urusan lu". Jawab Aran dingin

"Gue cuman nanya. Ya udah hati2 yang penting lu pulang".

Aran tidak menjawab dia langsung melengos pergi. Malam ini Aran berkunjung ke cafe yg dia rintis bersama sahabatnya Aldo dan Flo. Seperti biasa mereka akan duduk bertiga di lantai atas rooftop cafe mengadu nasip dan di temani cofe kesukaan mereka dan cemilan sampai lupa waktu.

**

Aran bangun karena mendengar suara Adzan dan dia langsung ke kamar mandi mengambil air wudhu dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Selesai sholat subuh seperti biasa dia akan membersihkan tempat tidurnya dan siap-siap untuk jogging.

Tidak terasa sudah 2 jam Aran jogging dia kembali ke apartemennya karena hari ini ada kelas pagi.

Di apartemen Chika sedang memasak nasi goreng di dapur. Saat sedang menata makanan di meja Aran datang dan langsung masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri.

Saat Aran sudah di depan meja makan sudah ada Nasi goreng,susu putih dan sticky not. "Makan gue udah masakin buat lo gue berangkat ke kampus gue ada kelas pagi awas klo lo ga makan".

Terlihat saat Aran membacanya ujung bibirnya terangkat tapi sangat sedikit hampir ta terlihat. Setelah Aran makan dia membersihkan piring kotornya dan langsung keluar apartemen menuju kampus.

Setelah kelasnya selesai Aran menuju kantin karena disana sudah ada Aldo dan Flo yg menunggunya. Tak sengaja matanya bertemu mata coklat yg indah ya pemilik mata itu adalah tunangannya Chika sedang duduk berdua dengan seorang gadis ntah Aran belum tau namanya.

" Woy Ran sini". Ujar Aldo memanggil Aran.

**

Seperti biasa setiap pagi Chika selalu memasak sarapan untuknya dan Aran.
Dia memanggil Aran untuk sarapan dan tidak sengaja terpeleset sehingga badannya tehuyung dengan sigap Aran menangkap tubuh Chika. Tanpa Aran tau degupan jantung Chika sangat cepat karena melihat Aran sedekat ini mata tajam sayu hidung mancung dan bibir tipis berwarna agak kemerahan membuat mulut Chika sedikit terbuka. Di saat itu Aran sedikit tekejut melihat bola mata coklat milik Chika yg begitu indah tapi dia langsung sadar.

"Ehmm..bisa lepas?" Ujar Aran karena Chika mengalungkan tangannya di pundak Aran.

"Ehh..maaf but Makasi". Ujar Chika gelagapan menetralkan detak jantungnya.

Tanpa membalas ucapan Chika Aran langsung duduk di meja makan untuk sarapan. Hanya suara sendok yg terbentur mengenai piring. Tiba2 Aran membuka bicara.

" Lo tau kan perjodohan ini karena orang tua kita?". Tanya Aran yg di angguki Chika

"Gue harap lo ga berharap lebih sama gue". Ujar Aran dingin dan langsung pergi.

Dalam hati Chika merutuki dirinya karena baru saja jantungnya berdebar dan sekarang harus mendengar kata2 menyakitkan dari mulut Aran. Apakah dia sudah mulai menyukai tunangannya yg cuek dan dingin seperti es itu.




Maaf kalo ceritanya ga jelas atau ngebosenin guys..

See you👋

Bisa tinggalin jejak guys vote and komen gratis ko.😉

T.A.K.D.I.R [ CHIKARAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang