Happy Reading<3
"Kenapa? Apanya yang sakit? Kita ke dokter ya" Ucap Chika lembut
"Gpp aku cuman butuh kamu sayang" Lirih Aran
"Aku pengen di peluk kamu" Sambung Aran lagi sambil menggeser tubuhnya agar Chika tidur di samping nya. Chika pun langsung merebahkan dirinya di samping Aran dan langsung memeluk tubuh Aran yang panas sampai menembus baju yang Aran pakai.
Aran tersenyum dadanya terasa sangat lapang akhirnya ia bisa merasakan perhatian Chika dan pelukan nyaman Chika. Air matanya tak henti-hentinya mengeluarkan air mata kebahagiaan.
Chika merasakan tubuh Aran bergetar ia mendongakkan kepalanya menatap Aran. Tangannya yang memeluk Aran pun terulur mengusap pipi Aran lembut.
Aran menundukkan kepalanya mencium kening Chika lembut hingga Chika menutup matanya merasakan bibir lembut Aran yang hangat menyentuh keningnya.
"Aku kangen banget sayang" Lirih Aran setelah melepaskan ciumannya
"Kamu mau makan dulu ga terus minum obat aku siapin?" Tanya Chika
"Nanti aja aku cuman pengen kamu saat ini" Ucap Aran dan di angguki Chika
Aran menutup matanya mencoba untuk tidur lagi dan tangan Chika terulur mengusap kepala Aran lembut dan tak butuh waktu lama Aran pun kembali terlelap. Chika duduk menatap sendu wajah damai Aran yang sudah pulas ia pun mencium ujung bibir Aran dan mengusap lembut rahang tegas Aran. Chika pun keluar dari kamar menuju dapur saat menuruni tangga ia tiba-tiba menangis mengingat bagaimana kecerobohannya. Ia duduk di pertengahan anak tangga ia terisak dan rasa bersalah nya kembali menyeruak di hati dan fikirannya. Tapi tiba-tiba terlintas wajah Aran dan perlakuan Aran selama ini yang sabar mengurus nya padahal ia juga tau pasti Aran juga sangat sedih dan kecewa.
Sekarang Chika sudah di dapur untuk membuatkan Aran bubur agar nanti pas Aran bangun gampang Aran tinggal makan fikirnya. Setelah selesai Chika membawanya ke atas menggunakan nampan. Saat akan masuk ke kamar Chika terkejut pintu tiba-tiba terbuka memperlihatkan wajah pucat Aran.
"Kenapa bangun hmm?" Tanya Chika
"Aku kira kamu kemana aku takut kamu pergi ninggalin aku" Lirih Aran.
Chika menarik lembut pergelangan tangan Aran lalu memerintahkan Aran duduk bersandar di dashboard. Aran pun hanya diam menuruti perintah Chika.
"Makan dulu ya terus minum obat" Ucap Chika dan di angguki Aran
"Makasi sayang buburnya enak" Ucap Aran dan Chika tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
"Ma-mm" Ucapan Aran terpotong karena bibir Chika sudah menekan bibirnya.
"Kamu ga usah ngomong makasi atau maaf aku yang harusnya ngomong gitu maaf buat semuanya dan makasi buat semuanya" Lirih Chika
Aran langsung menarik Chika kedalam pelukannya. Mengelus punggung Chika lembut
"Jangan nyalahin diri kamu sendiri lagi ya sayang ini udah takdir, kita mulai lagi semuanya dari awal ya aku sayang banget sama kamu, bahkan rasa kehilangan aku ga akan sepadan dari apa yang kamu rasain aku ngerti sayang soalnya baby udah hidup di tubuh kamu jadi aku ngerti perasaan kamu gimana jangan merasa kamu ga pantes sama aku jangan kamu ngerasa aku bakal ninggalin atau nyalahin kamu dengan semua apa yang terjadi semisal aku di suruh milih baby atau kamu aku pasti milih kamu sayang bukannya aku ga mau punya baby tapi kamu lebih berarti dari apapun bahkan dari hidup aku jadi plis jangan kaya kemaren ya kita mulai dari awal lagi ya" Ucap Aran lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
T.A.K.D.I.R [ CHIKARAN ]
RomancePERINGATAN!! ZONA 21+ LEBIH BIJAK LAGI DALAM MEMILIH BACAAAN🙏 DOSA TANGGUNG MASING-MASING GUYS🤫😜 Menceritakan dua orang yang di pertemukan oleh TAKDIR. Sekeras apapun kita melawan TAKDIR pasti TAKDIR itu tidak akan bisa kita kalahkan karena itu...