19 🔞

21.7K 594 52
                                    

Happy Reading Guys.. <3

Bantu Cari Typo Guys..👍




Sekarang jam menunjukkan pukul 4 pagi Aran terusik dari tidurnya karena kedinginan. Ternyata selimut yang ia pakai untuk menutupi tubuh telanjangnya menutup tubuh telanjang istrinya. Aran menyingkap selimutnya lalu masuk dalam selimut mencari kehangatan tak sengaja kulitnya bersentuhan dengan payudara sintal milik Chika. Aran mulai gelisah karena miliknya mulai tegang apalagi mengingat  aktivitas yang mereka lakukan tadi malam. Aran mulai mencium wajah Chika dan tangannya tidak tinggal diam meremas payudara Chika lembut memelintir puting payudara Chika. Aran masuk kedalam selimut sekarang wajahnya sudah berhadapan dengan payudara putih sintal dengan puting yang berwarna pink. Aran menjilat puting yang sudah mulai mencuat dan memasukannya ke dalam mulutnya menyesap puting payudara istrinya seperti bayi kehausan.

Chika terusik dari tidurnya karena merasakan geli di dadanya. Chika menyingkap selimutnya terlihat suaminya sedang menyesap payudaranya seperti bayi, mulut kecil Aran terasa menggelitiki payudaranya. Aran mendongak melihat Chika yang sedang melihatnya. Chika tersenyum lalu mengelus kepala Aran. Aran tersenyum tanpa melepaskan mulutnya di payudara Chika. Semakin lama Aran semakin dalam menyesap payudara Chika.

"Eghh.." Lenguh Chika.

Aran melepaskan hisapannya lalu naik melumat bibir ranum Chika. Lumatan demi lumatan bertukar saliva tanpa rasa jijik. Sehingga hawa dingin tadi menjadi panas.

Aran melepaskan tautan bibir mereka. Lalu menatap mata Chika yang sudah sayu.

"Sayang mau lagi ya". Pinta Aran. Chika hanya menganggukkan kepalanya karena jujur Chika juga ingin melakukannya lagi.

"Aku boleh ga keluarinnya di dalem? Tapi klo kamu belum siap juga gpp ntar aku keluarin di luar aja". Ujar Aran

"Terserah kamu sayang. Aku ikut kamu aja aku siap ko kalo emang jadi ya Alhamdulillah. Berarti kita harus siap jagain babynya". Ujar Chika mengelus rahang tegas Aran

"Aku sih siap-siap aja sayang kan bukan aku yang hamil. Aku ga tega aja ngebayangin kamu kuliah terus gendong anak kita kemana-mana di perut kamu. Pengen aku gantiin tapi ga bisa hehe". Ujar Aran

"Ihhh gemesh banget sih sayang banget ya sama aku". Ujar Chika sambil mencubit hidung mancung Aran.

"Iyalah aku sayang banget cinta banget sama kamu. Aku pengen punya baby tapi takut kamu kenapa-napa". Ujar Aran sambil mencium wajah Chika

"Aku gpp ko sayang itu kan emang udah kodrat aku. Aku juga mau kasi kamu keturunan. Ntar kalo di tunda-tunda takutnya ga di kasi".

"Berarti langsung buat nih 10 ronde gimana sayang?" Ujar Aram sambil menaik turunkan alisnya.

"Ihh kamu mau bunuh aku apa gimana?". Pekik Chika memukul dada bidang Aran.

"Hehe..ntar palingan kamu yang mau minta lebih sayang". Ujar Aran cengengesan

Aran langsung melumat bibir Chika membelit lidah Chika. Tangannya memelintir puting payudara Chika memainkannya. " Emphhh" Desahan Chika dalam ciumannya. Tangan Chika meraba penis Aran yang sudah keras dan  kepala penisya berlendir.

Aran merasakan tangan lembut Chika mengelus kepala penisnya. Ciumannya turun ke leher putih Chika menyesap leher Chika hingga meninggalkan jejak kemerahan. Memainkan lidahnya di leher putih Chika dan mulai turun ke payudara Chika. Aran memutar lidahnya di puting payudara Chika. Memainkan puting Chika yang mencuat lalu memasukan puting itu kedalam mulutnya. Menyesap menyedot mengigit puting pink itu. Sehingga Chika blingsatan seperti cacing kepanasan. Aran dengan perlahan memasukan penisnya ke lubang vagina Chika.

T.A.K.D.I.R [ CHIKARAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang