Chapter 14

2.6K 189 7
                                    

Di jalan yang ramai , terdapat seulgi yang sedang clingak clinguk melihat jalanan mencari alamat irene . Dan seulgi pun sampai , seulgi pun sampai di apartemen milik keluarga irene , seulgi membawa irene masuk dalam dan di sambut resepsionis , resepsionis pun langsung mengantarkan seulgi menuju kamar irene, bahu seulgi sudah hampir copot menggendong karna lantai kamar irene di ruang paling atas. Akhirnya seulgi sampai dan menuju kamar irene dan menidurkan irene di kasur nya, di kamar irene hanya dia berdua resepsionis telah meninggalkan mereka .

"Gua tinggal aja kali ya , udah malem gua " seulgi sambil melihat irene , tapi saat seulgi akan beranjak pergi tiba tiba irene merintih menangis.

"Hiks hiks tolong jangan hiks , appa omma tolong hiks "

Selugipun berjalan menuju ke arah irene .

"Hey  irene  kamu kenapa hey " ucap seulgi memegang tangan irene . Namun tiba tiba irene memeluk seulgi erat. Seulgi kaget , dia hanya bisa diam saat irene memeluknya

"Jangan tinggalkan aku , aku takut hikss hiksss hiks jangan pergi kumohon hiks "

"Iya aku tidak akan meninggalkan mu irene tenanglah , kamu baik baik saja sekarang "  . Irene pun dengan cepat menggelengkan kepala

"Aku tidak berani sendiri hiksss hikss , aku aaku ingin kamu disini , apakah bisa hikss " ucap irene

"Tidak apa , aku akan menemani sampai pagi datang, tidur lah kamu terlihat lelah " ucap seulgi . Irene pun mengagukan kepala.

"Amm tapi bisakah kamu tidur bersama ku ? " tanya irene ragu ragu , seulgi hanya menggukan kepala , irene tersnyum .

"Satu ranjang bersama ku ? Apakah mau? " . Seulgi pun langsung melebarkan matanya , tidak percaya dengan keinginan irene.

"Aku di sofa saja ya, tidak apa kok  lagian sofa nya panjang cukup untukku " . Irene langsung merubah raut wajahnya menjadi ingin menangis, seulgi panik melihat irene hendak menangis .

"Iya kita tidur berdua di ranjangmu , tapi kamu ganti baju dulu kamu sangat bau alkhol rene" . Irene mengangguk dan tersenyum , irene bangkit mengambil baju dan berganti baju di kamar mandi . Seulgi pun terdiam melihat kepergian irene. Dan dia teringat akan janji dia kepda ryujin .

*JIN , GUA GA BALIK LO GAUSAH NGEJMPUT GUA, GUA LANGSUNG KERUMAH , MOBIL GUA LU BAWA AJA KITA KETEMU DI KAMPUS YA , SORY JIN ( isi pesan seulgi kepada ryujin )

"Maaf jin kali ini gua bohongin lu dulu " ucap seulgi menatap layar ponsel nya .

Di kamar kediaman manoban , terdapat pasangan suami istri yang sedang berbicara serius.

" hon, apakah tidak terlalu cepat menikahkan lisa dengan jennie" tanya jiah . Minho pun menghampiri jiah dan duduk di tepi ranjang bersama .

"Tidak jiah, lebih cepat lebih baik aku tidak ingin sesuatu terjadi pada jennie, dan aku tidak ingin lisa menjadi perbincangan buruk di publik nanti" . Jiah terdiam, apa yang di katakan suaminya benar , tapi sejujurnya jiah masih belum percaya jika lisa melakukannya .

"Hon, tapi aku masih belum 100% percaya jika lisa melakukan itu kepada jennie, "

"Terserah sayang, aku mendengar sendiri rintihan jennie dan mendengar pengakuan jennie , apakah kau mengira aku menuduh lisa yang tidak tidak hem? " jiah pun langsung mengelengkan kepala dengan cepat , dia hanya tidak percaya bukan ingin menuduh suaminya .

"Tidak sayang aku percaya kepadamu, lagi pula lisa juga bersedia menikah dengan jennie jadi tidak masalah kan " ucap jiah dengan mengelus pundak sang suami .

"Huh , iya sayang untung saja lisa mau bertanggung jawab , kalo tidak entah mau jadi apa lagi muka ku di perusahan sayang " minho pun merubah raut wajahnya masam .

My teacher is my wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang