Chapter One

2.7K 256 7
                                    

'KLANG'

'KLANG'

Suara benda besi yang saling berbenturan memenuhi lapangan itu. Decak kagum pun terdengar dari orang-orang yang menonton.

'KLANG'

Pedang salah satu di antara dua orang yang sedang bertarung itu terpental ke atas dan ditangkap oleh lawannya.

Pemuda yang kalah menghela nafas sambil tersenyum. "Anak panglima perang memang berbeda,"

"Luar biasa, [Name]-sama!" Viola, pelayan yang selalu mendampingi [Name] bertepuk tangan bangga.

"Kalau sekarang kita dalam perang sungguhan, kamu pasti sudah mati!" Kata [Name] yang masih berusia 12 tahun itu dengan ceria pada lawannya.

"Dia tersenyum tapi kata-katanya mengerikan," Bisik murid lainnya ber-sweat drop.

"Baiklah, pelatihan selesai. Kalian boleh pulang!" Ucap pelatih.

Sekolah Prajurit Pemula adalah sekolah di mana anak-anak yang berusia 7-12 tahun diajarkan dasar-dasar menjadi seorang prajurit. [Name] yang akan lulus tahun ini, tampaknya tidak ingin menyerahkan peringkat pertamanya pada murid lain.

"[Name]-chan!" Seorang gadis berambut hitam menghampiri [Name] yang sedang membersihkan dirinya di toilet.

"Kiyoko-chan!" Kaget [Name]. "Kenapa kamu menghampiriku sampai ke sini?"

Shimizu Kiyoko adalah putri dari kepala tabib istana. Gadis yang lebih tua 2 tahun dari [Name]. Surai hitam, mata yang mempesona serta tahi lalat di dekat bibirnya membuatnya disukai banyak anak laki-laki. Ia bersekolah di Sekolah Umum Bangsawan, tidak seperti [Name] yang memang berambisi untuk menjadi panglima perang seperti ayahnya sehingga masuk ke Sekolah Prajurit.

Meskipun banyak orang yang mengatakan kalau [Name] tidak mungkin mewujudkan mimpinya itu karena ia adalah perempuan dan biasanya laki-laki yang menjadi panglima perang kerajaan. Namun prestasi [Name] di sekolahnya membuat orang-orang yang meremehkannya terdiam.

"Hehe... Kau tahu? Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat," Bisik Kiyoko.

"Kenapa bisik-bisik segala?"

"Karena tempat itu rahasia..." Kata Kiyoko. "Yah, itu yang dikatakan pangeran."

"Pangeran? Maksudmu pangeran Raiden?"

Kiyoko mengangguk. Pangeran Raiden adalah putra mahkota alias anak Raja. Ia adalah anak pertama dan satu-satunya dari Raja dan permaisuri. Belum ada kabar kehamilan dari selir-selir Raja, jadi untuk saat ini bisa dipastikan kalau Raiden adalah calon penerus takhta alias calon Raja.

Pangeran Raiden adalah pemuda yang cukup tampan. Bersurai pirang dan mata hijau yang mempesona. Tahun ini ia akan menginjak usia 14 tahun.

"Pengeran mengajak kita ke taman rahasia di istana." Kata Kiyoko lagi.

"Taman rahasia?"

"Mungkin dia mau bermain dengan kita karena sebentar lagi kan ulang tahunnya. Atau... Dia hanya ingin bertemu denganmu diam-diam hihihi," Goda Kiyoko.

"Apa maksudmu?"

"Kau tahu maksudku,"

"Tidak. Aku tidak tahu."

"Cih, kau ini tidak peka!" Kiyoko menherucutkan bibirnya. "Dia itu kelihatannya suka padamu."

"Eh? Tidak mungkin," Balas [Name].

"Ih, benar tahu!" Ucap Kiyoko. Meskipun dia cukup cemburu juga. Bukannya benar-benar jatuh cinta, tapi siapa sih yang tidak menyukai Pangeran Raiden yang mempesona itu? Tentu saja semua gadis di kerajaan ini akan patah hati jika pangeran itu memiliki kekasih apalagi menikah nanti.

•𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮 𝐇𝐚𝐫𝐞𝐦 𝐂𝐚𝐬𝐭𝐥𝐞•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang