Chapter Eleven

672 128 17
                                    

Oikawa menunggu cukup lama di kamarnya. Entah sudah berapa kali ia bercermin dan merapikan penampilannya.

Akhirnya orang yang ditunggu-tunggu dirinya telah datang. Orang itu adalah sang Ratu Kaizen.

"Selamat datang, Yang Mulia," sambut Oikawa dengan senyum mempesonanya. "Silahkan masuk,"

Mariko pamit untuk meninggalkan mereka di kamar itu dan Oikawa menutup pintu. Perhatian [Name] langsung tertuju pada sebuah lukisan besar di dinding. Lukisan yang menggambarkan si pemilik yaitu Oikawa sendiri. "Orang ini cukup narsis ya..." Batin [Name].

Oikawa memerhatikan [Name] yang memakai baju tidur. Entah kenapa menurutnya wanita itu lebih cantik saat memakai pakaian tidur seperti itu. Apalagi rambutnya yang digerai bebas saat ini. Rasanya Oikawa semakin terpesona.

"Dalam balutan gaun ataupun baju tidur, anda tetap cantik, Yang Mulia," ucap Oikawa merona merah.

[Name] melirik Oikawa yang masih memakai setelan jasnya. "Terimakasih, pangeran Oikawa."

"Ey, panggil saja saya Tooru. Saya akan sangat senang jika Yang Mulia memanggil saya begitu." Ucap Oikawa.

"Baiklah, Tooru," Ucapan [Name] membuat Oikawa semakin merona.

"Kalau begitu, apakah Yang Mulia mau pergi bersama saya?" Oikawa mengulurkan tangannya sopan.

"Pergi?"

"Pergi kencan, Yang Mulia."

›››‹‹‹

Oikawa dan [Name] pergi diam-diam dari istana. Sama seperti [Name], ternyata Oikawa pandai menyelinap. Mereka mengelabui pengawal dan menyelinap keluar istana. Meski hampir ketahuan beberapa kali, tapi mereka berhasil lolos. [Name] merasa kalau pengalaman ini sangat seru.

Mereka menaiki kuda berdua. Oikawa meminjamkan [Name] salah satu mantelnya agar [Name] tidak kedinginan. [Name] tidak tahu Oikawa akan membawanya kemana. Meski begitu, ia sudah cukup senang karena bisa keluar istana.

Beberapa saat kemudian, mereka akhirnya sampai di sebuah hutan yang dihuni oleh sekelompok pemburu. Oikawa membantu [Name] turun dari kudanya lalu menggandeng tangannya menuju ke sebuah tempat di dalam hutan itu.

"Tooru, kita mau kemana?" Akhirnya [Name] bertanya.

"Saya tahu tempat yang bagus di sini, Yang Mulia. Berkat kemampuan mengumpulkan informasi Iwa-chan." Jawab Oikawa.

"Iwa-chan?"

"Ah, Iwaizumi, dia tangan kanan saya. Yang wajahnya galak itu." Oikawa tidak melepas tangannya dari [Name] dan terus berjalan menyusuri jalan setapak di hutan itu.

Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah sungai yang sangat indah. Bahkan ada air terjun yang indah. Meskipun ini malam hari, tapi bulan purnama dan kunang-kunang menerangi tempat itu.

 Meskipun ini malam hari, tapi bulan purnama dan kunang-kunang menerangi tempat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮 𝐇𝐚𝐫𝐞𝐦 𝐂𝐚𝐬𝐭𝐥𝐞•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang