Almost (jepdin)

36 4 0
                                    

Hari ini hujan.
Dan sialnya, Dino lupa membawa payungnya untuk menyelamatkannya dari tetesan hujan sampai ke halte bus dekat kantornya. Belum lagi, hujan saat ini terasa sangat deras. Sehingga membuat pemuda bermata tajam itu mendesah pelan karena terjebak di lobi kantor sendirian.

Sambil menatapi tetesan hujan yang turun, ia melamunkan banyak hal. Bahkan ia pun tidak mendengar suara langkah sepatu yang berjalan mendekat kearahnya.

"Sendirian aja, Din," kata pemuda berlesung pipi sambil melepas jas yang dipakainya dan menggulung lengan kemejanya sampai batas siku. Yang ditanya pun terlonjak kaget dan menoleh ke arah sumber suara.

"Hehe pak Jeff. Iya pak. Saya lagi nunggu hujan. Maklum, ceroboh, lupa bawa payung. Hehe," jawabnya sambil cengengesan. Lawan bicaranya pun hanya menggelengkan kepala pelan.

"Hhmm.. Gimana kalau kamu bareng saya aja? Sudah jam segini juga. Kamu yakin, bakalan ada bus yang lewat? Hujannya awet loh," tawar Jeff. Dino yang mendengar pun berpikir sejenak. Kalau ia menolak ajakannya, ia tak tahu harus sampai kapan terjebak hujan. Tapi kalau menerimanya, arah perjalanan pulang atasannya sama dia nggak searah. Kasihan kalau atasannya harus putar arah lumayan jauh.

Seakan bisa membaca pikiran, Jeff langsung membuka suara, "bukannya lebih baik saya antar? Setidaknya kamu cepat sampai rumah. Kalau urusan saya pulang sih gampang. Saya masih ada kenalan di daerah kamu kok,". Setelah Jeff menjawab seperti itu, pemuda itu menatap Jeff ragu.

"Beneran nggak ngerepotin nih pak?" tanya Dino ragu. Jeff yang mendengarnya langsung tertawa. Benar benar lucu sekali sekretarisnya ini.
"Nggak kok. Udah ayo kita pulang. Tapi maaf ya, karena saya nggak bawa payung juga, kita sepertinya harus lari ke parkiran," kata Jeff. Lawan bicaranya hanya menganggukkan kepala. Dan kemudian mereka bersiap dan berlari dengan menggunakan jas Jeff sebagai pelindung kepala. Begitu sudah sampai, mereka pun langsung masuk kedalam mobil milik jeff.

"Maaf ya, ternyata malah ujung ujungnya basah juga," kata Jeff merasa bersalah sambil menoleh ke arah sekretarisnya yang sedang mengusak kepalanya yang basah terkena tetesan air. Jeff yang melihat baju sekretarisnya agak basah pun terpaku.

"Nggak apa apa kok pak. Setidaknya sekarang kita udah sampai mobil. Hehe," jawabnya sambil nyengir. Namun Jeff tidak membalas ucapannya. Hanya tetap terdiam menatap sekretarisnya.

Gimana ya. Kemeja bagian depannya basah dan sedikit tembus pandang, sehingga jeff bisa melihat jelas yang tercetak di kemeja sekretarisnya. Belum lagi rambut basah yang acak acakan, tetesan air yang mengalir turun mengenai pipi dan lehernya membuat Jeff jadi meneguk ludah pelan. Jeff jadiー

"...pak?". Tidak ada jawaban.
"...Bapak?" Masih tidak ada jawaban
"..Jung Jeffrey!"
"E-eh iya. Kenapa?" tanya Jeff gelagapan. Yang ditanya pun bibirnya mengerucut.
"Bapak saya panggil dari tadi, nggak nyaut-nyaut. Kenapa sih pak?" tanya Dino. Yang ditanya pun buru buru mengalihkan tatapannya kembali ke kemudi. "Bukan apa apa. Ayo pulang," kata Jeff sambil melajukan mobilnya.

Selama perjalanan, keduanya hanya terdiam tanpa ada percakapan apapun. Bahkan sampai ke apartemen milik dino.

"Ehm.. Terimakasih pak sudah mau mengantar saya," cicit dino pelan. Jeff pun mengangguk sambil tersenyum. Namun, dino yang sudah berpamitan pun belum beranjak juga dari dalam mobil. Membuat Jeff kebingungan.

"Ada apa, din? Ada yang ketinggalan?" tanya Jeff. Yang ditanya sudah mulai membuka mulut, namun urung dikatakan. Ia nampak menimbang-nimbang sesuatu.

"Ehm..Bapak mau numpang mandi sekalian di apartemen saya? M-maksud saya, bapak kan basah kuyup juga. Kalau tidak diganti, takutnya bapak bisa flu," kata dino gelagapan. Jeff pun mengangguk mengiyakan ajakan dino.

Sesampainya di apartemen, dino langsung menyuruh Jeff untuk mandi lebih dulu, dan ia akan memberikan pakaian kebesaran yang dimilikinya untuk dipakai Jeff. Jeff keluar kamar mandi hanya dengan melilitkan handuk di pinggangnya dan sambil mengusak kepalanya yang masih basah dengan air. Membuat Dino terpana melihatnya.

"Kenapa din?" tanya Jeff. Dino yang ketahuan melihat intens atasannya pun buru buru kabur. "Nggak. Saya mau mandi dulu. Permisi," katanya. Jeff hanya mengangguk dan kemudian memakai pakaian yang di pinjamkan dino. Setelahnya ia duduk di pinggiran kasur sambil menatap sekeliling kamar dino. Untuk ukuran orang yang tinggal sendiri, menurut Jeff, dino orang yang sangat rapi. Terlihat dari bagaimana dia mengorganisir semuanya.

Setelah selesai mandi, dino yang baru keluar kamar mandi pun tidak melangkahkan kakinya dengan benar. Belum lagi, ditambah kaki Jeff yang tanpa sengaja membuatnya tersandung sehingga harus menubruk atasannya hingga terdorong ke kasur dan tanpa sengaja....mereka berciuman.

Buru buru dino bangkit pelan dengan wajah memerah. "M-maaf pak. Saya nggak sengaja! Maaf ya pak," kata Dino. Jeff yang memproses semuanya pun hanya mengangguk pelan. Mereka pun kembali canggung.

"Ah iya. Anu.. Itu.. Terimakasih udah izinin saya numpang mandi dan pinjem baju kamu," kata Jeff membuka suara.

"Harusnya saya yang berterimakasih sama bapak, karena udah ngizinin saya buat numpang di mobil bapak," jawab Dino pelan. Jeff pun mengangguk-angguk. Suasana pun kembali hening lagi.

"Ehm.. Kalau begitu, saya ijin pulang ya. Terimakasih atas pinjaman bajunya. Nanti daya kembalikan," kata Jeff. Dino pun hanya mengangguk dan tersenyum. Dan setelahnya, Jeff pun buru buru kembali ke mobilnya. Sedangkan dino, setelah kepergian Jeff, ia pun merosot turun sambil memegang bibirnya. Ia masih teringat kejadian tadi yang membuatnya tanpa sengaja mencium bibir Jeff. Tak jauh beda, Jeff juga jongkok dan bersandar disamping pintu mobilnya sambil memegang bibirnya juga.

Rasanya....bibirnya manis.

Eh. Nggak. Nggak boleh. Jeff ga boleh kepikiran kayak gini. Dia harus buru buru pulang sebelum di amuk mama nya.

Tapi sayangnya, disepanjang perjalanan, yang ia ingat adalah kejadian sejak pulang kantor tadi.




Sepertinya, cupid sudah beres melakukan tugasnya ya?

Sepertinya, cupid sudah beres melakukan tugasnya ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tale of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang