"Kenalin, gua Gematala. Tapi panggil aja Gema," kata orang itu sambil memamerkan lesung pipinya itu. Orang yang lebih mungil itu hanya terdiam.
"Nama lo siapa?" Tanya pemuda berlesung pipi itu tanpa menyerah.
"Adira," Orang itu pun mengangguk puas.***
"Dira, gua mau nembak orang, doain ya! Semoga dia mau nerima gua,"
"Semoga dia nolak lo, kasian punya pacar clumsy kayak lo,"
"Jahat amat, Dir. Tega bener sama gua,"
"Bercandaaaa, semoga sukses ya!"
"AAMIIN!"
***
"Dira! Nata nerima gua! Nanti gua traktir lo sebagai terimakasih udah dukung gua, hehehehe,"
"Syukur kalo gitu, gua minta traktir steak dari wagyu ya,"
"Jangan mahal-mahal dong, Dir. Akhir bulan nih, ntar gua makannya sisa nasi sama garam doang gimana,"
"Hahahaha, derita lo sih. Bercandaa, traktirannya ditunggu ya,"
"Oke sip!"
***
"Dira, gua putus sama Nata,"
"Putus kenapa?"
"Nata lebih milih Tera dari pada gua,"
"....."
"....."
"Nanti malem, mau keliling kota nggak?"
***
"Gem, mau kenalan sama temen gua nggak? Siapa tau cocok,"
"Atur aja,"
"Lo sama dia gimana jadinya?"
"Ya nggak gimana-gimana, obrolan kita udah berhenti lama. Nggak cocok,"
"Oke deh kalo gitu, mau gua kenalin lagi ke yang lainnya?"
"Nggak dulu deh, Ra. Gua mau fokus sendiri dulu aja,"
***
"Ra, kalo misalkan gua suka sama lo gimana?"
"Ya nggak gimana-gimana, emangnya kenapa? Lo mau kita pacaran emang?"
"Nggak ah, gua nggak mau kehilangan lo,"
"Maksudnya?"
"Kalo kita cuma temenan, gua nggak akan kehilangan lo. Tapi kalo gua pacaran sama lo, nantinya kalo gua putus, gua akan kehilangan lo sebagai pacar, teman sekaligus sahabat dan gua nggak mau itu,"
"Tapi kalo berdasarkan perasaan lo sendiri gimana?"
"Ya suka. Tapi ya gitu deh, jalanin aja dah,"
***
"Gem, kalo misalkan gua suka sama lo gimana?"
"Ya lo tau jawaban gua kan? Gua emang suka lo juga, tapi gua nggak mau ngelewatin batas pertemanan kita, cukup kita jalanin aja,"
"Oke,"
***
"Gem, selama ini lo bersikap baik sama gua tuh maksudnya apa sih? Lo mau kita gimana?"
"Ya nggak gimana-gimana, Ra. Gua juga bingung, kita jalanin aja,"
***
"Ra, lo rencana nikah usia berapa?"
"Paling 2 tahun lagi dari usia gua sekarang rencananya,"
"Kalo nikah, lo mau tetep kerja apa dirumah aja?"
"Gua sih mau tetep kerja, biar ada pemasukan, kenapa emang?"
"Nggak, gua lagi mikir aja, kalo misalkan kerja kan berarti nanti kalo punya anak, kita bagi tugas buat ngejagainnya,"
"Planning amat, Gem. Emang lo mau serius sama gua?"
"Ya nggak tau juga sih, bingung,"
***
"Setelah sekian lama kita kenal dan buat gua bertanya-tanya, akhirnya gua nyimpulin satu hal. Lo nggak pernah jawab dengan jelas, karena lo ragu kan, Gem?"
"Iya,"
"Oke, kalo gitu gua butuh closure yang pasti, gua harus move on atau nggak?"
"Move on aja, bukannya selama ini kita emang cuma temenan?"
"........"
"Makasih closurenya, sekarang gua tau, gua harus apa,"
"Iya sama-sama,"
***
Sekarang aku sadar satu hal. Aku memang bukan pilihannya sejak awal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tale of Us
AcakKumpulan ide yang tidak sempat terealisasikan warning❗ - harsh words - bxb - mature content please be a smart reader. if you don't like it just don't read it