Chapter 5. Journey To The Kingdom Of Grigolin

1.8K 112 3
                                    

Didaerah terpencil dekat dengan air terjun langit,terdapat sebuah kasti tua.Tetapi walaupun sudah lama dibangun,kastil itu masih terlihat kokoh sampai sekarang.

Kastil itu terlihat cukup normal seperti kastil-kastil lainnya.Tapi yang aneh dari tempat itu adalah langit diatas kasti tua itu selalu terlihat mendung dan suram walaupun daerah disekitarnya cerah.Di sekitar katil itu pula banyak naga yang berkeliaran bebas dan terbang kesana-kemari.Hal seperti itu bukanlah hal yang sering dilihat bagi orang-orang biasa.

Didalam ruangannya,Neil duduk dengan tenang diranjangnya.Tak beberapa lama kemudian pintu kamarnya terbuka perlahan.Tiga orang berzirah besi memasuki ruangan tempat Neil berada.

Neil dengan dingin menatap orang-orang yang telah mengganggu ketenangannya itu.Ketiga orang itupun langsung dibuat bergidik oleh tatapan Neil.

"siapa kalian?.." tanya Neil dingin

Ketiga orang itu tak ada yang menjawab.Tubuh mereka bertiga bergetar ketakutan.Sampai salah dari ketiga orang itu memberanikan diri untuk menjawab Neil.

"ka-ka-kami untusan dari ratu Carissa.Raja dan ratu memerintahkanmu untuk segera menemui mereka" ujar orang itu gemetar

"aku hanya melaksanakan perintah dari satu orang.Dan orang itu bukanlah Carissa ataupun Victor" balas Neil kemudian memalingkan tatapannya

"ta-tapi ini adalah perintah"

"kau tidak dengar ucapanku,huh?!"

"bukan begitu.Kami hanya...hanya.."

"apa?...kalian hanya apa?"

"ini adalah titah raja dan ratu.Kau tidak bisa seenaknya menolaknya" ucap orang kedua dari tiga orang itu

"aku tidak peduli siapa mereka.Jika mereka ada keperluan denganku maka mereka yang harus mendatangiku.Bukan sebaliknya"

"kau ini!!"

Ketiga orang berzirah besi itu bersamaan memegang pedang yang terikat dipinggang mereka dan siap untuk mencabutnya.Sebaliknya,Neil hanya melirik sedikit kearah orang-orang itu dengan tatapan memandang tajam.

"hentikan itu!.Jika kau membunuh mereka dikamarku maka aku yang akan kerepotan nantinya" ujar Neil

Ketiga orang itu terlihat kebingungan sambil menggaruk kepala mereka serempak. "apa yang kau bicarakan?"

"dia bicara padaku" sela Lucy tiba-tiba.Entah dari kapan,Lucy mendadak sudah berada dibelakang ketiga orang berzirah itu.Tangan kanannya sudah terangkat dan siap menebas orang-orang itu menjadi dua

Sontak saja orang-orang itu menjauh dari Lucy sambil berteriak histeris.Suara meninggi sampai tingkat paling tinggi tanpa sadar.Dan yang Lucy lakukan hanya menertawakan pengecut-pengecut itu.Sebaliknya,Neil tetap tak bereaksi dan hanya diam tak memperdulikan kelakuan partnernya itu.

"apa kau sudah puas?.Berhentilah bermain-main" ucap Neil sinis

"mereka hanya orang-orang tak berguna.Tak akan ada yang merindukan mereka bahkan jika mereka mati" balas Lucy

Mendengar perkataan Lucy,ketiga orang berzirah itupun bersujud sambil memohon-mohon pada Lucy.

"kami mohon jangan bunuh kami.Kami hanya melaksanakan perintah.Kami tak pernah berniat mengganggu kalian atau apapun"

"terlambat.Tak akan kulepaskan kalian" ucap Lucy sambil kembali mengangkat tangannya

Tepat saat Lucy ingin menebaskan tangannya.Neil dengan cepat menghentikannya dengan menangkap tangan Lucy.Padahal jarak antara mereka berjarak lebih sekitar 4 meter lebih.Tapi dalam sekejap mata Neil sudah berada disebelah Lucy.

Dragon Slayer : The End Of legend (book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang