"ayah,ibu" dengan riang Cryska kecil memanggil ayah dan ibunya yang baru memasuki rumah tempat mereka tinggal.
Disambut dengan senyuman cerita dan pelukan hangat anak perempuannya.Orang tua manapun pasti akan merasa bahagia.
Tak beberapa lama kemudian Myra kecil pun datang membawa keranjang berisi tanaman yang ia kumpulkan dari hutan sebelumnya.Begitu melihat senyuman hangat ayah dan ibunya,Myra langsung menjatuhkan keranjang ditangannya dan berlari memeluk kedua orang tuanya bersama Cryska.
"ayah,ibu.Kalian sudah kembali" ujar Myra kecil riang
sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala Myra. "kalian sepertinya rindu sekali.Apa ayah dan ibu pergi terlalu lama?"
"tentu saja,ayah dan ibu pergi terlalu lama.Myra sampai mengeluh setiap hari kapan kalian akan pulang" jawab Cryska sambil mengeratkan pelukannya
"Cryska juga mengeluh setiap hari" ujar Myra
"kaliankan sudah besar.Jangan manja terus seperti ini" ujar sang ibu sambil melepaskan pelukan kedua anak perempuannya
Cryska tersenyum jahil sambil menjulurkan lidahnya. "biar saja" balasnya
Cryska memejamkan matanya dan merasakan kehangatan pelukan kedua orang tuanya.Tapi tiba-tiba kehangatan itu seketika hilang dan mendadak Cryska merasakan sentuhan dingin.Sontak saja Cryska membuka matanya dan memandang ke arah ayah dan ibunya.Tapi yang Cryska lihat dihadapannya adalah patung es yang menyerupai kedua orang tuanya.
Cryska melepaskan pelukannya sambil berteriak histeris.Bersamaan dengan itu entah kenapa tiba-tiba seisi rumahnya dilahap api.Padahal beberapa menit sebelumnya semuanya baik-baik saja.
Ditengah-tengah suasana yang mencekam,tiba-tiba Cryska mendengar teriakan Myra dari luar.Secara reflek langsung saja Cryska berlari menuju sumber suara itu.Begitu keluar,hal pertama yang dilihat Cryska adalah Myra dan kedua orang tuanya.Dihadapan mereka berdiri satu pria dan satu wanita berpakaian serba hitam.Ayah dan ibu tampak mencoba melindungi Myra dari kedua orang itu.
"cepat katakan dimana gulungan itu disembunyikan!" ujar pria berpakaian hitam itu sambil mencabut dua bilah pedang dari sarungnya
"kami lebih baik mati dari pada memberitahukannya padamu.Gulungan itu berisi sesuatu yang tidak seharusnya diketahui manusia sepertimu!" balas sang ayah lantang
Mendengar perkataan sang ayah,pria berpakaian hitam itu tiba-tiba tertawa sambil sedikit menunduk.
"jadi kalian lebih memilih untuk mati.Baiklah,biar aku yang mencabut nyawa kalian" ujar pria itu
Ayah berlari menuju Eric dengan tangan terkepal.Bersamaan dengan itu Eric maju dengan menggenggam dua bilah pedang ditangannya.Mereka berdua saling berselingan dan menyerang bersamaan.Tapi tiba-tiba ayah terjatuh karena tebasan pria itu mengenai dadanya.
Melihat ayah tergeletak tak berdaya,ibu sontak berlari menghampirinya.Tapi baru beberapa kali melangkah,mendadak wanita yang bersama pria berpakaian hitam itu muncul tepat di hadapan ibu.Dengan cepat wanita itu menyentuh leher ibu dengan tangan kirinya.Seketika tanpa sebab yang jelas kepala ibu langsung terlepas dari lehernya dan darah bermuncratan keluar dengan deras.Cryska dan Myra serempak berteriak histeris.Sontak saja perhatian kedua orang itu langsung tertuju pada Myra dan Cryska.
"Eric,ternyata masih ada lagi" ujar wanita itu
Pria bernama Eric itu hanya menunjukkan ekspresi datar. "bunuh mereka,Lucy" perintahnya
Wanita bernama Lucy itu dengan tenang dan disertai senyuman keji langsung berjalan menuju Myra.Dengan kaki gemetaran,Myra tidak bisa berbuat apa-apa selain terdiam kaku.Melihat kedua orang tuanya terbunuh di depan matanya,Cryska tiba-tiba merasakan sesuatu di dalan dirinya.Darahnya serasa bergejolak dan detak jantungnya berubah cepat.Tanpa sadar tanah tempat Cryska berpijak beku menjadi es.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dragon Slayer : The End Of legend (book 2)
FantasySequel dari Dragon Slayer : Rise Of The Undead Dragon 4 tahun telah berlalu sejak serangan Deadly Serpent di Alesia.Kematian Albert yang tiba-tiba merupakan pukulan keras bagi Claire,Myra,dan Cryska.Ditambah lagi dengan hilangnya Neil semakin memper...