Chapter 22. Counter Attack

2K 115 7
                                    

"Anna,apa kau sudah selesai dengan yang disana?!" tanya Neil sambil berteriak karena jarak diantara mereka yang cukup jauh

"Sebentar lagi!" balas Anna sama kerasnya

Dengan langkah berat,Anna memapah tubuh Claire yang masih belum sadar juga sampai sekarang.Sambil sesekali berhenti dan mengatur napasnya,Anna bersusah payah menyeret Claire yang beratnya tak sebanding dengan tubuh mungil Anna.

"Cih,kenapa aku yang harus melakukan ini.Aku ini seorang putri.Biasanya aku hanya harus duduk manis dan memberikan perintah.Tapi kenapa sekarang aku harus melakukan aktivitas fisik seperti ini?!" keluh Anna dengan suara pelan

Sementara itu Neil juga sibuk menggendong Myra keluar dari gubuk tua tempat mereka berada.Entah untuk alasan apa Neil melakukan ini semua.Tepat setelah mengalahkan Necromancia,Neil membawa semua yang terluka dan menjejerkan mereka hanya dengan beralaskan tanah.

Beberapa saat setelah itu,Anna membaringkan tubuh Claire sama seperti yang lain.Sambil melemaskan otot di tubuhnya,Anna pun kembali menghampiri Neil.

"Sudah semua.Sekarang apa?" tanya Anna sambil memegang pundaknya yang masih pegal

Neil tak langsung menjawab dan hanya mengusapkan kedua telapak tangannya satu sama lain.Seketika,api emas perlahan menyala di tangan Neil.

"Falcor,pinjamkan aku kekuatanmu" ucap Neil dengan suara pelan.Anna yang berada tepat di sebelah Neil tampaknya tak mendengarnya dan hanya diam memperhatikan.

Neil kemudian berlutut dan mendekat ke arah Myra.Dengan lembut,Neil mengoleskan api emasnya ke sekujur tubuh Myra.Anna hanya bisa melihat ke arah Neil dengan tatapan bingun.Beberapa saat kemudian,luka-luka di tubuh Myra perlahan menutup.Dalam beberapa menit,semua luka di tubuhnya hilang seperti tak pernah ada.

Setelah semua luka Myra tersembuhkan,Neil segera menarik tangannya dan mengusap dahinya. "Baiklah,satu selesai" ucapnya

"Apa yang barusan kau lakukan padanya?" tanya Anna tiba-tiba

Neil sontak menoleh ke arah Anna lalu menunjukkan api emas di tangannya. "Aku hanya menyembuhkan luka-luka di tubuhnya.Api emas ini bukan hanya berguna untuk melawan kegelapan saja.Tapi juga bisa menyembuhkan luka dan cedera" jelas Neil

"Hoo....jadi begitu.Kekuatanmu itu cukup berguna juga" balas Anna sambil memegang dagunya

Neil hanya tersenyum tipis.Beberapa saat kemudian,Myra terlihat mulai sadar.

"N-Neil..." panggil Myra dengan suara lemah begitu membuka matanya

"Myra,syukurlah kau sudah bangun" ujar Anna riang sambil membantu Myra berdiri

Myra dengan bingung melihat keselilingnya "A-apa yang terjadi?.Seingatku tadi..." Myra tiba-tiba terhenti dan memegang kepalanya sambil meringis kesakitan

"Tak perlu kau ingat-ingat lagi.Yang penting sekarang kau selamat" balas Neil sambil tersenyum ramah padanya

Melihat sikap Neil padanya,wajah Myra mendadak berwarna merah merona.Anna tiba-tiba saja terlihat sedikit kesal dan memalingkan wajahnya.

"Apa-apaan kau Neil?.Apa kau selalu bersikap sebaik itu pada semua orang?.Bukan hanya padaku?" ucapnya dalam hati. "Tunggu...kenapa aku jadi kesal seperti ini?.Apa urusanku?.Aku belum lama mengenal Neil.Sementara Myra dan Neil adalah teman lama,sudah sepantasnya mereka sedekat itu.Tapi.....rasa sakit apa yang kurasakan di dadaku ini?" lanjutnya murung

Anna beberapa saat kemudian melirik ke arah Neil. "Pertama kali aku bertemu dengannya sikapnya sangat berbeda dari sekarang.Dia dingin seperti es dan tatapan matanya seperti memandang rendah orang lain.Tapi sekarang dia terasa sangat hangat dan peduli pada teman-temannya.Jadi yang mana diri Neil yang sebenarnya?" pikirnya

Dragon Slayer : The End Of legend (book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang