Chapter 11. The Great War

1.7K 108 5
                                    

Melewati batang-batang pohon dan dedaunan yang rimbun,Alice dengan gesitnya melesat kembali ke putri Anna.Anna harus tahu bahaya apa yang ada didepannya.

"masih terlalu lambat.aku harus cepat...dua kali lebih cepat" pikirnya sambil mempercepat langkahnya

Tak beberapa lama setelah itu,Diana,Aiden,dan Daniel pun datang dan bergabung dengan Alice.Dilihat dari napas mereka bertiga yang terdengar terengah-engah dan tidak teratur.Ini pasti pertama kalinya Daniel,Aiden,maupun Diana melihat mahkluk seperti tadi.Sebaliknya,Alice tetap terlihat tenang dan damai.

"kalian juga melihatnya,kan?" tanya Diana pada ketiga rekannya

"ya.Tapi sebenarnya mahkluk apa itu?" balas Aiden balik bertanya

"mereka adalah Ghouls atau kau bisa menyebutnya mayat hidup" jawab Alice. "Ghouls adalah mayat yang dipaksa untuk hidup kembali melalui suatu ritual pembakitan terlarang.Tapi walaupun mereka hidup,Ghouls tetaplah tak lebih dari sekedar mayat.Mereka tidak memiliki jiwa ataupun akal.Mereka semua diibaratkan boneka yang dikendalikan oleh seseorang" lanjutnya menjelaskan

Daniel mendengus pelan. "orang yang melakukan ini benar-benar tidak mempunyai rasa hormat pada orang mati.Dan juga orang macam apa yang bisa mengendalikan mayat hidup sebanyak itu?.Dilihat dari manapun rasanya hal itu mustahil"

"dalam sejarah hanya ada 2 orang yang mampu melakukan ritual pembangkitan.Yang pertama adalah penemu dari ritual itu sendiri.Dan yang kedua adalah pemimpin dari organisasi Deadly Serpent,Eric Everard" ujar Alice. "kita harus berhati-hati pada pria bernama Eric itu.Dari informasi yang kudengar, kekuatan Eric sendiri saja sudah cukup untuk menghancurkan satu atau dua negara dalam semalam" jelasnya dengan nada serius.Perkataan Alice pun langsung membuat Daniel,Aiden,dan Diana bergidik.

"dari mana kau tahu?" tanya Diana penasaran

"aku pernah melihatnya,walaupun tidak dari dekat.4 tahun lalu saat Eric menyerang Alesia,aku kebetulan melihat saat dia bertarung melawan anggota Saint"

"kau pernah melihatnya?!" sela Daniel. "itu berarti kau pernah melihat wajahnya? seperti apa dia?"

Alice terdiam sejenak dan menoleh ke arah lain. "aku tidak ingin mengingat wajah itu kembali.4 tahun lalu,saat itu aku tidak melihat ada ekspresi ataupun jiwa dalam dirinya.Adapun yang kulihat hanya kebencian dan terror" ucapnya dengan suara pelan

Ketiga rekannya hanya bisa melihat Alice dengan tatapan prihatin.Sambil terus melompat diantara pepohonan,tubuhnya terlihat gemetar.Tak biasanya Alice seperti ini.

Diantara anggota Night Crow yang lain Alice dikenal sebagai yang paling hebat dalam segala hal.Disiplin,Berani,taat perintah,dan selalu mengutamakan misi yang diberikan padanya.Ia bahkan bisa membunuh temannya sendiri jika itu untuk keberhasilan misi.Singkatnya,Alice adalah prajurit yang sempurna.

Tapi sang prajurit sempurna pun bergetar ketakutan saat mendengar nama Eric Everard.

Beberapa menit kemudian akhirnya mereka berempat bisa melihat ronbongan putri Anna.Putri Anna dan yang lain sedang beristirahat sambil menikmati hidangan yang disediakan untuk mereka tanpa tahu kalau nyawa mereka dalam bahaya.

"kita harus segera memperingatkan mereka" ujar Aiden berbisik sambil bersiap melompat turun dari atas pohon.Tapi tiba-tiba Diana menahan Aiden dengan tangannya

"Diana,apa yang kau lakukan?!" tanya Aiden

"terlalu banyak orang disana.Kau lupa kalau kita tidak boleh terlihat?" balas Diana

"tapi kalau kita tidak melakukan apa-apa putri Anna akan dalam bahaya" ujar Aiden bersikeras

"kita lakukan dengan cara lain" balas Diana tak mau kalah

Dragon Slayer : The End Of legend (book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang