Eric hanya berjarak beberapa centimeter dari Neil.Tapi Neil tetap diam tak bergeming.Kedua bola matanya terpaku pada mata Eric yang balik menatapnya.Sementara tubuh Neil hanya bisa diam mematung dan tak bisa bergerak walaupun hatinya menyuruhnya untuk lari menjauh.
Eric kemudian dengan tenang melepas Dual Master yang terikat erat di pinggangnya dan menjatuhkannya ke lantai. "Aku sudah tak membutuhkan pedang ini lagi.Kau boleh menyimpannya jika kau mau" ujarnya pada Neil sambil tersenyum misterius.
"Kenapa...kenapa kau sampai melakukan hal ini,Eric?!" Tanya Neil tanpa melepas pandangannya dari Eric
"Kenapa katamu?...itu karena aku ingin merebut kembali satu-satunya orang yang paling berarti bagiku.Aku ingin menemuinya lagi agar aku bisa mengatakan sesuatu yang seharusnya ku katakan dari dulu.Alasan itulah yang membuatku sanggup hidup di dunia yang penuh kebencian ini" jawab Eric
"Lalu apa kau pikir orang itu akan senang melihat dirimu yang sekarang?!!" Tanya Neil lagi. "Apa orang itu akan bisa tersenyum saat tahu berapa banyak nyawa yang di korbankan untuk dirinya.Itu sama saja kau tidak mengeri perasaannya!!"
Ekspresi tenang Eric langsung berubah seketika.Dengan sambaran cepat,Eric mencekik leher Neil dan mengangkat tubuhnya ke atas dengan tangan kirinya."Jangan bicara seakan-akan kau jauh mengenal Frey dari pada aku!" ujar Eric dengan nada mengancam
Cengkraman Eric sangat kuat sampai membuat Neil tak bisa bernapas.Tapi walaupun begitu,Neil tak menyerah.Neil malah balik mencengkram tangan Eric dengan kedua tangannya. "F-Frey?..ja-jadi itu n-nama orang yang kau maksud?" ujar Neil dengan sedikit tergagap.
"Diam kau,Neil!!.Orang sepertimu tak akan mengerti rasa sakit yang pernah ku rasakan!!" Pekik Eric geram.Bersamaan dengan emosi Eric yang meledak-ledak,kegelapan di sekitar Eric juga semakin membesar.
"Kau benar.Aku memang tak mengerti apa-apa tentang rasa sakitmu.Tapi bukan berarti kau adalah satu-satunya orang yang menderita di dunia ini!!"
Neil berteriak kencang dan membenturkan kepalanya dengan kepala Eric sekeras mungkin.Eric yang tak mengira akan hal itu akhirnya menerima hantaman kepala Neil sampai melepaskan cengkraman tangannya.
Eric meringis kesakitan sambil memegang memar di keningnya.Neil juga melakukan hal yang sama.Sesaat kemudian,Neil mengambil pedang Dual Master yang tergeletak di dekat kakinya dan mencabut pedang itu dari sarungnya.
"Semua orang pasti pernah merasakan rasa sakit dan kehilangan.Tapi itu bukanlah alasan untuk membuat orang lain merasakan rasa sakit yang sama!!" ujar Neil
Eric menatap tajam Neil sambil masih memegang kepalanya.Seketika,kegelapan secara perlahan menyelimuti seluruh tubuh Eric tanpa ada yang terlewat sedikitpun.
"Mightiest Shield" ucap Eric pelan
Beberapa saat kemudian,Neil melompat menuju Eric.Dengan Dual Master di kedua tangannya,Neil menebas Eric tepat di lehernya.Eric diam tak beraksi.Akhirnya,sisi tajam pedang Dual Master dengan mudah mengenai leher Eric.Tapi anehnya,pedang itu tak bisa menebas Eric.Dual Master tiba-tiba saja tertahan sesaat setelah menyentuh Eric.Seakan-akan ada perisai yang jauh lebih kuat dari pertahanannya sebelumnya.
Eric hanya tersenyum angkuh. "Pedang itu tak akan bisa melukaiku.Tubuhku yang sekarang di lapisi oleh kegelapan.Berkat itu,kulitku menjadi jauh lebih keras dari berlian" ujar Eric.Lingkaran sihir berwarna hitam seketika muncul di tangan kiri Eric.
"Kita lihat bagaimana kemampuanmu tanpa kekuatan api mu itu" ucap Eric sambil menempelkan tangan kirinya ke dada Neil
Tiba-tiba,Neil terpental jauh kebelakang dan menghantam tanah dengan keras.Pertama Claire dan sekarang Neil.Kekuatan Eric bisa mengalahkan mereka berdua hanya dengan sekali serang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dragon Slayer : The End Of legend (book 2)
FantasySequel dari Dragon Slayer : Rise Of The Undead Dragon 4 tahun telah berlalu sejak serangan Deadly Serpent di Alesia.Kematian Albert yang tiba-tiba merupakan pukulan keras bagi Claire,Myra,dan Cryska.Ditambah lagi dengan hilangnya Neil semakin memper...